30. MASALAH

2.6K 626 1.1K
                                    

Happy reading!
Makhluk bumi❤️

***

Natha memasuki ruang BK yang masih diseret Pak Diman. Vensha yang ada dibelakangnya dan teman lain Bianca, Alena, Ganis, Saka, Jojo, serta Laskar yang ada dibelakang.

Natha duduk di sofa BK. Bu Lusi yang sudah memasang wajah kesal karena emosi. Pak Diman menarik kursi lain untuk ia duduki. Vensha dan yang lain masih setia berdiri.

"Kalian ngapain kesini?" tanya Pak Diman menatap mereka bertujuh dengan tatapan garang.

"Mau menemani Natha lah, Pak." Jojo menjawab.

"Semua kembali ke kelas. Biar Natha saya yang urus," ucap Pak Diman.

"T-tapi, Pak. Izinkan saya disini," ucap Vensha dengan pandangan memohon.

"Vensha, ini urusa-"

"Sudah, Pak Diman. Biarkan Vensha disini," potong Bu Lusi. Vensha yang mendengarnya tersenyum ramah.

"Kalian kembali ke kelas, jangan ada yang keluar kelas sebelum bel," perintah Bu Lusi.

"Baik, Bu. Kami permisi," pamit Saka lalu keluar ruang BK diikuti yang lain.

Muncullah Varo dari luar lalu duduk di sebelah Bu Lusi. "Permisi Pak, Bu."

Natha menatap Varo masih dengan dendam serta mengepalkan tangannya kuat.

Vensha yang melihat Natha mengepalkan tangannya Vensha langsung menggenggam tangan Natha dan mengelusnya lembut.

Natha melirik Vensha saat merasakan tangan lembut Vensha menyentuh tangannya. Tatapan sayu Vensha dan gelengan kepala Vensha membuat Natha perlahan melepas kepalannya.

"Jelaskan! Ada apa sebenarnya?!" tanya Pak Diman saat mereka sudah berada di ruang BK.

"Kenapa kalian diam? Jawab!" ucapnya lagi yang melirik dua cowok itu bergantian.

"Dia yang mulai, Pak." Varo membuka suaranya. Hal ini membuat Vensha menatapnya.

Kekehan kecil dari bibir merah tampan dan bercak darah disudut bibirnya itu terdengar. "Cih, ngga mau  keliatan salah?"

Pak Diman menggeleng kan kepalanya. "Pasti kamu yang buat ulah kan?!"

"Kenapa saya, Pak. Saya tidak akan memulai kalo dia tidak mengusik saya duluan pak!" bantah Natha.

"Jelaskan Natha. Kenapa kalian berkelahi?" tanya Bu Lusi dengan nada rendah agar tidak emosi.

Natha menarik baju lengannya sendiri. "Bajingan ini, menarik lengan saya. Apa itu sopan? Seperti tidak ada cara lain saja!"

Bu Lusi dan Pak Diman kaget mendengar itu sama halnya dengan Vensha. Tidak menyangka Alvaro Mahendra menarik lengan baju Natha.

"Gue ngga bakal cari masalah kalo ngga ada yang  ngusik gue, kan?" tanya Natha.

"Iya, Nat." Vensha menjawab membendung air matanya.

"Gue ngga bakal ngehajar orang kalo dia ngga ngusik gue, kan?" tanyanya lagi.

Vensha mengangguk. " Iya."

"Lo percaya sama gue, kan?" tanya Natha lagi.

Vensha mengangguk. "Jangan nangis," ucap Natha yang melihat pipi Vensha basah.

"Maaf, Pak. Saya tidak akan menarik paksa dia jika dia tidak melawan saya," bantah Varo.

"Ngga nglawan Lo? Harus gue tunduk sama Lo? Lo siapa, Bangsat." Natha yang mendengar bantahan Varo ia mulai emosi.

NATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang