Tadi ada yang minta double
Kemaleman ga sih update jam segini??
Yang penting votenya jangan lupa
"Mama" bocah itu langsung berlari masuk kedalam rumah neneknya setelah turun dari mobil.
Nathan langsung memeluk sang mama dan itu membuat Hana langsung menoleh kebawah. Ia berjongkok menyetarakan tingginya dengan sang anak dan membalas pelukannya.
Nathan mengeratkan pelukannya pada leher sang mama, hal ini memudahkan Hana untuk menggendong bocah dua tahun itu.
"Kenapa hmm?" tanya Hana lembut sambil menimang tubuh Nathan.
Jeno masuk kedalam rumah sambil menenteng tas ransel milik anaknya, ia menaruhnya pada sofa dan menghampiri sang istri yang berdiri didepan meja makan.
"Mau sama mama" ucap Nathan diceruk leher Hana.
Hana menatap datar Jeno "Kamu apain anak aku?"
Jeno menelan liurnya dengan susah. "Ga aku apa-apain kok"
Hana memutar bola matanya malas, "Kalo ga kamu apa-apain ga mungkin dia gini"
Hana beranjak meninggalkan Jeno dan beralih duduk disofa, Jenopun juga menyusul sang istri serta anaknya.
"Sini liat mama" suruh Hana seraya melepaskan pelukan Nathan. Namun bocah itu menggeleng "Gamau sama papa"
Hana melirik kekanan melihat wajah Jeno lalu mencubit pinggangnya. "Aw sakit yang" keluh Jeno.
"Kamu apain?" tanya Hana sekali lagi dan sedikit menekannya. "Iya iya aku marahin" jawab Jeno lirih.
"Yang mau kemana?" tanya Jeno kala memandangi Hana yang beranjak dari sofa meninggalkan dirinya.
Hana duduk dikursi ayunan yang berada dihalaman belakang rumahnya dengan masih setia memangku anaknya.
"Sini liat mama, udah ga ada papa"
Akhirnya Nathan mendongak melihat sang mama dan Hana menampilkan senyumnya.
"Masak jagoan mama nangis sih? Diapain sama papa?"
"Papa malah-malah"
Hana menghapus air mata yang membasahi pipi anaknya itu. "Maafin papa ya, ga boleh ngambek sama orang tua"
Nathan masih mengerucutkan bibirnya sambil memainkan kancing baju Hana, Hana juga maklum namanya Nathan masih kecil, masih suka kesel kalau ada yang ngerjain atau marahin.
"Dimaafin ga papanya?" tanya Hana sekali lagi, Nathan mengangguk kecil.
Hana kembali merengkuh tubuh kecil itu dan mengecupi pucuk kepalanya. Jeno menyusul keduanya dan langsung duduk disamping Hana.
"Ayo minta maaf sama anaknya"
Jeno memegangi tangan Nathan. "Maafin papa ya"
Anak itu masih diam saja "Nanti papa beliin mainan lagi deh, terserah Nathan mau yang mana"
"Benelan pa?" Memang kalau anak kecil senjatanya hanya mainan aja.
🎈
"Nathan udah maafin aku, kamunya kapan?" Jeno masih mencoba untuk merayu Hana kembali.
Hana hanya melirik suaminya itu sekilas lalu kembali memperhatikan sang anak yang tengah berenang.
"Yang ish jangan cuekin aku lama-lama" rengek Jeno sambil memegangi lengan Hana. "Beneran yang itu cuma klien baru"
"Yaudah aku gamau kamu nerima klien cewek"
"Oke aku batalin sekarang juga" Jeno merasa tertantang soal itu, masa bodoh dengan nanti perusahaannya yang mengalami kerugian.
Jeno mengambil ponselnya yang berada di saku celananya lalu mencari nama sekertarisnya. "Batalkan kerjasama dengan klien baru itu"
"Tuh udah"
Hana menghendikkan bahunya, ia berdiri lalu masuk kedalam rumah. Tak lama ia kembali sambil membawa handuk untuk anaknya.
"Ayo Than udah, diajak nenek kesupermarket tuh"
Nathan yang mendengar kata supermarket langsung semangat, ia segera beranjak dari kolam renang walaupun badannya terasa berat banget terkena air.
Hana segera membalut tubuh anaknya dengan handuk lalu menggendongnya segera masuk kedalam kamar mandi.
🎈
"Hati-hati Nathan" peringat mama Hana saat cucunya itu dengan tergesa masuk kembali kedalam rumah.
Nathan berlari menuju mamanya yang duduk disofa dengan tangannya memegang kantong plastik kecil berisi makanan yang dibelinya tadi.
"Hayo habis ngerampok nenek ya" goda Jeno yang keluar dari dapur.
Nathan membongkar isi yang berada didalam kantong itu dan ditumpahkan diatas meja. Ia menghitung semua makanan itu dan mengambil satu untuk dikasihkan pada Hana.
"Buat papa mana?"
"Engga"
"Dih" Jeno lantas menggendong tubuh kecil itu layaknya karung beras dengan kepala Nathan yang berada dibawah. "Papaaa" rengeknya.
Hana yang ngelihat itu lantas menabok pantat Jeno. "Turunin ih jangan jail"
"Ayo Nathan tidur, udah malem"
Hana menggandeng tangan anaknya kala menaiki tangga dan disusul Jeno dibelakang. Nathan naik pada ranjang dan Hana merebahkan diri juga disamping anaknya.
Nathan mendorong lengan Jeno saat papanya itu berada disampingnya. "Gamau sama papa" ucapnya.
"Ohh gaada papa kamu gaada ya" berantem mulu mereka berdua kayak tom and jerry
"Suttt"
Hana memeluk tubuh Nathan dan terkadang menepuk-nepuk pantat anak itu agar segera tidur. Mungkin Nathan juga lagi capek karena baru aja sepuluh menit bocah itu sudah terlelap.
"Than" panggil Jeno. "Diem anaknya udah tidur" jawab Hana dengan suara pelan.
Jeno memiringkan posisi tidurnya melihat anaknya yang sudah tertidur dulu, ia memastikan apa Nathan sudah benar-benar tidur dengan cara mentoel-toel hidungnya.
Setelah itu ia memainkan tangan Hana yang memeluk tubuh Nathan. "Sehari doang ga tidur sama kamu udah kangen banget" ucapnya.
Namun Hana cuma diem aja, toh juga dia harus merespon apa. "Main bentar yuk yang"
"Heh ada Nathan" peringat Hana. "Aku mau jengukin baby"
Jeno bangkit dari baringnya lalu mengambil Nathan dan dibaringkannya disofa. "Bentar ya Than, kamu jangan bangun"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Papa Mama | Lee Jeno
Romance[15+] "Maaf aku kelepasan" Bagaimana kehidupan mereka berdua dengan hadirnya buah hati ditengah-tengah mereka tanpa adanya ikatan yang jelas. Mampukah Lee Jeno hidup dengan perempuan yang telah melahirkan anaknya tanpa adanya status antara mereka be...