18

333 49 14
                                    

Runyam, itu yang ada di fikiran Jihoon saat ini. Bagaimana bisa, empat teman-teman tersayang nya yang kini menjadi korban. Cukup sampai sini, jangan sampai ada teman-teman yang lain yang menjadi korban, itu adalah janji jihoon kepada dirinya sendiri.

Soonyoung dan Jihoon saat itu pergi dengan tergesa-gesa, untungnya rumah sakit yang merawat Wonwoo, Mingyu, Dino dan Vernon dirumah sakit yang sama.

Sesampainya disana, Dino mengalami Patah tulang Bagian bawah alias kaki, kakinya terjepit,tangan nya juga karena saat itu Dino yang mengendarai mobilnya. Vernon Tulang lehernya sedikit terjepit, dan beberapa luka di bagian kepala.

Sedangkan Wonwoo dan Mingyu untungnya bukan luka tembak yang serius, tidak sampai seperti soonyoung saat itu.

"Bagaimana kronologi nya" Tanya Jihoon yang baru datang diruangan UGD itu.

"Hyung, tenang lah sedikit. Wonwoo hyung dan Mingyu hyung baru saja selesai operasi kecil."

"Iya tapi mereka sudah baik-baik saja. Jadi jangan terlalu khawatir boo"

Jihoon mendekat ke arah Wonwoo "bagaimana" Jihoon meminta penjelasan.

"Saat kau menyuruh kami melihat Dino bersama yang lain. Aku dan Mingyu di urutan paling terakhir, karena memang aku yang meminta Mingyu untuk pelan sedikit membawa mobilnya. Terus aku merasa ingin meminum sesuatu, jadi mampir dulu ke minimarket yang ada di tepi jalan sana, saat hendak membayar Mingyu tiba-tiba saja memeluk ku dan kami tertembak begitu saja. Mingyu punggung nya dan aku lengan."

"Aku saat itu sedang melihat ke arah langit, bahkan aku entah sudah berapa lama tidak melihat ke atas. saat itu mata ku langsung tertuju pada satu orang di atas gedung, orang itu mengeluarkan senapan panjang, dan saat aku melihat kemana arahnya ternyata itu kearah Wonwoo hyung langsung saja aku berlari dan ya begitulah hyung"

"Bagaimana tokonya? Sudah di bereskan belum hyung?" Tanya jihoon kepada seungcheol yang duduk di tepi ranjang Mingyu.

"Sudah, polisi juga sedang mencari siapa pelakunya"

"Dino bagaimana?" Kali ini Soonyoung yang bertanya kepada Joshua, yang memang dia baru saja dari ruangan Dino.

"Tidak apa-apa, tapi sepertinya mereka memerlukan waktu yang lumayan lama untuk pulih kembali. Sekarang mereka sedang tidur, jika ingin menjenguknya besok saja"

Dibalas anggukan oleh mereka semua. Jihoon, dibalik ekpresi yang tenangnya itu, sebenarnya dia memikirkan siapa yang mencoba hal-hal seperti ini kepada dia, siapa yang menjadi target berikut nya, apakah bisa dia menyelesaikan ini. Pikirannya bercabang-cabang.

Soonyoung yang melihat kekasih mungilnya itu mengerti, di pegangnya tangan jihoon dan dia elus lembut punggung tangan jihoon, untuk menenangkan kekasih kecilnya ini.

"Jihoon-ah, kau bisa pulang. Disini biar hyung yang jaga"  Kata Jeonghan yang duduk memainkan handphone nya di samping Wonwoo.

"Wonwoo dan Mingyu nanti pindahkan keruangan VIP sebelah Dino dan Vernon. Penjagaan biar aku yang urus. Kalian juga pulang, istirahat dan berhati-hati lah"

"Adik ku sayang, kau sudah berusaha semaksimal mungkin. Biarkan otak dan tubuhmu itu rehat sejenak,bagaimana kau mau tumbuh tinggi jika seperti ini terus" Joshua menepuk pucuk kepala jihoon pelan.

"Hyung, kau mengejekku?"

Mereka terkekeh pelan, "soonyoung hyung antar jihoon hyung pulang. Aku tidak ingin hal-hal buruk menimpa nya"

"Boo seungkwan, jika aku yang mati maka tidak apa-apa begitu?"

"Eyyy bukan begitu hyung, maksud ku kan jihoon hyung itu seperti menara kontrol yang mengontrol kita semua. Tanpa Jihoon hyung kita bisa apa?"

THE BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang