6

427 59 5
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca. ⚠adegan dewasa ⚠

Setelah kepulangan Jihoon dari rumah sakit, dan memastikan jika Jihoon baik-baik saja kini semua berjalan dengan semestinya. Seperti biasa, kuliah dan bekerja. Semenjak kejadian waktu itu Jihoon memperketat pengamanan di kantornya, bahkan soonyoung juga tidak ingin meninggalkan Jihoon sedetikpun. Bahkan dia pindah kerumah Jihoon untuk menjaganya, walaupun Jihoon bersikeras bahwa dia baik-baik saja tapi, bukan soonyoung namanya jika mudah menyerah wkwk.

Saham perusahaan mereka terus naik, benar-benar perusahaan yang maju. Memang benar yang dikatakan orang-orang bahwa perusahaan ini sungguu memanjakan pembeli setianya. Mulai dari barang elektronik, bahan pangan semua nya dikelola perusahaan Jihoon dan teman-teman nya.

Sekarang mereka sedang berkumpul di rumah Jihoon tentu saja. Di sana fasilitas apa saja lengkap jadi kau tidak perlu keluar rumah.
"Jihoonie kau sedang apa" Tanya jeonghan yang masuk kedalam ruangan Jihoon.

"Hobiku hyung"

"Apa kau sesuka itu dengan musik ji?"

"Um.. Tentu saja"

"Baiklah, gunakan waktumu, hyung mau gabung dengan yang lain dulu"

"Oh hyung,bisa tolong panggilkan soonyoung?"

"Tidak ah,panggil sendiri sana. Soonyoung sedang di balkon"

"Hyung aku ini-"

"Libur,kau hanya adikku yang lucu jihoonie"

"Ara.."

Jeonghan meninggalkan Jihoon. Dan Jihoon menghampiri soonyoung. Soonyoung memandang langit, ada bintang disana.

"Kau menyukai bintang?"

Soonyoung tersentak kaget "yeah, bisa di bilang begitu" Soonyoung menegak bir yang dia pegang

"Kau mabuk?"

"Tidak"

"Kenapa kau minum"

"Hanya ingin"

Hening, tidak ada pembicaraan lagi. Alasan kenapa soonyoung minum karena ya dia gagal menajga Jihoon. Dia benar-benar gagal, hal itu terus terulang di benaknya, soonyoung benar-benar tidak ingin gagal lagi.

"Ji-soon" Mereka serempak

"Kau duluan" Suruh Jihoon.

"Tidak kau duluan"

Jihoon ingin sekali menolak tapi ia tau jika soonyoung tetaplah soonyoung si kepala batu.

"Maafkan aku"

"Untuk apa?" Soonyoung menegak minumannya lagi.

"Karena perbuatan ayah ku waktu itu"

Hah.. Soonyoung membuang nafasnya kasar, sekarang dia menatap Jihoon.

"Jihoon-ah"

"Hm?"

"Tidak perlu minta maaf, itu kewajiban ku"

"Tidak itu-"

"Aku mencintaimu, itu sudah tugasku ji"

Jihoon yang tadinya melihat bintang, kini beralih melihat soonyoung. Soonyoung menatapnya dengan sendu, dia tidak mengerti dengan soonyoung akhir-akhir ini. Dia sering sekali mengungkapkan perasaannya, mungkin hanya mabuk. Begitu pikir Jihoon.
Mereka bertatapan lama,tanpa ada yang membuka suara.

"Kau mabuk, tidurlah" Jihoon hendak meninggalkan soonyoung, tapi soonyoung sudah menggengam tangan Jihoon.

"Aku tidak mabuk, aku serius dengan apa yang kuucapkan ji"

THE BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang