Sambil vote ya guys
"Tahan ya, berdoa biar babynya cepet keluar"
Kini Renjun tengah berusaha menenangkan Hana yang mengalami Braxton Hicks atau kontraksi palsu, tadi Hana udah diperiksa sama dokter pribadi dimansion dan ternyata Hana baru mengalami kontraksi palsu.
Hana tengah menenggelamkan wajahnya pada pundak Renjun dan kedua tangannya pada leher Renjun. Renjun sendiri juga mengelus punggung Hana agar sahabatnya ini rilexs.
"Baby cepet keluar ya nanti main sama ayah" ucap Renjun seraya mengelus perut Hana.
Mama Renjun naik kelantai dua mansion sambil membawa minuman ditangannya. "Minum dulu Han" suruhnya.
Hana melepaskan pelukannya pada Renjun lalu menerima minuman itu. Satu mansion dibuat heboh menanti kehadiran baby, apalagi ini udah tengah malem dan Hana yang mengeluh kontraksi.
"Ayo tidur aku temenin" ajak Renjun lalu tetap menuntun Hana buat masuk kedalam kamar. "Ma temenin Nathan ya"
Renjun merebahkan dirinya disamping Hana lalu menarik selimut sampai menutupi badan mereka berdua.
"Mau peluk"
"Aigoo sini-sini Njun peluk" Renjun pun dengan senang hati menuruti permintaan Hana, ia mendekat lalu memeluk Hana dari belakang.
Chup
Renjun mengecup pipi Hana. "Tidur ya cantik"
🎈
"Om nakal, itu balu dibeliin sama ayah" rengek Nathan kala mainan action figurenya ngga sengaja dipatahkan sama Winwin kakak dari Renjun.
"Maaf, nanti om beliin lagi yang lebih besar" bujuk Winwin agar Nathan tak menangis.
Namanya anak kecil dibujuk kayak gitu juga bakalan mempan, siapa yang ngga kegiur sama mainan yang lebih besar dan mahal.
Beruntungnya Hana dan Nathan diterima baik sama semua anggota keluarga Renjun. Kalau ngga ada Renjun pasti bayang-bayang Jeno akan selalu ada dalam pikiran Hana.
"Ahhss" Hana memekik sambil sebelah tangannya memegang nakas disebelahnya sebagai tumpuan.
"Ayo kerumah sakit sekarang" ucap Renjun saat melihat air ketuban mulai mengalir membasahi kaki Hana.
Segera Renjun menggendong tubuh Hana dan keluar dari kamar, ia menuruni anak tangga dengan hati-hati.
"Mama bawain perlengkapannya ya, udah disiapain kok" teriaknya.
Winwin yang mendengar itu langsung menoleh kearah tangga dan mendapati adiknya itu yang tengah menggendong Hana.
"Masuk mobil Njun, gege yang nyetir"
Ternyata pembukaan Hana masih kurang 2 jadi masih harus menunggu dulu. Renjun masih setia menemani Hana disini.
"Adek habis ini keluar ya, ayah udah gasabar liat kamu" monolog Renjun seraya mengelus perut Hana.
"You're not gonna leave me right?"
Renjun langsung mentapa wajah Hana. "Engga sayang, aku bakal temenin kamu terus"
Entah kenapa sekarang Renjun udah mulai berani memakai aku-kamu bahkan memanggil Hana dengan sebutan sayang.
Satu jam berlalu akhirnya Hana dipindahkan keruang bersalin karena udah siap.
"Gimana?"
"Baru masuk" jawab mama Renjun pada kakak Hana yang baru aja sampai.
Semua keluarga Hana langsung memesan tiket pesawat setelah semalam ditelfon kalau Hana udah mulai kontraksi dan mereka sampai ternyata Hana udah dirumah sakit.
Nathan dari tadi udah nangis banget saat Hana mulai masuk ruang bersalin.
"Sini sama om yuk" ajak Jaehyun pada keponakannya itu.
Nathan merentangkan tangannya dan Jaehyun mengambil alih gendongan Nathan dari papanya Renjun.
"Bentar lagi mau jadi kakak ya hmm?" goda Jaehyun agar Nathan berhenti menangis.
"Kuat ya, habis ini babynya keluar"
Renjun yang menemani Hana bersalin, sebelah tangannya menggenggam tangan Hana dan sebelah tangannya lagi mengusap kening Hana.
Renjun sampai menitihkan air matanya kala melihat langsung bagaimana Hana melahirkan. Sesusah ini melahirkan dan seenaknya Jeno bermain dengan wanita lain.
Ooeekk
"Makasih" Renjun langsung mengecup lama kening Hana kala mendengar suara bayi.
"Selamat bayinya perempuan" ucap sang dokter sambil menggendong baby itu.
Semua orang yang berada diluar ruangan juga tak kala bahagianya saat tangisan bayi mulai terdengar. Bahkan Jaehyun melempar-lemparkan Nathan keudara karena bocah itu udah resmi jadi kakak sekarang.
"Semoga setelah ini kebahagian berpihak padamu dek"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Papa Mama | Lee Jeno
Roman d'amour[15+] "Maaf aku kelepasan" Bagaimana kehidupan mereka berdua dengan hadirnya buah hati ditengah-tengah mereka tanpa adanya ikatan yang jelas. Mampukah Lee Jeno hidup dengan perempuan yang telah melahirkan anaknya tanpa adanya status antara mereka be...