8

386 58 5
                                    

"Katakan siapa yang menyuruh mu?" Dua orang mata-mata yang sudah ditembak oleh Wonwoo dan juga Mingyu itu kini berada di ruangan bawah tanah rumah Jihoon, Pak Cha yang menyiapkan semuanya. Beruntung tidak langsung di tembak mati, tapi ujung-ujungnya mereka berdua juga tetap akan mati nanti bukan sekarang.

Jihoon duduk di kursinya, mengadap dua orang mata-mata yang kini meringis kesakitan di bagian lengan dan kakinya. Jihoon hanya diam, melihat mereka kesakitan sungguh tontonan yang asik buatnya. Dia diam bukan hanya untuk menonton saja, tapi dia menunggu apa yang akan di katakan oleh dua orang ini.

Berbeda dengan Jihoon, Teman-teman yang lain sibuk memukuli dan mencari informasi apa yang akan mereka dapatkan. Kondisi mereka berdua sekarang? Jangan di tanya.

"Hyung, mereka tidak ingin bicara" Ucap Vernon karena memang dia yang pertama melihatnya, untung saat itu Vernon berada di balkon.

"Apa aku harus menghabisinya sekarang hm?" Seungcheol mendongakkan dagu salah satu dari mereka. Tatapan tajam yang mereka dapatkan, bergidik ngeri itu yang mereka rasakan.

Soonyoung juga, dengan tatapan yang mengintimidasi tatapan tajam yang benar-benar membuat takut,bahkan saat pertama bertemu dengan seungkwan pun, seungkwan takut juga dengan soonyoung namun sekarang tidak.

"Aku beri waktu satu menit, jika tidak bicara habiskan" Jihoon berdiri dan berjalan kearah mereka berdua, Ditatapnya satu persatu. Jihoon hanya senyum smirk "kalian sampah" Cuih, jihoon meludahkan mereka.

Kesal?pasti. Marah? Sangat. Tapi, mereka tidak bisa melakukan apa-apa,hanya pasrah.

"T-tunggu k-kami h-hany-a di-i—"

"Bicara yang jelas bodoh!"

"Kami di bayar hanya untuk memata-matai rumah ini"

Jihoon menoleh. "Terus?"

"Kemudian,jika Tuan rumah ini keluar kami disuruh mengikuti dan melaporkan nya"

"Kepada siapa! Jangan setengah-setengah. Kau membuatku ingin membunuhmu"

"A-aku tidak tau, kami hanya disuruh memotret dan mengirimkan nya, di stasiun k-"

"Stasiun mana!"

" Jalur 9, dan menaruhnya di loker "

"Nomor?"

"Aku tidak tau, kami hanya menerima kode"

Jihoon dan Wonwoo saling bertatapan. "Sebutkan kodenya"

"A-aku tidak ingat. "

Soonyoung sudah melayang kan tangannya, bersiap menonjok mereka berdua.

"T-tunggu, di kantong. Aku menyimpan kodenya di kantong"

Jun mengambil kode tersbut "ini ji" Dan di berikannya kepada Jihoon.

"Mana ada kode seperti ini bodoh! Kau kira aku bodoh?!" Jihoon langsung memukul mereka berdua.

"Kau bohong akan mati" Sinis Mingyu.

"T-tidak, aku tidak bohong. Hanya itulah yang di berikannya"

Jihoon berhenti, hah.. "Dino-ya, tolong cari maksud kode itu ya". Dibalas anggukan semangat oleh Dino.

" Lihat saja jika kau bohong, maka habislah kalian" Mereka semua meninggal kan mata-mata itu. Bersyukur mereka bisa diberi kesempatan bernafas sebelum meninggal dengan naas di tangan Jihoon.

"LM2013" Soonyoung membacakannya. "Aku tidak mengerti ini apa" Soonyoung kembali duduk dan menegak colanya.

"Dino-ya, apa kau bisa?" Seungkwan yang sudah sedikit lelah. Padahal dia hanya melihat saja.

THE BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang