Bab 13. Seulas Senyum

16 3 0
                                    

Vote & Comment

.....................

.

.

" Walau hanya senyumanmu yang kulihat, dan engkau tak menyadari padahal aku juga tersenyum "

~Afrana Cynthia Alziz~

**

"Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun juga walau engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri 

(HR. Muslim no. 2626).

Hari yang begitu cerah dimana Alwi akan memulai harinya, usai shalat subuh tadi, Alwi sudah memikirkan kemana tujuan traveling-nya hari ini. Dengan perasaan bahagia, Alwi keluar dari kamar penginapan menuju Blue Mosque sebagai tujuan utamanya hari ini. Mencari inspirasi untuk mulai menulis, menulis tentang bagaimana dan apa yang dirasakan dalam benaknya.

Sebelum dirinya beranjak menuju Blue Mosque, Alwi memutuskan untuk mencari makan terlebih dahulu, karena memikirkan sesuatu sangat sulit jika perut sedang kosong.

Walaupun baru semalam ia kembali belajar bahasa Turki, itu terasa mudah bagi Alwi, karena dirinya tinggal mengulang apa yang telah ia ketahui tapi, meski begitu bahasa Turkinya belum fasih seperti dulu. Seiring berjalannya waktu Alwi akan lebih menyesuaikan diri agar bisa kembali menguasai bahasa itu. Tapi, dengan kemampuan berbicaranya yang sekarang, Alwi bisa menyesuaikan jika berkomunikasi dengan orang Turki.

Setelah memesan makanan dan minum, Alwi kini asik memandangi jalanan pusat kota Istanbul yang ramai dengan kendaraan di balik dinding kaca cafe, tak jarang juga, banyak masyarakat kota Istanbul lebih memilih untuk berjalan kaki ketimbang naik mobil.

Sepertinya cafe ini akan menjadi tempat favorite untuk Alwi jika ingin bersantai dengan ditemani secangkir cappuchino dan makanan sebagai snacknya.

Beberapa menit menunggu, kini seorang waiters datang membawa pesanan Alwi, dengan lahapnya Alwi menyantap makanan itu ditemani nasheed yang terputar di cafe menambah kesan kenyamanan untuk diri lebih dapat.

**

" Masuk " Ucap Afra menyuruh orang yang mengetuk pintu ruangannya untuk masuk.

Pintu ruangannya terbuka menampilkan Sarah disana yang sedang membawa berkas ditangannya untuk diberikan kepada CEO-nya.

" Ini Bu, berkas kontrak kerjasama dengan Zehab Group dan Murat Company " Ucap Sarah sembari meletakkan berkas itu diatas meja kerja Afra. " Pukul 9 nanti pertemuan dengan CEO Zehab Group, di taman Blue Mosque  Bu, dan pukul 2 siang nanti pertemuan dengan CEO Murat Company di Ballroom Murat hotel " Tambah Sarah.

" Baik Sarah, terimakasih. Siapkan mobil, 30 menit lagi kita berangkat "

" Baik Bu " Ucap Sarah kemudian pamit untuk meninggalkan ruangan Afra untuk menyiapkan apa yang di perintahkan tadi.

" Sepertinya hari ini akan sibuk " Gumam Afra pada dirinya sembari melihat berkas kontrak kerjasama dengan dua perusahaan yang di berikan Sarah tadi.

Usai menyelasaikan beberapa pekerjaan, Afra pun kini beranjak menuju basement di ikuti Sarah dari belakang dan beberapa karyawan lain.

Meskipun masih terbilang muda untuk memimpin sebuah perusahaan, sebagai seorang perempuan yang sedang memimpin perusahaan, Afra begitu cekatan dalam melakukan setiap pekerjaannya. Tak jarang ia sering dijodoh-jodohkan oleh para petinggi-petinggi perusahaan lain dengan putra mereka. Walaupun Afra bisa dikatakan sedikit pendiam, namun, dalam hal ini dirinya begitu cakap dalam berbicara menyampaikan setiap argumennya.

Di Dekap Purnama (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang