Vote & Comment
.....................
.
.
" Perjodohan, walaupun sudah terencana namun kalau bukan jodoh tidak akan bersatu. Rencana Allah lebih sempurna dari rencana manusia. Sebuah rencana, takdir yang penuh misteri "
~Alwi Manras Abraham~
**
Malam dikeluarga Abraham, sepulang dari cafe tadi siang Naufal mencoba menghindari kakaknya Alwi yang berbicara tentang perusahaan terus padanya. Naufal paham kakaknya ingin melakukan perjalanan, tapi ia tidak ingin dirinya memimpin perusahaan belum pantas rasanya. Bahkan Abi dan Marwah tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran putra pertama mereka.
Waktu berjalan terus menerus, dikala detik berganti menit, menit berganti jam, mereka sekeluarga berkumpul di ruang tamu, Abi yang mengarahkan mereka agar berkumpul disana.
" Ada apa ayah ? kayaknya ada yang penting dibicarakan ? " Alwi langsung melontarkan pertanyaan saat mereka duduk disofa ruang tamu.
" Gini nak, kemarin ayah sempat nelpon dengan sahabat ayah. Ayah memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan putri sahabat ayah. Bagaimana menurut kamu ? " Abi meminta pendapat putranya, biar bagaiamanapun Alwi adalah seorang laki-laki ia berhak untuk menentukan dengan siapa ia akan bersanding, perempuan yang baik pilihannya.
" Baik ayah, Alwi terima " Diluar dugaan Abi putranya menerima begitu saja perjodohan itu, tanpa ada sanggahan ataupun pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Meskipun Alwi sudah mengetahui atau menduga atas hal apa ayahnya mengumpulkan mereka di ruang tamu, Alwi menerima perjodohan dari ayahnya tanpa pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, tak seperti perjodohan yang ditawarkan oleh ayahnya pertama kali hingga berakhir pada penolakan dari Alwi.
Bahkan bundanya Marwah dan adiknya Naufal kaget mendengarkan penuturan kata terima dari Alwi.
" Kamu terima nak ? " Tanya Marwah pada putranya, Alwi hanya mengangguk mendengarkan pertanyaan Bundanya. Beberapa saat suasana hanya hening.
" Baiklah kalau begitu, nanti dua hari lagi kamu persiapkan diri untuk berangkat menuju Turki. Ayah dan Bunda akan menyusul, lalu kita ke rumah teman Ayah yang ada di Turki. Saat ini mereka berada di Turki belum balik ke Indonesia " Jelas Abi pada putranya.
" Baik Ayah, nanti Alwi akan berangkat lebih dulu, soalnya Alwi juga berencana mau jalan-jalan ke luar negeri "
Setelah berbincang dengan keluarganya Alwi pun kembali beranjak masuk ke kamarnya. Pikirannya masih terpaut pada perihal perjodohan yang ditawari oleh ayahnya tadi yang sontak diterimanya. Alwi hanya bisa berdo'a berharap agar orang yang akan di jodohkan dengannya merupakan benar-benar jodohnya yang bisa menemaninya didalam keadaan apapun itu.
Tok..tok..tok..
Alwi sontak berdiri menuju pintu kamarnya, pikirannya buyar karena ketukan pintu itu. Setelah dibukanya, didepan pintu kamarnya ternyata ada Naufal yang menatap ke arahnya, tatapan yang diberikan antara jengkel dan sendu, Alwi hanya menautkan alisnya dan melengkungkan senyum kearah adiknya.
" Ada apa Fal ? "
" Ajak Naufal masuk dulu kek " Wajah cemberut ditampilkan oleh Naufal setelahnya. Alwi hanya terkekeh pelan melihat adiknya.
" Hehe, ya udah ayo masuk " mereka berdua pun masuk kedalam kamar. " Ok. Ada apa ? "
" Naufal bakalan terima untuk jadi penerus perusahaan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Dekap Purnama (ON GOING)
EspiritualMenolak untuk menjadi pewaris perusahaan sang ayah, Alwi Manras Abraham berkeinginan untuk menikmati sesuatu dari usahanya sendiri dan merintisnya dari nol. Hingga akhirnya ia bertemu seorang wanita yang menjadi pendamping hidupnya Afrana Cynthia Al...