16

341 51 4
                                    

Setelah kembalinya Jihoon seperti semula, kini semua sudah tertata lebih baik dan lebih lancar dari sebelumnya. Kedatangan Jihoon kembali tentu saja membuat pihak – pihak yang mengetahui hal tersebut kaget, bagaimana bisa orang yang sudah mati tiba – tiba hidup kembali dengan keadaan yang sangat sempurna.

Berita ini tentu saja sampai terdengar di telinga ‘Anonim’ ini. Saat dia mendengar berita ini awalnya dia tidak percaya mungkin itu adalah bualan semata, tapi anak buahnya terus menerus meyakinkan dirinya, alhasil dia melihat dengan mata kepala dia sendiri dan benar, Jihoon masih hidup.

“Brengsek! Bagaimana bisa dia hidup kembali. Setelah apa yang sudah aku lakukan padanya”

Dia si Anonim ini mengamuk, dia tidak terima jika usahanya selama ini untuk membunuh Jihoon sia –sia.

Harus cara apa lagi yang dia lakukan untuk membunuh Tuan Besar yang sangat di hormati di seluruh Negeri ini, Khususnya Korea.

“apa aku harus membunuh adik – adiknya terlebih dahulu? Atau kekasihnya?”

Senyum smirk yang dia tunjukan disana. Terlihat sangat antusias untuk memulai sesuatu hal yang baru “harus menyenangkan kan? Jihoon paasti suka, apalagi ayah nya hahaha”

...

Tepat Pagi hari ini, tepatnya Pukul 9 pagi, bersiap – siap untuk menjadi mahasiswa, seperti biasa. Tapi hari ini yang berbeda ialah Ujian, tentu saja mereka juga megikuti Ujian kan.

Soonyoung tidak suka disaat musim Ujian seperti ini karena pasti dia akan berpisah dengan kekasih kecilnya ini. Walaupun ada beberapa matakuliah yang sama, tapi tetap saja ada beberapa yang berbeda.

“Jihoonie, apa kita tidak bisa bilang kepada pemilik untuk membuat ruangan khusus untuk kita ujian"

soonyoung bersender di headboard dan menatap kemana saja sang kekasih itu berjalan kesana kemari. Oh, jangan lupakan soonyoung yang mempoutkan bibirnya gemas.

Jihoon masih asik memilih dasi, serta baju yang akan dia gunakan. Sesekali melihat kearah kekasihnya yang terus menerus mengoceh. Jihoon kali ini beridiri didekat soonyoung, sengaja karena Soonyoung ingin memeluk tubuh mungil jihoon.

Jihoon mengelus surai hitam soonyoung dengan pelan “apa kau ingin seperti itu?” soonyoung mengangguk.

Jihoon tersenyum “jika seperti itu yang ada kita tidak ujian, malah berpacaran. Kau tau sendiri jika mereka semua juga sudah mulai berpacaran kan”

Soonyoung mendongak “ aku tau itu Chagi”

“terus bagaimana dengan adik kesayangan ku Dino, dia akan marah jika kita berpacaran di depan matanya langsung” jihoon masih mengelus rambut hitam soonyoung.

“tapi, aku bolehkan menjaga mu, disampingmu di saat kesayanganku ujian hm?”

Jihoon terkekeh pelan “soonyoung, ujian tidak akan lama. Dari pada kau menjagaku mending kau belajar. Ingat, setelah lulus kita akan menikah, jika ayahku tau kau  mempunyai nilai yang buruk bagaimana ya”

“ya! Kau mengataiku sayang?” soonyoung menarik tengkuk jihoon. Cup.

“aku tidak bicara begitu. Kan kau yang menyimpulkan sendiri hhahaha”

“mwo! Ya! Kemari, kau harus mendapatkan hukuman”

“soonyoung tidakk.. Sebentar lagi Wonwoo akan menjemputku”

“ish.. aku cemburu”

"Kalian kan biasanya ngumpul di kantin sambil menunggu, 30 menit, berikan aku waktu segitu maka aku akan selesai dengan cepat"

THE BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang