9

382 59 3
                                    

"Soonyoung! Hentikan! Kau menganggu ku" Teriakan Jihoon dipagi hari yang damai ini, siapa lagi jika bukan karena kekasihnya yang usil itu. Siapa yang tidak geram jika seseorang masih mengantuk dan tiba-tiba dipaksa bangun dengan cara digelitik. Ugh.. Benar-benar tidak suka.

"Jihoonie~ kita harus bersiap dan turun. Teman-teman kan menginap disini semalam nanti mereka berfikir yang iya iya" Ucap soonyoung sambil masih menggelitik jihoon.

"Aku masih mengantuk"

"Nanti tidur lagi di mobil ya, kita ada rapat dengan para direktorat kampus kita"

"Undur saja"

"Kesayangan ku ini benar-benar, baiklah aku akan menelpon Paman Yoongi "

Jihoon tiba-tiba membuka matanya dengan paksa dan duduk menatap intens ke arah soonyoung "jangan coba-coba atau kau akan ku bunuh"

"Kalau begitu aku rela mati di tangan mu sayangku~"

"Eww.. Menjijikan. Sana turun duluan nanti aku menyusul"

Soonyoung mengerti, dia meninggalkan jihoon sendiri dan bergabung bersama teman-teman nya di bawah. Mereka sedang sarapan.

"Woah,jika begini terus aku rela kerja 24jam dirumah jihoon hyung, lihat makanannya banyak sekali. " Ini kalian tau kan siapa.

"Yak! Perhatikan badanmu. Kau sudah terlalu gendut"

"Mwo? Yak! Kim Mingyu-ssi, apa perlu ku belikan skincare untukmu? Di rumah jihoon hyung ini banyak kaca. Berkacalah sekali-sekali dasar bodoh"

"Sampai kapan kalian akan ribut terus hm" Ini Seungcheol, dia benar-benar sudah muak dengan keributan dipagi hari ini. Seperti memiliki banyak anak sungguh.

"Oh soonyoung hyung" Dino yang melihat soonyoung menuruni anak tangga dengan ekspresi yang bahagia.

"Iyaiya, bahagia sekali ya " Ejek jeonghan.

"Jihoon mana?"

"Sedang bersiap hyung hehe"

Joshua mengangguk paham. Soonyoung mengambil alih kursi kosong miliknya, di sebelah jihoon.

"Ini sudah jam berapa, jihoon semalam begadang?" Tanya jeonghan lagi. Jarang-jarang jihoon telat begini.

"Maaf aku telat" Jihoon berlari menuruni anak tangga dan langsung duduk di kursi nya.

"Hyung, kau lelah ya?" Melihat keadaan jihoon yang akhir-akhir ini sering di ganggu, pasti mereka semua paham jika bos aka temannya ini kelelahan.

"Tidak dokyeom-ah,"

"Hari ini rapat dengan para direktorat itu dalam hal apa ji?"

Jihoon melihat intens ke arah seungcheol dan tersenyum "kita sedang makan. Nanti kita bicarakan" Aturan jihoon ingat, makan ya makan. Ngobrol ya ngobrol.

Memang hening, tapi inilah yang di didik Ayahnya sedari kecil itu.

Setelah sarapan, mereka langsung menuju tempat di mana akan di adakan rapat oleh direktorat, di kampus mereka.

"Kemana orang-orang, kenapa sepi?" Gumam Dino sembari menutup pintu mobilnya yang mewah itu.

"Mereka di auditorium" Ucap Wonwoo sambil melihat handphone nya yang sudah tersambung oleh CCTV kampus itu.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Jika aku tau, aku tidak akan bertanya hyung bodoh" Sindir Dino sambil berjalan menuju hyungnya yang lain. Yang dikatain bodoh? Hanya kesal. Itu Kim Mingyu.

Krett.. Pintu auditorium terbuka. Semua yang disana otomatis menoleh, siapa yang membuat kebisingan ini disaat mereka sedang ada kegiatan pagi.

Dengan santainya jihoon masuk dan berjalan menuju ke depan sana, diikuti dengan teman-teman nya pastinya.

THE BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang