Jangan lupa votenya
Hari telah berganti pagi, wanita cantik ini sudah berkutat didalam dapur walaupun sinar matahari baru saja menampakkan dirinya.
Hari pertama menjadi seorang istri, tidak ada yang berbeda, harinya dimulai seperti biasanya, hanya status yang berubah menjadi istri seorang Lee Jeno.
"Widih udah bangun"
Hana menoleh saat mendengar suara pintu terbuka dan menampilkan kakaknya yang memakai hoodie hitam disana.
"Bisa jalan lagi" selidik Jaehyun masuk kedalam dapur dan melihat Hana dari atas sampai bawah.
"Ya bisa jalanlah orang ga ngapa-ngapain" sela Jeno yang baru bangun dan tengah berjalan ditangga. "Tuh keponakan satu ganggu aja"
"Pfftt" Jaehyun menertawakan adik iparnya itu. "Tegang-tegang dah lo"
Jaehyun datang kerumah sang adik untuk membawakan mereka sarapan, titipan dari sang mama takut kalau sepasang suami istri itu belum bangun dan tidak sempat masak. Tapi nyatanya itu semua tidak seperti ekspektasi mereka, Hana sudah bangun dan tengah memasak.
"Mama"
Suara kecil serak itu terdengar dari arah tangga, mereka semua menoleh dan mendapati Nathan yang juga terbangun.
Jeno mendekati sang anak lalu menggendongnya untuk didudukkan pada kursi bayinya. Sedangkan Hana menata makanannya diatas meja makan, sekalian dengan makanan yang dibawakan Jaehyun.
"Nathan mau punya adek ga?" tanya Jaehyun berusaha membujuk sang keponakan.
"Adek?" bocah itu tampak berfikir, apa yang dinamakan adik?
"Nanti kalau Nathan punya adek jadi punya temen main" matanya sontak berbinar.
"Athan mau adek"
Jaehyun bersmirk memandangi wajah Jeno. "Hutang budi"
Pria yang dipandangi mengerutkan dahi tidak terima. "Dih gitu doang Jeno juga bisa"
"Yatanya ga kamu lakuin, dah kakak mau pulang"
🎈
Seusai makan kini keluarga bahagia itu tengah berada dihalaman belakang dengan anak mereka yang sudah berada dikolam renang dan Hana Jeno yang duduk pada kursi sebelah kolam dengam dada bidang Jeno dibuat sandaran oleh istrinya.
"Dulu pengen banget bisa gini sama kamu" ucap Jeno lalu menciumi pucuk kepala Hana. "Tapi takut" lanjutnya.
Hana terkekeh lalu meemgang lengan Jeno yang mendekapnya. "Takut kenapa?"
"Ya takut, takut kalau kamu marah. Emang kalau aku minta kamu mau?"
"Engga"
Sudah Jeno duga, makan bersama dalam satu meja aja dulu dirinya sudah bersyukur.
"Sana temenin Nathan berenang" suruh Hana lalu melepaskan dirinya dari pelukan sang suami.
Jeno beranjak dari duduknya lalu melepas kaos polosnya dan dikasihkan pada sang istri. Pria yang memiliki perut kotak-kotak itu langsung berlari menuju kolam renang.
Sedangkan Hana meraih ponselnya dan mencari sebuah kontak seseorang yang berada di cafe miliknya, siapa lagi kalau bukan Lucas.
"Cas hari ini cafe gratisin ya"
"Wah beneran?"
"Iya, tapi jangan bikin pengumuman, cukup orang yang datang ke cafe aja"
"Siap, semoga adiknya Nathan cepet jadi"
"Haha makasih Lucas"
Hana beranjak dari bangkunya dan masuk kedalam rumah mengambilkan handuk untuk Nathan dan juga sang suami.
🎈
Malam ini serasa sunyi sekali karena sang anak yang beneran tidur didalam kamarnya sendiri. Didalam kamar mandi ia terus saja memikirkan kejadian apa saat ia keluar nanti.
"Gue harus gimana?" gumamnya.
"Yang lama banget didalem"
Suara protes dari sang suami mulai terdengar. Hana semakin mengeluarkan keringat dinginnya.
"Bentar ini skincarean" sautnya dari dalam.
Brak
Pintu kamar mandi dibanting kuat oleh Jeno. Pria itu berjalan mendekati sang istri yang berdiri didepan cermin.
Memeluk tubuh Hana dari belakang lalu menciumi lehernya.
"Lama banget hmm? Mau nguji aku?"
Sial! Kenapa Jeno harus mengeluarkan deep voicenya, Hana lemah terhadap itu.
"Udah seharusnya kita kasih Nathan adik"
"J-jen"
"Sttss" Jeno menaruh jari telunjuknya didepan bibir sang istri.
"Ga nerima penolakan, seharusnya kamu udah ngerasain yang dibawah"
Benar, kepunyaan lelaki itu sudah sangat menegang sedari menunggu sang istri didalam kamar mandi tadi.
Dengan cepat Jeno membawa Hana pada gendongan bridalnya dan melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi.
Menaruh sang istri dengan perlahan diatas ranjang mereka.
"Mine"
*dihapus, ndak boye*
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Papa Mama | Lee Jeno
Romance[15+] "Maaf aku kelepasan" Bagaimana kehidupan mereka berdua dengan hadirnya buah hati ditengah-tengah mereka tanpa adanya ikatan yang jelas. Mampukah Lee Jeno hidup dengan perempuan yang telah melahirkan anaknya tanpa adanya status antara mereka be...