bagian 1

4.5K 161 8
                                    

Assalamualaikum wr.wb
Hai kak sebelum baca ceritanya kenalan dulu yuk dengan penulisnya.
Kenalin nama aku Siti Ahlatul Athoriyyah .panggil saja aku kak ahla .okee ..hobiku banyak sih kalau di sebutin 😀.. okeh kayaknya sudah cukup kenalan singkatnya kalau kepo bisa japri sendiri..kita langsung ke cerita saja ya okee😊😊😊
Jangan lupa vote dan comment ya kak .
Maaf jika masih banyak yang salah baru pertama kali 😁😁 hehehe💕 semoga suka dengan karya ku .



JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA!

🕊🕊🕊


Desiran ombak kian menyapa kehadiran Najma. Kerudung pasmina merah marun yang hanya di pakai asal asalan terkibas terkena angin malam. Matanya yang sayu tak membuat kecantikannya memudar . Alisnya yang tebal ,lentik bulu matanya , lesung pipinya serta giginya yang gingsul menambah aura tersendiri bagi kaum laki laki .
Dalam kediaman Najma terpaku menatap laut tanpa arah . Keheningan pudar saat sayup sayup terdengar seseorang tengah melantunkan ayat ayat suci al -quran .

"Di tepi pantai . Dalam kegelapan," batin Najma.
"Masa iya hantu,"lanjutnya lagi.

Najma perlahan mendekati . Namun , langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya .

"Najmaaaa!!," teriak Endang sahabat Najma.
"Bisa tidak jangan teriak . Bisa tuli telingaku dengar suaramu yang cempreng itu," protes Najma.
"Lagian kamu ki kebiasaan , kalau punya masalah pasti larinya ke sini,"gerutu Endang.
" Ayo bali. Mbah Suti di rumah sendiri,".

Memang benar semenjak orang tua Najma meninggal ,dia tinggal bersama dengan neneknya . Namun , saat Najma ke pesantren neneknya tinggal sendiri di rumah.

"Ayo to Ma," ajak Endang sambil menarik tangan Najma.
" Kamu dengar orang mengaji gak sih Ndang,".

Sejenak Endang menajamkan pendengarannya. Namun, hasilnya nihil .
" Aku gak krungu opo opo Ma,".
" Wes to .ora usah halu . Mosok iya nang pantai peteng - peteng koyok ngene ono wong ngaji . Aneh kamu Ma," Endang lalu meninggalkan Najma.
Najma masih mematung memikirkan ucapan sahabatnya.
" Apa iya lagi halu . Tapi tadi aku bener bener mendengar orang mengaji,".
" Najma ayooo. Wes ayep iki ,".Najma mengejar Endang yang sudah jauh darinya.



***


Sang surya masih enggan untuk menampakkan sinarnya. Najma masih enggan untuk bangun dari tempat tidurnya . Terdengar suara dari arah dapur "pyaarrr" sontak Najma langsung berlari ke sumber suara .

" Eyang,".

Najma menghampiri neneknya yang sudah terkapar di lantai ." Wes nduk . Eyang gak papa .tadi lantainya licin jadinya kepleset," . Dengan sigap Najma membantu neneknya berdiri lalu memapahnya hingga sampai di kursi dapur .

"Kamu ki opo wes solat to nduk. Iki wes jam piro," Najma hanya nyengir .
" Dereng Yang ," dia langsung nyelonong pergi untuk mengambil air air wudhu .
" Ya Allah . Wes jam 05.15 kawanen iki aku ," batinnya.
" Bocah kok nak wes genah kasur langsung wegah tangi . Besok kalau sudah menikah terus piye . Lak di marahi mertua terus Ma ," gerutu neneknya pada Najma.

Najma sudah menyelesaikan pekerjaan rumahnya , neneknya juga sudah sedari tadi pergi berkebun ..

" Assalamualaikum ," ucap seseorang di balik pintu .
" waalaikumsalam , siapa nggh,"Najma segera berlari menuju pintu lalu membukanya . Dia sangat terkejut saat mengetahui bahwa orang yang di depannya ." Gus Reza," batinnya. Laki -laki yang di kagumi para santriwati di pesantrennya . Gus yang di kagumi banyak wanita namun hanya mencintai satu wanita yaitu Ning Wardah sahabat Najma.

" Mbah sutinya wonten mbk," tanya gus Reza .
" Eyang taseh di kebun Gus . Ngapuntene nggh wonten keperluan punopo," Najma masih tak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini .

" kamu kenal saya to mbk," Gus Reza heran karna memanggilnya Gus.

Najma hanya terdiam dengan pertanyaan Gus Reza ." Itu artinya Gus Reza tidak tau aku mondok di pesantren abahnya," batinnya .

" Mas Reza ya," mbah Suti tiba- tiba datang dengan tergesa - gesa .
"Nggh mbah leres saya Reza,".Senyum gus Reza merekah dengan kehadiran mbah Suti di depannya.

" kok tidak di suruh masuk Ma. Ayo masuk Mas,".Mbah Suti segera masuk rumah di ikuti Gus reza dan Najma.

Najma masih terdiam di dapur dengan kedatangan gus Reza di rumahnya.

"Kenapa gus Reza ke sini? Untuk apa? Bukannya dia ada di Bogor ? Apa ning Wardah tau dia di sini? Bagaimana jika dia tau bisa di bunuh aku ," gerutu Najma .

" Kamu kok suwe men to Ma buat tehnya," omel mbh suti dari balik pintu .

" nggh Enyang sebentar lagi," mbah Suti kembali ke ruang tamu menemani Gus Reza.

" mboten nyasar to Mas," tanya mbah Suti basa basi .
" mboten mbah saget di lacak rumahnya," .

Najma keluar dengan teh di tangannya lalu meletakkannya di atas meja depan gus Reza . Tanpa sengaja pandangan mereka bertemu lalu menunduk kembali , dengan tersipu malu Najma segera masuk ke dapur .

" Duh Gusti .Batinku kok rasanya seperti mau maraton " Najma memegangi dadanya yang sedari tadi bergetar tak karuan .
" Mas Reza itu rumahnya Mana to "
" Purwodadi mbah "
" Oalah mesti capek ya mas , ayo istirahat dulu mas .kamarnya sudah saya siapkan ," .

" Sebenarnya tadi malam sampun dugi mriki mbah . Tapi saya tidur di rumah teman dulu ,"Gus Reza menyunggingkan giginya .

Parasnya yang tampan , hidungnya yang mancung senyumnya yang manis membuat para wanita tergila - gila padanya.
" ya wes ra popo. Mari tak antar ke kamar," mbah Suti mengantar Gus Reza ke kamar setelah itu menemui cucunya Najma.

" Ma , Eyang tak pergi sek ya," .
" Mau kemana Eyang," tanya Najma heran.
" Nang omahe pak lurah," ." Wonten nopo mbah ke rumah pak lurah," .

" Iku mau jenenge mas Reza orang Purwodadi , dia seng bakal survie di perkebunan warga kampung sini , karna perkebunan cedak omahe eyang dadine pak lurah menyuruh mas Reza untuk tinggal di sini selama 2 miinggu .mas Reza wes teko kene ya Eyang mesti bilang to Ma karo pak lurah," .

Najma hanya menelan ludah mendengar penuturan neneknya. Seperti kejatuhan durian runtuh di pagi hari bisa satu atap dengan gus Reza walau hanya sebentar karna Najma harus kembali ke pesantren .
Mbah suti pergi saat Najma tengah asik Melamun .

Tiba- tiba telepon berdering .Najma segera mengangkat dengan tergesa - gesa lalu masuk kamar .
" Assalamualaikum Ma," suara seorang wanita di seberang sana .
" Waalaikumsalam Pripun Ning " Najma tampak takut dengan suara dari seberang .seperti telah berdosa menyembunyikan sesuatu.

" Aku kangen Gus Reza Ma .satu hari tidak bertemu kok jadi rindu ya,".
" Kebiasaan kamu Ning .sampek aku bosen krungune, apa tidak di kasih kabar to Ning ," .

" Boro - boro kabar Ma. Hp ne ae ora aktif ,". Najma terkekeh dengan ocehan Ning wardah Sahabatnya di pesantren .
" Sebentar ya Ning .kayakke kok Rindu berat " Najma keluar dari kamar lalu memberanikan diri mengetuk pintu kamar Gus Reza .

Beberapa menit gus Reza Keluar dengan kaos oblong dan sarung hitam ." Ngapunten Gus ini Ning Wardah mau bicara" .dari seberang Ning Wardah tampak terkejut mendengar ucapan Najma .
" Assalamualaikum " gus Reza menatap Najma lalu masuk ke dalam kamar .

(Rencana Allah memang tiada yang tau .namun saat Allah telah berkehendak bisa saja engkau menjadi milikku~Najma Khumaira)

(Bersambung )

Jangan lupa meninggalkan jejak ya kak.. biar aku tambah semangat lanjut buat ceritanya 😊
Terimakasih salam hangat untuk kalian semua 🤗😊😊

Wassalamualaikum wr.wb

Ajari Aku Mencintaimu,Gus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang