Bab 7. Kecelakaan

8 2 0
                                    

Vote & Comment

.....................

.

.

" Tak ada yang mengetahui musibah datang kepada kita. Mungkin, itulah bentuk cinta sang Rabb kepada hambanya "

~Alwi Manras Abraham~

**

Pikiran Alwi masih belum connect dengan baik dirinya seolah masih bertanya-tanya apa yang sedang terjadi di luar cafe ?, Beberapa menit kemudian dirinya memutuskan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi, sesampainya di luar cafe Alwi dikagetkan dengan suara ambulance yang datang dari arah kanannya dengan kecepatan yang terbilang cepat, hingga mobil ambulance itu membelah jalanan pusat kota Istanbul.

Orang-orang yang berada didekat kerumunan pun langsung memberikan jalan untuk ambulance. Karena merasa penasaran, Alwi pun melangkah maju melihat ke dalam kerumunan. 

Seketika pandangannya terhenti kepada seseorang yang keluar dari dalam mobil kursi bagian belakang.

" Wanita itu... " Ucap Alwi lirih, wanita yang sekitar dua jam lalu bertemu dengannya kini berada di posisi dimana ia mengalami kecelakaan.

Wanita itu keluar dari dalam mobil dengan memegang kepalanya dengan cadar yang masih terpasang diwajahnya, terlihat darah mengalir di sekitar sudut matanya yang bisa dilihat orang, ternyata bukan hanya dia yang berada di dalam, seorang pria juga keluar dari mobil bagian kursi depan tepatnya bagian sopir yang dapat disimpulkan bahwa itu adalah sopir wanita bercadar itu.

Beruntung kecelakaan itu tidak begitu parah sehingga tidak mengakibatkan luka yang sangat serius dan hanya luka ringan saja.

Semua orang di sebelah Alwi nampak berbisik-bisik, kesalahan Alwi ia belum bisa memahami dengan baik apa yang mereka bicarakan, satu yang bisa ia tangkap bahwa wanita bercadar itu adalah seorang CEO.

Pandangan Alwi masih tertuju pada dua mobil yang terlihat saling tabrak lebih tepatnya pada seorang pria yang keluar dari mobil satunya dan meminta maaf kepada wanita itu dan sopirnya. Wanita yang dikatakan sebagai CEO itu hanya tersennyum dibalik cadarnya menanggapi ucapan pria dari mobil yang satu, mungkin dapat disimpulkan bahwa pria itulah yang bersalah hingga menabrak mobil wanita itu.

Wanita bercadar itu seolah memberi arahan pada sopirnya dan terlihat menghubungi seseorang dengan benda pipih yang di genggamnya kemudian ia beralih masuk ke dalam mobil ambulance dan tidak ada seorang pun yang membantunya saat itu, bukannya tidak ada yang ingin membantunya hanya saja dirinya yang tak ingin, melihat semua petugas di mobil ambulance adalah semuanya pria.

Alwi yang tengah berdiri di tengah kerumunan hanya terdiam sejenak.

" Apa dia baik-baik saja ? " Ucapnya lirih.

Kedua mobil itu pun meninggalkan lokasi kecelakaan, mobil wanita itu yang sedang dikendarai oleh sang sopir terlihat mengikuti mobil ambulance dari belakang menuju rumah sakit.

Orang-orang yang tadi berkerumun kini mulai bubar kembali ke aktivitasnya masing-masing, Alwi pun ikut bubar meninggalkan lokasi kecelakaan itu,

Berhubung dirinya berada di pusat kota Istanbul dan kini ia berada di Taksim Square, dan sebelum kembli ke penginapan Alwi pun memutuskan untuk ke bundaranTaksim Square yang kini berada dihadapannya. Walaupun udara terasa sedikit dingin hingga menyengat di kulit pengunjung di Taksim Square tidak berkurang akan tetapi bertambah banyak.

Di Dekap Purnama (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang