Bab 16. Arti Dari Senja

6 3 0
                                    

Vote & Comment

.....................

.

.


**

Kini jarum jam tangan Alwi telah menunjukkan pukul 4 sore waktu Istanbul. Sore ini Alwi bermaksud keluar penginapan untuk sekedar jalan-jalan, ia sudah bersiap untuk pergi dan menyambar tas selempangnya diatas tempat tidur kemudia keluar dari kamar inapnya. 

" Hai, Assalamu'alaikum, " ucap seseorang dari belakang Alwi, ternyata itu adalah perempuan yang tadi siang kebingungan untuk chek in kamar penginapan.

" Wa'alaikumussalam, " jawab Alwi.

" Maaf, aku lupa berterimakasih tadi karena kamu sudah membantu aku, " ucap perempuan itu.

" Tidak masalah, santai saja, " balas Alwi seadanya.

" Oh ya, ngomong-ngomong kita belum kenalan. Aku Shayla, " ucap perempuan itu sembari mengulurkan tangan untuk berkenalan.

" Saya Alwi, " ucap Alwi tidak merespon uluran tangan Shayla, melainkan menangkup kedua tangannya di depan dada, Shayla yang pahan akan hal itu pun langsung menarik kembali uluran tangannya.

" Ma..maaf aku tidak tau, " terang Shayla.

" Tidak apa-apa, kalau begitu saya permisi. " Alwi pun beranjak meninggalkan Shayla yang masih terdiam.

" Alwi, kamu mau kemana ? " Tanya Shayla.

" Saya mau jalan-jalan sebentar, " jawab Alwi yang terus berjalan menuju pintu keluar penginapan.

" Kalau begitu kita barengan aja, aku juga berniat mau jalan-jalan, " jelas Shayla. Alwi baru menyadari pakaian yang dikenakan perempuan itu, sudah terlihat rapi bersiap untuk bepergian.

Astaghfirullah, kenapa dia mau ikut. batin Alwi.

Alwi tidak menjawab, ia lebih memilih kembali melanjutkan langkahnya keluar penginapan. Di jalanan sekitar penginapan tampak orang-orang ramai berjalan kaki, menikmati sore hari ini. Sebenarnya Alwi bermaksud ingin pergi ke Aya Sofya sore ini, tetapi karena ada Shayla ia mengurungkan niatnya untuk pergi dan memutuskan untuk berjalan kaki dari penginapan dan entah kemana nanti tujuannya, intinya ia hanya ingin berjalan-jalan sebentar. 

Shayla mengikuti Alwi untuk berjalan-jalan, entah mengapa Alwi merasa risih dengan perempuan itu, mereka terus berjalan-jalan entah kemana tidak punya tujua. Shayla hanya mengikuti Alwi saja karena ia belum mengetahui jalanan kota ini sedangkan Alwi terus berjalan dan masih menjaga jarak diantara mereka.

" Alwi kita mau kemana sih ? " Tanya Shayla yang mulai merasa lelah, karena Alwi terus berjalan seperti tidak sampai-sampai di tujuan padahal mereka berjalan sudah sangat jauh.

" Entah, saya hanya berjalan-jalan saja, " jawab Alwi mengangkat kedua bahunya.

" Aku lelah Alwi, kita istirahat sebentar dulu deh, " ucap Shayla.

" Saya mau terus berjalan, kalau kamu istirahat disini saya tinggal !! " Ucap Alwi.

" Ya udah tinggal aja, lagian aku udah lelah. Ketus amat jadi orang, " ucap Shayla pasrah sembari memperbaiki hijabnya yang sedikit basah karena peluh.

Di Dekap Purnama (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang