17. Mark

2.4K 421 11
                                    

Attention Please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

 Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback, 12.31 P.M

Mark baru saja datang ke perusahaan setelah Yunho menelfonnya entah karena apa, Mark langsung naik ke lantai paling atas gedung perusahaan mewah ini.

Tok! Tok!

Mark mengetuk pintu ruangan terlebih dahulu barulah ia membukanya setelah terdengar sautan dari dalam, Mark masuk dan melihat tak hanya ia tapi ada Chaeyeon dan Hendery juga di dalam.

" Selamat siang." sapa Mark sembari membungkuk.

" Duduklah Mark." Suruh Yunho pada Mark untuk duduk di tempat kosong samping Chaeyeon.

" Jadi bagaimana paman?" Tanya Chaeyeon.

" Kandidat mungkin bertambah jika di lihat dari silsilah keluarga, Mark masih punya hak untuk perusahaan ini, biar bagaimanapun harusnya orang tua Mark yang meneruskan namun mereka sudah tiada dan sebagai gantinya Marklah yang akan naik." Ucap Yunho.

" Bagaimana bisa?" Yunho menyerahkan selembar kertas pada Mark, disana ada silsilah keluarga Jung lengkap.

" Ibuku berasal dari keluarga terpandang Lee, dia memiliki saudara laki-laki lalu menikah dengan ibumu, kalau secara silsilah kau masih punya hak atas perusahaan ini, lagipula Ayahmu adalah Komisaris di perusahaan Jung dan rapat pemegang saham terakhir menyebutkan kalau kau juga masuk kedalam kandidat."

Mark ada dalam masalah besar, setelah pertemuannya dengan Yunho Mark tak langsung pulang ke rumahnya melainkan Ke rumah Haechan, Mark hanya tinggal sendiri di rumah setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan, sepulang dari pesta kenaikan saham perusahaan lima tahun yang lalu.

Tidak ada yang mencurigakan sampai Mark menemukan—

" Aku menemukan jejak basah sepatu di depan pintu apartemen Haechan." Ucap Mark pada Eunwoo selaku kepala yang menangani kasus Haechan.

" Ada lagi?" tanya eunwoo.

" aku juga menemukan lampu dapur menyala, juga pisau yang tergeletak di kamar mandi." Jawab Mark.

Barang bukti saat ini hanya Pisau dan jejak kaki di depan pintu, dan seminggu kemudian kesimpulan atas kejadian di beberkan, bahwa—

" ini adalah tindakan bunuh diri, kami menemukan sidik jari korban di pisau yang ada di dekat korban, kemungkinan korban melakukannya karena depresi." Ucap Cha Eunwoo selaku kepala yang menangani kasus Haechan.

Mark yang saat itu mendengarnya mengepalkan tangannya, ia tak puas dengan pernyataan polisi soal kejadian Haechan, Haechan masih koma di rumah sakit dan belum bisa di beri keterangan namun Mark yakin Haechan tak mungkin bunuh diri, selama ini Haechan selalu mencurahkan semua isi hatinya bahkan Haechan tak ernah terlihat depressi.

Time monarch  [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang