4. Rumpang

3.9K 734 16
                                    

Attention Please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Yuta menarik kasar rambutnya dua jam sudah lelaki manis di hadapannya bertingkah membuat yuta seperti ada di rumah sakit Jiwa, bagaimana tidak Jaemin memaikan berkas dan komputernya bahkan mengacaukan seisi kantor polisi sehingga mau tak mau Yuta memborgol Jaemin.

" Kau ini sebenarnya dari mana hahh?!!! Cepatlah kembali ke asalmu." Ucap Yuta sedikit emosi. Jaemin masih asyik memainkan borgolnya tanpa menggubris perkataan Yuta.

" Hei apa kau mendengarku?" Ucap Yuta, Namun Jaemin menatap Yuta bingung.

" Astaga, aku bisa gila menghedapi manusia seperti dia. Yak! Sunwoo tunggu disini jaga dia." ucap Yuta keluar dati ruangannya.

Jaemin menatap sekeliling ruangan, Sunwoo masih duduk di tempatnya sembari menatap layar komputer, Jaemin mulai bangkit dan mendekati sunwoo, sunwoo yang merasa di dekati langsung menyingkirkan kepalanya.

" A-ada apa?" tanya sunwoo, Jaemin melihat layar komputernya. Benda asing di hadapannya begitu membuatnya bertanya-tanya.

" Aku akan membawa dia pulang." ucap yuta sembati membawa secup kopi.

" Kau yakin yuta-ssi?" tanya Sunwoo.

" Mau tidur dimana dia? Dikantor lalu mengacau dan menghilangkan dokumen?"

" oke." Sunwoo kembali menatap layar komputernya, seniornya ini begitu galak.

" Ayo." Yuta menarik tangan Jaemin yang masih menatap Sunwoo.

Jaemin duduk di jok mobil Yuta, Yuta mengendarai mobilnya menuju kediamannya namun ia harus berhenti di mini market dulu untuk membeli keperluan yang istrinya titipkan barusan lewat chat.

" Tunggu disini, aku tak akan lama." Ucap yuta sembari memberikan gestur agar Jaemin mengerti.

Namun bukan seperti ekspektasinya, Jaemin tak sengaja membuka pintu mobil dan keluar dari mobil, ia melihat seekor kucing putih cantik dengan kalung berjalan, Jaemin mengikuti kucing itu meninggalkan Yuta.

Yuta kembali dan melihat pintu mobilnya terbuka dan tak ada Jaemin di dalamnya, Yuta menjambak kembaki rambutnya.

" AAKHH! Dia membuatku darah tinggi saja!! Merepotkan!" Runtuk Yuta.

Mark mematikan televisi karena Jeno yang sibuk dengan laptop dan dirinya sibuk membalas Chat dari sang kekasih daripada nanti tv yang menonton mereka lebih baik dimatikan.

" apa dia sudah kembali ke asalnya?" Tanya Jeno tiba-tiba.

" Jika yang kau tanya pria aneh itu maka jawabanku entahlah." jawab Mark.

" sudahlah, aku mau cari angin dulu keluar apart." Mark menoleh dab mekihat jam dinding.

" Pukul sembilan? Kau yakin bagaimana kalau ada yang menculikmu?" Jeno tertawa mengejek.

" Mana ada yang nenculikku, sudahlah aku hanya ke minimarket di dekat apart." Jeno mengambil mantelnya dan keluar dari apartemennya.

Cuaca seoul cukup dingin di malam hari Jeno mengeratkan mantelnya bahkan ketika dia bernafas akan keluar asap, sudah mau mendekati musim dingin artinya.

" Hiks.. Hiks.." Jeno menghentikan langkahnya, ia mendengar suara isakan tak jauh darinya berdiri, ia sedikit waspada dan menengok ke kanan dan kekiri.

" hiks.." Jeno kembali menoleh dan melihat seorang tengah meringkuk, Jeno menyiritkan matanya ia seperti mengenal siapa yang meringkuk itu.

" Hei kau!" Jeno memanggilnya, orang yang meringkuk itu menoleh wajahnya pucat bibirnya membiru, hei! Siapa yang tahan dengan cuaca dingin mengenakan kaos tipis? Yang ada malah mencari hipotermia.

" Kenapa kau bisa disini? Kau ka—" Percuma saja Jeno bicara, orang yang ada dihadapannya tak mengerti.

Jeno mencopot mantelnya dan memakaikannya pada Jaemin, Jeno mengurungkan niatnya untuk menuju mini market, ia lebih memilih kembali ke apartemen melihat Jaemin mengigil bisa saja dia mati kedinginan diluar.

Clek!

" Lho udah pulang lagi?" Tanya mark, Mark menoleh dan melihat Jeno bersama Jaemin.

" Orang tadi? Bagaimana bisa dengamu?" tanya Mark lagi.

" Banyak bicara, nanti saja ku jelaskan. Duduk!" Jeno menunjuk sofa yang ada di ruang TV, Jamein segera menurut dan duduk di sana.

Jeno masuk kedalam kamarnya untuk mengambil pakaian yang lebih hangat dan kembali menyodorkan pakaian itu pada Jaemin.

" Pakai." Ucap Jeno sembari memberi gestur pakai dan menujuk kamarnya.

Jeno pergi menuju dapur sementara Jaemin masuk kedalam kamar Jeno, Jaemin melihat sekeliling kamar Jeno yang rapih dan mewah, Jaemin memegang deretan rak buku berisi berbagai macam buku.

Melihat lampu tidur menyala dan mematikannya, juga melihat kasur besar, Jaemin menyentuhnya rasanya sangat halus dan empuk sehingga ia menduduki dan menidurinya juga.

Clek!

" Kau sud— yak! Menyingkir dari kasurku!!" suara Jeno mengagetkan Jaemin sehingga Jaemin segera bangkit.

" Cepat pakai bajunya! Aku membuatkan teh hangat." Jeno kembali keluar dari kamar.

Jaemin segera menanggalkan bajunya dan mengganti bajunya dengan baju milik Jeno, Baju yang agak kebesaran namun sangat hangat, Jaemin keluar dari kamar Jeno, Jeno menatap penampilan Jaemin yang tubuhnya luput dengan pakaian miliknya yang kebesaran.

" Agak sedikit kebesaran namun tak apa." Ucap mark. Jeno menepuk kursi kosong di sebelahnya menyodorkan teh pada Jaemin.

" Apa kau akan mengadopsinya?" tanta Mark.

" Mark, kau banyak bicara."

" Aku hanya bertanya bodoh!"

Jaemin hanya tersenyum melihat pertengkaran kecil antara Jeno dan Mark, namun selahnya ia baru tersadar keadaan di masanya apa yang terjadi sekarang? Jaemin mencari selembaran kertas agar ia tau dimana ia sekarang.

" kau mencari apa?" Tanya Jeno, Jaemin masih mencari dan menemukan ponsel terbuka milik Mark menapakan tanggal dan tahun.

2 April 2021.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Terimakasih sudah baca, jangan lupa vote dan komennya!! See u in next chapter pai pai!!

Sunny Pwark. Feb 4, 2021.

Time monarch  [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang