Jin-Woo menatap layar notifikasi dan (Name) bergantian. Apa maksudnya? Shadow Soldiernya bisa diperintah oleh (Name) juga? Apa (Name) punya kekuatan Shadow juga? Dan berbagai pertanyaan berputar dikepalanya, walaupun hal itu berhasil ia tutupi dengan wajah datarnya yang biasa.
(Name) sendiri hanya diam membatu. Tak lama, bibir peachnya menggumamkan sesuatu. "Bangkitlah." Tepat setelah (Name) mengatakan itu, 3 Shadow Soldiers dan 2 Ice Bears muncul dari bayangan si gadis.
Jin-Woo tampak terkejut. Bahkan (Name) bisa memerintah pasukannya juga, ia jadi menantikan bagaimana hasil pertarungan ini.
"Serang." Gumam si gadis, Shadow Soldiers yang tidak membuang waktu pun segera menyerang para Ice Bear.
Ia jadi penasaran, bagaimana kalau dia mensummon Igris? Apa akan berhasil juga? "Igris." Bisiknya, tetapi suara dengingan memekakkan telinga terdengar, bersamaan dengan layar notifikasi (F/c) muncul dihadapan.
[Peringatan! Level anda terlalu rendah untuk melakukan 'Summon Igris']
(Name) menghela napas kecil, ternyata ia masih belum mampu memerintah sang kesatria bayangan. Jin-Woo menepuk pelan bahu gadis pemilik manik (E/c), berusaha menghibur sang pacar yang terlihat agak cemberut.
"Jangan terlalu sedih. Aku yakin kau bisa menjadi lebih kuat dari ini." Ucapan itu memang cukup menghibur si gadis, ia mengangguk kecil lalu memasang senyuman hangat.
'Walaupun sebenarnya aku tidak yakin sampai kapan kau bisa menjadi lebih kuat..' Batin Jin-Woo sweatdrop. Kedua tangannya ia rentangkan, memeluk tubuh (Name) yang sedikit lebih mungil dari belakang. Ia membiarkan punggung si gadis menabrak dada bidangnya.
"Eh? Jin-Woo..?" (Name) yang hendak menoleh membatalkan niatnya, merasakan napas Jin-Woo mengenai sebelah telinganya{FYI, (Name) dari tadi buka tudung mantel hangatnya}. Dalam batinnya, ia sudah panik. 'Cobaan apa ini Ya Tuhan!? Pengen noleh, tapi takut kecium! ADUH BINGUNG ANJIR!!!'
Pluk!
Jin-Woo menaruh dagunya di bahu sebelah kiri (Name), yah walaupun dia harus sedikit menunduk karena perbedaan tinggi keduanya. "Kamu sudah beberapa hari gak mandi, kok masih harum?" Tanya Jin-Woo, yang lebih terdengar seperti godaan baginya.
"Eh? Ah, itu.. Um.." (Name) gelagapan, Jin-Woo yang puas dengan reaksi sang kekasih terkekeh pelan. Sepertinya menjahili pemilik rambut (H/c) itu menjadi hobi baru si pemuda tinggi.
[Reader 0014 menangis]
[Reader 0012 menanyakan mengapa Reader 0014 menangis]
[Reader 0014 tak sanggup melihat keromantisan antar protagonis]
[The Sword's God menghela napas pasrah]
[Reader 0011 setuju dengan The Sword's God].
..
.Diluar Gate..
Yoon-Ho dan Dong-Su mengeluarkan kekuatan mereka, terlihat kuku Yoon-Ho memanjang seperti kuku harimau. Tekanan itu sungguh kuat, membuat siapapun didekat mereka berkeringat dingin dan ketakutan.
"Inikah yang kau inginkan?" Tanya Yoon-Ho sembari menunjukkan taringnya.
"Silahkan saja!" Balas Dong-Su terlihat bersemangat.
Kekuatan mereka semakin menguar keluar. Mengarahkan tangan masing-masing untuk menyerang satu sama lain, ledakan kekuatan pun tak dapat terhindarkan. Orang-orang disekitar mereka juga terkena dampaknya.
Debu beterbangan mengelilingi mereka, Dong-Su masih memasang seringaiannya walau sebelah lensa kacamata hitamnya sudah rusak. "Lumayan juga. Kau sampai bisa menghentikan kami." Ujarnya.
YOU ARE READING
The Regressor (Solo Leveling × Reader)
FanfictionGelap, dingin, dan sunyi.. Itulah yang selalu (Name) rasakan dalam hidupnya. Sampai ketika ia selesai membaca novel hingga tertidur, dia mati. Dan notifikasi muncul di hadapannya. [The Healing's God bersimpati pada anda] [The Healing's God memberika...