#Jin-Woo POV
"Boleh aku gandeng tanganmu saat masuk Gate nanti?" Permintaan (Name) berhasil membuatku bingung. Aneh sekali. Selama ini saat masuk ke dalam Gate, dia tidak pernah menggandeng tanganku. Baru kali ini dia meminta hal seperti itu.
Yah, bukan berarti aku tidak mau sih. Justru aku senang karena bisa menggandeng tangan pac-maksudku sahabatku. Aduh, aku tadi mikir apa!?
Lupakan. Aku pun menjawab pertanyaannya. "Tentu." Sambil menggandeng tangan (Name). Tangannya hangat dan halus ya.. Oke Jin-Woo, hentikan pikiranmu yang tidak-tidak ini. Fokus dengan Gate saat ini, Sung Jin-Woo. Kami berdua pun memasuki Gate bersama.
#Jin-Woo POV End
Beberapa jam kemudian..
Jin-Woo sedang di heal oleh Ju-Hee, sementara yang lainnya sedang sibuk bertarung dengan monster. "Jin-Woo, kenapa kamu bersikeras bekerja sebagai pemburu? Pertarungan seperti ini hanya akan memperbesar resiko kematianmu." Tanya Ju-Hee.
"Maaf.." Gumam pemuda bersurai hitam itu.
"Aku tidak ingin kamu minta maaf! Aku hanya khawatir.." Balas Ju-Hee.
Wanita berambut oranye itu melirik ke arah pertarungan. Terlihat semuanya sibuk membunuh monster, terutama (Name) yang sedang membelah 3 monster dengan katana miliknya dalam sekali tebasan.
'Setidaknya Raid ini akan berakhir..' Batin Ju-Hee lega.
Jn-Woo menoleh ke arah lain, menatap sang sahabat yang sedang membersihkan katananya. Merasa dirinya diperhatikan, (Name) menoleh kemudian menghampiri mereka berdua. Ia berjongkok disebelah Jin-Woo. "Jin-Woo, bagaimana lukamu?"
"Sudah lebih baik. Berhentilah khawatir, (Name). Kamu bukan ibuku." Jawab Jin-Woo setengah bercanda.
"Jin-Woo, apa kau punya alasan untuk tidak berhenti jadi pemburu?" Tanya Ju-Hee masih menyembuhkan luka Jin-Woo.
"Aku hanya berburu untuk bersenang-senang. Kalau tidak, mungkin aku akan mati kebosanan." Balas si pemuda sambil tersenyum palsu.
"Sepertinya dengan 'bersenang-senang' dua kali akan membuatmu masuk isekai."
A/N : Sebentar, kenapa jadi jepang sih? Haduh kebiasaan ●︿● oke kembali ke cerita~
"Prfft-Ack!"
"Jangan tertawa! Luka mu akan terbuka lagi!"
"Baiklah, baiklah, aduh.."
Ju-Hee pun menoleh pada gadis bermanik (E/c).
"Bagaimana denganmu (Name)? Apa alasanmu untuk jadi pemburu?" Ju-Hee kembali bertanya.
"Alasan ya.. Tidak ada alasan yang benar-benar khusus sih, tapi aku menikmati waktuku menjadi hunter. Juga menghabiskan waktu bersama Jin-Woo dan Ju-Hee Eonnie bukan merupakan ide yang buruk." Jawaban si gadis bersurai (H/c) membuat keduanya tercengang.
"Hm? Kenapa?" Tanya (Name) heran.
"Tidak apa." Balas Jin-Woo lalu menoleh ke arah ketua Raid.
"Inilah yang kalian dapatkan setelah membunuh monster--inti magis." Jelasnya.
Harga sebuah inti magis dari monster rank C bernilai ribuan won. Namun karena Jin-Woo hanya Hunter rank E, mustahil ia bisa mendapatkan inti magis rank C. Akhirnya Jin-Woo hanya mendapat satu inti magis dari monster rank E. Jelas tidak cukup setelah ia mempertaruhkan nyawa tadi.
"Jin-Woo, ini untukmu." (Name) memberikan inti magis rank D pada si pemuda. Jin-Woo pun terkejut, ia berusaha menolak pemberian (Name).
"Tidak (Name)! Aku tidak bisa menerima ini, lagipula kamu yang mendapatkan nya." Seakan tidak mendengar alasan sang sahabat, gadis yang (lebih tinggi/lebih rendah) darinya itu tersenyum.
YOU ARE READING
The Regressor (Solo Leveling × Reader)
FanfictionGelap, dingin, dan sunyi.. Itulah yang selalu (Name) rasakan dalam hidupnya. Sampai ketika ia selesai membaca novel hingga tertidur, dia mati. Dan notifikasi muncul di hadapannya. [The Healing's God bersimpati pada anda] [The Healing's God memberika...