Mereka sampai di sebuah perempatan jalan. "Jalannya bercabang menjadi 3."
"Karena kesulitannya relatif rendah, bagaimana kalau kita berpencar? Meskipun bahayanya mungkin akan meningkat, tapi waktu penyelesaian nya akan berkurang dengan signifikan." Tanya Tae-Shik. Pak Song terdiam sejenak.
"... Ayo berpencar."
"Aku akan membawa para kriminal ke jalan paling kanan, jadi jika kau secara kebetulan menemukan ruang boss, kau bisa datang dan mengatakan pada kami secepatnya."
Jin-Woo menatap jalan itu, merasakan bahwa jalan kiri memiliki aura lebih pekat. "Pak Song Chi-Yeol, mari pergi ke jalan sebelah kiri."
"Kalau begitu aku jalur di tengah." Ucap (Name) tiba-tiba, si pacar menoleh ke arahnya dan menatapnya lama.
"... Baiklah, jaga dirimu baik-baik." Pesan sang pemuda tinggi. Tae-Shik melirik mereka, ujung bibirnya sedikit terangkat.
"Kau juga hati-hati."
Mereka pun berpencar ke 3 jalan itu. 'Bos ada di akhir jalan ini. Karena para goblin tidak memberiku banyak exp, setidaknya aku akan bunuh boss nya untuk mendapatkan sedikit lebih banyak. Tapi lebih dari itu.. Orang yang sebelumnya tadi, dia mencurigai kami. (Name).. Semoga kau baik-baik saja.'
"Jika Goblin mudah terbunuh seperti ini."
"Akan lebih baik kalau sesuatu yang besar tidak terjadi."
(Name) hanya diam. "..." 'Hmm.. Maaf saja, tetapi sesuatu yang besar tetap akan terjadi.' Batinnya.
Mereka terdiam dalam pikirannya masing-masing. "(Last Name)." Panggil Pak Kim yang membuat si gadis menoleh.
"Iya Pak? Ada apa?"
Pria itu membungkuk 90°. "Saya minta maaf karena telah meninggalkanmu di Dungeon itu. Saya tidak seharusnya mengeluarkan pedang dan malah menumbalkanmu juga. Saya benar-benar meminta maaf." Ucapnya.
Pria besar di belakangnya pun ikut membungkuk. "Saya juga minta maaf karena telah meninggalkan kalian disana.." (Name) menatap mereka berdua seraya memperbaiki posisi maskernya.
"... Tolong angkat kepala kalian." Kedua pria itu menegakkan badan mereka.
(Name) mendengus kecil. "Aku memaafkan kalian, tapi mungkin aku akan berubah pikiran jika Jin-Woo tidak memaafkan kalian." Lanjutnya, kembali menendang kepala goblin yang entah muncul darimana.
"... Aku sudah memutuskan. Setelah Raid ini berakhir, aku juga akan membungkuk pada Sung dan minta maaf. Bukankah kau juga merasa bersalah? Kita, yang biasa dipanggil hunter.." Ucap Pak Kim.
"Kita tidak bisa terus bertindak normal setelah meninggalkan rekan tim dibelakang. Jika kita terus menjadi hunter, kita harus terbiasa dengan sesuatu yang kecil termasuk menundukkan kepala kita. Walaupun aku tidak tahu jika dia akan memaafkan kita.. Tidak, meskipun jika dia tidak mungkin akan memaafkan kita. Aku akan tetap minta maaf." Lanjutnya seraya menatap ke bawah, menggenggam pedangnya erat.
(Name) diam, tidak berkomentar apapun. "Kita tidak punya banyak waktu, ayo lanjutkan." Sambung Pak Kim.
"Walaupun kita ada bertiga, kita tetap harus hati-hati."
"Iya." Jawab pria lainnya, sementara (Name) mengangguk kecil.
"Mungkin yang lainnya sudah selesai dan pergi?"
Mereka bertiga menemukan pintu masuk lain--yang ternyata terhubung dengan lorong paling kanan. Ketika Pak Kim mengintip, ia sangat terkejut. "A.. Apa!?"
Disana terdapat Tae-Shik dan para narapidana. Namun ada yang berbeda dari mereka.
.
..
.
YOU ARE READING
The Regressor (Solo Leveling × Reader)
FanficGelap, dingin, dan sunyi.. Itulah yang selalu (Name) rasakan dalam hidupnya. Sampai ketika ia selesai membaca novel hingga tertidur, dia mati. Dan notifikasi muncul di hadapannya. [The Healing's God bersimpati pada anda] [The Healing's God memberika...