11

405 52 4
                                    

❗WARNING ❗

.
.
.
.
.

"Permisi Tuan, Anak baru sudah datang"

"Persilakan masuk"

Jadi, si sekretaris Jihoon itu sudah menikah beberapa hari yang lalu dan dia memutuskan kontrak di prusahaan jihoon katanya mau pindah ke kampung suaminya. Jadi mau tidak mau jihoon harus punya sekretaris baru, dan kata soonyoung harus cowok.

"Permisi Tuan s—"

"Langsung duduk saja di sana" Ucap Jihoon tanpa melihat siapa yang diajak bicaranya itu.

Seseorang itu duduk di sofa Jihoon, mengamati sekeliling ruangan Jihoon. "Indahnya" Gumam dia.

"Jadi, siapa namamu" Jihoon sudah selesai mengotak ngatik komputer nya, sekarang dia menuju ke arah seseorang itu.

"Park Min song"

Jihoon melihat berkas yang ada di depannya, tentang si Park Min song itu.

"Kau sudah tau kan apa pekerjaanmu"

"Iya Tuan"

"Baiklah, aku percaya padamu. Mulai hari ini kau sudah mulai bekerja. Nanti selebihnya akan di jelaskan sama Lee Do sekertaris ku yang tadi"

"Baik,saya mengerti Tuan"

"Kau boleh keluar"

Laki-laki tersebut keluar. Jihoon kembali ke kursinya, menatap pemandangan diluar cendela,hanya gedung gedung tinggi.

Ceklek

"Sayang~"

Itu soonyoung. Dia memeluk Jihoon dari belakang. Sesekali mengecup pipi gembul jihoon.
"Kenapa sudah kemari, kau harus beristirahat" Jihoon kembali membalas pelukan soonyoung singkat.

"Aku bosan, aku merindukanmu hehe"

Jihoon membuka laci mejanya, mengambil kotak bewarna hitam namun elegan.
"Ini" Dia memberikannya kepada soonyoung.

"Oh,apa ini?"

"Lihat sendiri"

Soonyoung membukanya, —

"Ji, ini.."

"Peluru yang menancap di jantungmu"

"Tapi kenapa dijadikan kalung"

"Supaya kau selalu ingat untuk selalu melindungi ku"

"Tanpa ini pun, aku selalu mengingatnya sayang"

"Yasudah kalau begitu dibuang saja"

"Eh, jangan"

"Katanya tidak mau"

"Aku tidak bilang begitu"

"Terserah"

Soonyoung tersenyum ke arah Jihoon, sosok kecil disana, sudah berapa banyak hama yang dia bunuh, dan berapa banyak pula orang yang berusaha membunuhnya. Semakin diingat, soonyoung semakin bertekat, dia akan selalu melindungi Jihoon.

"Ji, aku juga ada sesuatu untukmu" Soonyoung memberikan sesuatu kepada Jihoon, dia Memasangkannya dileher jenjang Jihoon.

"Untuk apa"

"Tanda jika kau kekasihku"

'Berjaga-jaga, aku tidak ingin kehilanganmu'-ksy

"Ini cincin soonyoung, kenapa kau jadikan kalung"

"Um.. Supaya lebih dekat dengan jantungmu hehe"

Jihoon hanya menggeleng pelan.

"Minggu depan aku ada perjalanan bisnis"

THE BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang