17. MAMA

4K 853 893
                                    

Selesai menghabiskan roti coklat, gadis berseragam putih abu-abu itu berjalan menuju tempat sampah membuang bungkus roti yang lenyap sudah dimakan.

Kedua tangannya bertepuk seraya membersihkan sisa roti yang masih terasa ditangannya.

Tarikan dari belakang saat membalikkan badannya berhasil membuat kepalanya berputar melihat siapa orang yang menariknya.

Alisnya bertaut bingung, tangannya kini digenggam erat oleh sang pelaku, "apaan sih?!" Vensha melepas tangannya dengan kasar.

Clara mendengus malas. "Ikut gue," ucapnya seraya menarik kembali tangan Vensha dengan kasar.

Tanpa menunggu jawaban Vensha, Clara menarik paksa Vensha dari kelas yang jauh dari kelas Vensha. Clara membawa Vensha ke atas rooftop.

"Apaan sih Lo?!" Vensha menyentak.

Clara menghempas tangan Vensha dengan kasar. "Eh lo udah gue peringatin jangan deket-deket Natha tapi Lo malah jadian kan sama dia!"

"Ada urusan sama Lo? Lo ngga ada hak ngatur gue!" lawan Vensha dirinya tidak mau terus diancam oleh Clara ini waktunya ia melawan.

Clara melotot tajam, "Jauhin Natha sebelum gue bertindak, atau Lo mau tau akibatnya!"

Vensha tersenyum miring, "Belum puas Lo tadi berangkat sama pacar gue?"

"Ups Lo tau?" tangannya ditempelkan di bibirnya dengan gaya lebaynya. "Bagus deh kalo Lo tau, tapi inget hari berikutnya Lo bakal sering liat gue sama Natha."

Vensha masih diam disana setelah Clara meninggalkannya. Jujur saja hanya sekali saja melihat Natha dan Clara hatinya sudah hancur, apalagi yang ingin dilakukan Clara. Clara memiliki banyak cara untuk mendapatkan apa yang dia mau.

***

Hari ini setelah pulang sekolah Natha mengajak Vensha untuk kerumahnya. Masalahnya Ayunda belum tau jika Vensha adalah teman kecilnya dulu, jadi Natha memutuskan untuk mengajak Vensha bertemu dengan mamanya.

"Natha?!" panggil Vensha sedikit keras agar Natha mendengarnya.

"Apa?" jawabnya.

"Ngga mampir ke toko kue?" tanya Vensha.

"Mau beliin buat mama?" Natha bertanya. "Kalo buat mama ngga usah Ven," sambungnya rumah Natha pasti sudah banyak cemilan disana.

Vensha turun dari motor Natha. Menginjakkan kakinya dihalaman yang luas dan rumah yang besar dan mewah, terlihat sepi pasti orang tuanya belum pulang kerja.

"Sepi banget Nat?" Vensha menoleh menatap cowok didepannya yang mencopot helmnya.

"Iya, papa belum pulang dari luar kota, mama ada didalem kok," jawab Natha turun dari motornya. "Ayo masuk."

"Assalamualaikum, Ma!" salam Natha, Vensha mengikuti Natha dari belakang. Seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

"Waalaikumsalam, Mama ada di dapur!" jawab Ayunda dengan suara keras.

"Kamu itu teriak kaya-" Ayunda menatap gadis muda yang ada disebelah Natha lalu menoleh menatap Natha, "Ma ini Vensha," ucap Natha yang paham dengan Mamanya itu.

"Hai Tante. Vensha, Apakabar?" ucap Vensha mengambil tangan Ayunda dan mencium punggung tangan dengan sopan.

"Alhamdulillah baik, Vensha? Kaya pernah denger nama itu," kata Ayunda.

NATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang