bagian 6

1.4K 97 4
                                    

Assalamualaikum wr.wb
Hai kakak pembaca semua😊bagaimana kabarnya semoga tetap dalam lindungan Allah ya😊aminnn.
Langsung saja yuk kecerita biar tidak kepo lagi 😊

🌷🌷🌷🌷🌷

(Maafkan jika sikapku terkadang membuatmu terluka. Beri aku waktu untuk menerima apa yang Allah beri .yaitu dirimu~Mohammad Fahreza)

🕊🕊🕊




Seminggu telah berlalu .Najma dan Gus Reza sudah mulai dekat .

Selesai murojaah Najma sudah berada di dapur pesantren . Seperti para khadimah lainnya menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga ndalem .

"Biar aku saja Ning ," Rodhiyah meminta centong nasi yang di pegang Najma .
" Jangan panggil saya Ning mbk. Wong saya juga masih orang yang sama kok ," .

" Tapi sekarang statusmu iku bedo Ma. Kamu sudah jadi istrinya Gus Reza . Jadi ya wajar kalau kami memanggil kamu Ning ," .

" Saya ndak biasa mbk di panggil ngoten . Ya memang Gus Reza suami saya .Tapi kan saya masih sama seperti kalian ," .

" wes menikah kok panggilnya masih Gus saja to Ma. Panggil yang mesra sedikit kan bisa .misale mas apa Abi gitu atau sayang ," goda Ana sambil cekikikan .

" Apa to Na. Jangan ngeledek kamu ," wajah Najma sudah seperti udang rebus dengan godaan teman temannya.

" Kamu kok di sini . Ndak di cariin suamimu ," tanya Rodhiyah . Najma bingung harus menjawab pertanyaan teman seperjuangannya.

" Gus Reza masih murojaah tadi , jadi aku tinggal ke sini ," jawab Najma datar sambil mengaduk sayur bayam kesukaan Gus Reza.

***

Najma masuk kamar setelah selesai memasak bersama para khodimah . Di dapati Gus Reza sibuk dengan pembukuan .
Di dekatinya Gus Reza perlahan .Namun langkahnya terhenti saat Najma tepat di belakang Gus Reza dan membaca pembukuan perkebunan milik Ayahnya .Najma sangat terkejut Melihat hal ini . Sekalipun dia hanya lulusan MA namun Najma cukup faham dengan hal itu .

" Gus," . Gus Reza sangat terkejut mendengar suara Najma .

" Jika masuk ketuk pintu dulu . Bikin orang terkejut saja ," omel Gus Reza . Wajah tampan Gus Reza saat marah benar benar membuat Najma gemas .

Gus Reza beranjak dari tempat tidur menata buku bukunya yang berserakan di atas kasur .

" Sarapan sudah siap Gus . Mau sarapan sekarang ," Najma tersenyum manis kepada Gus Reza berharap responnya sesuai harapannya .

" sampean duluan . Saya belum lapar ," ucap Gus Reza datar sambil membersihkan buku bukunya .

Najma cemberut dengan penolakan Gus Reza . Dia tidak kekurangan akal untuk membujuk suaminya itu.

" Terus kalau di tanya umik . Aku jawab saja kalau Gus Reza nya gak mau di ajak sarapan . Katanya aku di suruh duluan ," Ucap Najma penuh drama terhadap suaminya

" Oh mau mengadu Umik ," Gus Reza melotot menatap Najma dengan gayanya mengejek .

" Ya bukannya mengadu Gus . Kan kalau di tanya ya di jawab jujur to. Masak aku bohong sama Ibu Nyai ," Gus Reza geram dengan tinggah Najma lalu beranjak keluar setelah meletakkan bukunya di atas meja .

Najma tertawa penuh kemenangan . Lalu mengikuti Gus Reza keluar kamar untuk sarapan.

***

" Ma . Tadi kamu ikut masak ya," Bu Nyai seperti sudah hafal dengan masakan menantu barunya itu .
" nggh Umik . Wonten seng kirang tah Umik ,"
" Umikmu itu hafal betul dengan masakanmu . Makanya dia bertanya sama kamu ," penuturan Abah membuat Najma tersenyum . Gus Reza tampak tak bersemangat kala itu .

" Kamu kenapa to Za. Kok ndak nafsu makan begitu . Ini masakan istrimu lo ," tanya Bu Nyai .

Reza terdiam sejenak ," Besok Reza harus ke bogor Bah . Ada ujian susulan lagi . Kira kira dua mingguan ," .

Najma terpaku menatap makanan . Baru seminggu menikah harus sudah di tinggal pergi suami . Dia sadar ada hafalan yang harus segera di selesaikan . Apalagi Gus Reza tidak mencintai Najma . Pasti akan lebih mudah Gus Reza untuk Pergi . Berbeda dengan Najma. Sudah lama Najma mengagumi Gus Reza. Ada rasa kehilangan saat Gus Reza mengutarakan hendak pergi.

" Najma . Kamu ndak papa to kalau di tinggal Reza," Bu Nyai memengang bahu Najma .

" Saya ndak papa Mik . Lagi pula Gus Reza pergi karena ujian kampus ," . Najma menunduk terpaku menatap meja .

" saya permisi . Mau ke kamar dulu ," Najma mohon pamit lalu beranjak pergi .

" Sepertinya dia terluka dengan keputusanmu Za. Ajak jalan jalan istrimu apalagi besok kamu mau pergi ke Bogor ," .

" nggh Mik ," Reza beranjak dari ruang makan lalu pergi ke kamar menemui Najma.

***

" Kenapa sampean murung gitu ," tanya Gus Reza tanpa dosa.

" Harus ya perginya besok . Kita baru menikah bahkan belum mengenal satu sama lain ," ucap Najma sambil membereskan pakainnya yang berserakan .

" Lusa saya ada KKN lagi . Saya mohon pengertian sampean ," ucap Gus Reza sambil memainkan ponselnya.

Najma menatap suaminya sesaat lalu menunduk kembali .

" Itu bagus buat sampean juga . Gak ada yang akan ganggu kamu . Sampean bisa fokus sama ngajimu . Besok Mas Refan akan kesini sama mbk Zulfa dan Nahwa . Sampean pasti juga sudah hafal dengan mereka ," Gus Reza masih dengan posisinya .

" Saya ngerti . Panjenengan Juga punya urusan dan urusan saya mengaji . Jika Gus Reza mau pergi ndak papa . Saya ndak akan melarang . Itu bukan hak saya ," Najma lalu keluar kamar tanpa perduli Gus Reza menatapnya dari tadi .

" Jangan mutungan to Ma," Gus Reza menarik tangan Najma sehingga mereka saling berhadapan .

" Jangan buat dia menangis Reza ," batinya Gus Reza dalam hati.

" saya minta maaf . Tapi saya harus pergi . Saya janji sama sampean . Kalau urusan di sana sudah selesai saya segera pulang ,"
Gus Reza memohon penuh harap.

Najma menatap Gus Reza yang di balas dengan tatapan pula .

" Takut banget Gus kalau aku marah ," ucap Najma sambil terkekeh .

" Jangan Ge- er dulu sampean . Bukannya seperti itu ," ucap Gus Reza mengalihkan pendangan .

" Terus kenapa tangan aku masih di pegang dari tadi . Takut aku ilang ya ," goda Najma sambil mencubit Hidung mancung Gus Reza .

" apaan sih ," Gus reza berusaha menepisnya. Namun Najma malah semakin menggodanya .

" Udahlah Gus . Aku mau ke pesantren ya. Habisnya aku bosen di sini . Panjenengan juga sibuk mulu sama berkas berkas Pak Lek ," .

" Ngaji di sana . Jangan tidur . Tak perhatiin sampean sering tidur ya ," .
Najma hanya terkekeh dengan penuturan suaminya . Memang sudah menjadi kebiasaannya . Jika pekerjaannya sudah selesai tinggal murojaah dia malah sering nya tidur .

" Salah siapa tak suruh simakke ndak mau . Ya kalau aku tidur karna ngantuk ," .

Gus Reza langsung menjitak jidat Najma .
" Sakit tauu ," . Ucap Najma sambil mengelus ngelus jidatnya.

" Sana pergi ," ucap Gus Reza singkat .

Najma benar benar gemas dengan ulah suaminya. Dia lalu pergi meninggalkan kamar menuju pesantren dengan perasaan kesal.

" Nyebelin banget sih dia ," gerutu Najma dalam hati .

" Kadang nyebelin kadang cuek kadang perhatian . Sampek aku bingung mahami dia . Kok Ning Wardah bisa memahami Gus Reza ," lanjutnya .

( Bersambung)

Jangan lupa vote di pojok kiri bawah ya kak. Kritikan kalian sangat berguna untukku.terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb

Ajari Aku Mencintaimu,Gus!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang