40. PMS

3.1K 626 1.3K
                                    

HAPPY READING!
TULIS NAMA INSTAGRAM KALIAN!

***

"Pagi cantik," sapa Desi saat anak dan temannya itu turun kebawah.

"Pagi Bunda."

"Pagi-pagi udah rapi sini semua duduk ayo sarapan bareng."

"Celingukan ngapain hayo," ucap Desi menggoda Bianca.

"Eh bunda," balas Bianca malu.

"Nyari Saka ya?" Bianca mengangguk. "Saka ngga pulang tadi malem."

"Saka nginep bunda?" tanya Bianca.

"Iya sayang. Udah duduk sana terus makan."

"Cie yang udah akrab sama calon mertua. Canda calon mertua," goda Alena mencolek dagu Bianca.

"Ih apaan sih, Al!" Bianca malu digoda oleh Alena.

Desi yang mendengar itupun terkekeh. "Jangan digituin dong, Alena. Nanti Bianca malu."

"Maaf Bun hehe," balas Alena nyengir.

"Aduh pagi-pagi Om udah dikelilingi sama cewek-cewek cantik semua nih," ujar Adijaya yang keluar dari kamarnya.

"Pagi Ayah."

"Pagi Om."

"Pagi juga cantik. Udah rapi aja nih." Adijaya duduk di kursinya.

"Om jam segini mau berangkat kerja liat cewek cantik semua jadi semangat."

"Ayah genit deh," protes Desi.

"Nggak usah cemburu kali, Bun." Mereka terkekeh dengan tingkah laku ayah dan bundanya Vensha.

"Oh ya, Alena. Apa kabar sama mama papa kamu? Soalnya om udah lama banget nggak komunikasi sama orang tua kamu," tanya Adijaya sambil melahap makanannya.

Vensha yang melihat Alena tidak menjawab itupun langsung peka. "Ayah," ucapnya sambil menggelengkan kepalanya.

"Em... Maksudnya gini, Alena. Om cuma peng-"

Alena langsung memotong pembicaraan Adijaya. "Iya om gapapa kok Alena ngerti."

"Udah satu bulan terakhir ini Alena nggak tau kabar mama sama papa gimana. Soalnya mereka nggak ada kabar dan Alena coba buat nelpon mereka tapi nggak bisa." Alena tersenyum kikuk.

"Maaf Alena, kalau boleh tau orang tua kamu masih seperti dulu?" tanya Adijaya. Alena mengangguk.

"Kalau kamu butuh apa-apa tinggal minta om bunda atau Vensha aja."

"Siapa tau kita bisa bantu," lanjutnya.

Alina tersenyum. "Makasih om bunda sama Vensha juga udah sering banget bantuin Alena."

Vensha tersenyum senang. "Iya sama-sama, Al. Anggap aja orang tua gue orang tua kita juga."

"Bener yang diomongin om sama Vensha. Kalau kamu butuh apa-apa tinggal bilang ya siapa tahu kami bisa bantu," sahut Desi setuju.

"Kalau Ganis pengen apa gitu juga boleh nggak?" tanya Ganis membuat Alena kaget.

"Iya boleh. Emang Ganis pengen apa?" tanya Adijaya.

"Ganis pengen bubur ayam yang ada di depan sekolah. Soalnya kalau Ganis pengen sarapan pakai bubur ayam udah abis," jawabnya polos.

Adijaya tertawa dengan tingkah laku Ganis. "Iya nanti diborong bubur ayam nya sekalian sama penjualnya oke."

"Bubur ayamnya aja om satu mangkok aja. Nggak usah penjualnya soalnya penjualnya udah punya istri sama anak mau buat apa?"

"Iya terserah kamu aja deh," jawab Adijaya menggelengkan kepalanya.

NATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang