Asosiasi Hunter Korea..
Jin-Chul tampak menyerahkan beberapa dokumen. "Ini file yang anda minta." Ujarnya menunjukkan isi dokumen itu, yang berisi biodata Sung Jin-Woo dan (Fullname).
"Apa mereka menggunakan foto beberapa tahun lalu? Dulu penampilan Hunter Sung Jin-Woo sangat kekanak-kanakan, berbeda dengan yang sekarang. Sedangkan Hunter (Fullname) baru aktif dalam raid setelah Hunter Sung Awakening, bahkan foto yang digunakan saat ia masih sekolah." Komentar Gun-Hee sambil memeriksa berkas-berkas itu.
"Ini adalah catatan mereka selama 4 tahun yang mereka habiskan sebagai Hunter Terlemah dan Anjing Penjaga, bahkan diantara rank rendah lain." Jelas Jin-Chul.
"Ini tidak ada bedanya dengan bunuh diri.. Apa mereka False Rankers?"
"Menurut kesaksian dari rekannya, kelihatannya itu tidak mungkin."
"Tapi selama 4 tahun.. Mungkin Double Awakenings Rank S mereka masih baru-baru ini.."
"Lalu, seharusnya tidak ada anggota raid dari insiden Double Dungeon yang mati." Tambah Jin-Chul lagi, ia mengingat kembali perkataan sepasang kekasih itu sebelumnya.
"Hm? Hunter (Fullname) adalah anak angkat dari ketua Kimura Corporation?"
Berdehem kecil, pria itu memulai penjelasannya. "12 tahun lalu, tepatnya di Prefektur Gunma, Jepang, terkuak kasus perdagangan budak dan anak kecil yang hidup di Dungeon. Diantara para korban, Hunter (Fullname) dan kakak angkatnya, Hunter Kim Jae-Ha, merupakan korban yang selamat. Menurut para saksi, mereka berdua melarikan diri dari Dungeon dan pergi ke penginapan terdekat yang berjarak ribuan kilometer saat musim dingin untuk melaporkan kasus ini."
Mendengar itu, Gun-Hee tidak bisa untuk tidak terkejut. "Mengagumkan.. Bagi anak-anak berusia tidak lebih dari 15 tahun bisa melakukan itu tanpa mati kelaparan, kelelahan, ataupun kedinginan, itu sungguh luar biasa."
Jin-Chul diam-diam mengangguk setuju. Ia tidak heran kalau berita ini sangat hangat di publik saat itu, walaupun nama dan wajah mereka disamarkan--mengingat usia mereka berdua yang masih muda.
"Beberapa bulan setelahnya, Kim Jae-Sun mengumumkan bahwa ia mengangkat Hunter (Fullname) menjadi anaknya dan Hunter Kim Jae-Ha menjadi penerus Kimura Corporation." Tambahnya lagi.
Gun-Hee tidak membalas, sibuk dengan kepalanya yang berkecamuk. Ia memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya ke dokumen yang lain.
"Walaupun mereka sering terluka tapi mereka tetap bertahan."
"Mereka tidak bisa berhenti menjadi Hunter karena tagihan rumah sakit ibu mereka berdua."
"Jarang sekali melihat manusia seperti itu.." Gumam Gun-Hee.
"Bukankah tagihan rumah sakit ibu Hunter (Fullname) seharusnya tidak jadi masalah bagi Kimura Corporation?" Tanya ketua.
"Soal itu.. Karena penggelapan dana yang dilakukan para petinggi perusahaan." 'Seharusnya Hunter (Fullname) bisa melaporkan kasus ini, tapi entah kenapa ia tidak melakukannya.' Tambah Jin-Chul dalam hati.
"Begitu ya.." Gumam Gun-Hee lagi. 'Orang seperti itu pasti punya alasan kuat untuk tidak melaporkan kasus tersebut. Semoga bukan alasan yang buruk.'
"Tuan, sebenarnya ada laporan kalau Hunter Sung Jin-Woo dan Hunter (Fullname) sudah bergabung ke tim raid."
"Sudah?"
"Tim raid dari Guild Hunters."
'Apakah mereka hanya bicara saja, tapi sebenarnya tertarik dengan uang kontrak dari Guild Hunters?' Batin Gun-Hee.
"Menurut laporannya.. Kedua Hunter tersebut bergabung dengan 'tim penambang' bagian Attack Force itu." Jawaban Jin-Chul membuat sang ketua Asosiasi tertegun sejenak. Wajahnya seakan mengatakan, 'Barusan kau bilang apa?'
"Dua hunter rank S malah bekerja sebagai penambang.. Mereka memang manusia yang sulit dimengerti." Balas Gun-Hee sambil menatap laporan di tangannya.
Gate Rank A..
"Kalian Hunter rank E dan D?" Tanya salah satu pria.
"Benar, tuan." Jawab sepasang kekasih itu serempak.
"Apa kalian punya pengalaman dalam pekerjaan ini?"
(Name) melirik si pemuda tinggi sejenak. "Tidak tuan." Jawab Jin-Woo.
"Lalu.. Apa tipe tempur kalian?"
Kali ini Jin-Woo yang melirik (Name). "Kami tipe fisik."
Pria itu menepuk bahu Jin-Woo, ia mulai berbicara dengan ramah. "Baguslah kalau begitu. Tidak banyak orang seperti kalian disini, apalagi wanita. Tqpi jangan gugup dan bekerja dengan giat. Sekarang kalian tunggu disini, jangan lupa bawa perlengkapannya ya."
"Siap tuan." Balas mereka serempak lagi.
Jin-Woo mulai sibuk dengan pikirannya sendiri, melihat kesana kemari. Sementara (Name) tampak was-was. 'Kok aku jadi gugup yah.. Gimana kalo Jin-Woo tetap suka sama Hae-In? Gimana kalo dia malah putus sama aku? Gimana kalo dia gak betah terus ninggalin aku!? Gimana kalo dia tetap nikah sama Hae-In terus punya anak!? Gimana kalo--'
"(Name)?" Panggilan itu menyadarkan si gadis dari pikirannya.
"Ah, iya? Kenapa?" Tanyanya balik agak kaget.
"... Bukan apa-apa." Jawab Jin-Woo menoleh ke depan Gate.
"Ini pertama kalinya kita masuk Gate rank tinggi ya." Gumam sang pemuda yang dibalas dengan anggukan kecil dari (Name).
"Benar. Karena kita akan sering memasuki Gate seperti ini nanti, syukurlah kita datang." Balasnya. Sang pemuda tinggi menatap kekasihnya lama.
"... Kau mau ku gendong?" Usul Jin-Woo tiba-tiba.
"Huh? Kenapa kau tiba-tiba menyarankan hal itu?" (Name) malah balik bertanya.
"Mungkin untuk mengurangi rasa gugupmu." Jawaban Jin-Woo membuat (Name) terdiam, si gadis tersenyum kecil.
"Lain kali saja. Tapi terimakasih, aku jadi merasa lebih baik."
"Baguslah." Balas Jin-Woo lagi.
Cukup lama mereka menunggu hingga Attack Force keluar. "Apa Attack Force masih belum keluar juga? Berapa lama sejak kau bilang mereka akan selesai?"
"Aku yakin mereka pasti akan keluar sebentar lagi. Ini kan demi keselamatanmu, sebagai team leader dan anggotamu, jadi bersabarlah sedikit lagi." Balas pria dengan jas.
"Ini sudah ketiga kalinya aku mendengar itu."
"Akan lucu jadinya kalau monster tiba-tiba muncul saat kau sedang bekerja karena mereka terburu-buru. Bagaimana kalau setelah kerja, kita minum bareng?"
"Haah~ Aku mengerti, jadi sebaiknya kau tidak mengganggu kami lagi."
"Attack Force sudah keluar!"
"Semuanya bersiap!"
"Kita akan segera masuk!"
'Akhirnya mereka keluar juga.. Di depan ada ketua ular merah, Choi Jong-In.. Terus beberapa anggota Guild Hunters.. Juga si wakil Master Guild Hunters, Cha Hae-In.. Si kuning, female lead Novel..' (Name) menoleh, mendapati Jin-Woo menatap Hae-In lekat.
"Fokus banget lihat wanita lain." Celetuknya sambil menyikut lengan Jin-Woo agak keras, membuat si pemuda langsung menoleh.
"Aduh! (Name), kamu kenapa? Cemburu kah?" Si gadis tidak membalas, malah menoleh ke arah lain.
'Imut sih.. Tapi agak menyeramkan kalo dia cemburu sambil main fisik begini.' Jin-Woo malah mengacak rambut (Name).
Sementara itu..
Jong-In dari balik kacamatanya melirik dua insan yang tidak asing. 'Oh? Sepertinya raid ini akan menjadi semakin menarik..'
Bersambung..
1005 kata
A/N : Huft.. Pusing mikirin ide chapter ini, jadi agak telat update. Oke, seperti biasa ini gaje, banyak typo, bahasa non baku, dsb. Jangan lupa vote dan comments, nantikan kelanjutannya minggu depan ~
YOU ARE READING
The Regressor (Solo Leveling × Reader)
أدب الهواةGelap, dingin, dan sunyi.. Itulah yang selalu (Name) rasakan dalam hidupnya. Sampai ketika ia selesai membaca novel hingga tertidur, dia mati. Dan notifikasi muncul di hadapannya. [The Healing's God bersimpati pada anda] [The Healing's God memberika...