12

375 54 4
                                    


Seperti biasa, jihoon bangun lebih awal pagi ini karena jihoon akan bersiap-siap berangkat ke salah satu pulau kecil 'perjalanan bisnis' sebenarnya jihoon malas, tapi karena ini perintah langsung dari ayahnya, mau tidak mau dia harus Terima.

Jihoon sudah selesai mandi, bersiap menggunakan pakaian, saat Jihoon ingin menggunakan celana panjangnya. Tiba-tiba kedua tangan melingkar pada pinggang kecil jihoon, tangan itu mengelus halus perut kotak jihoon yang samar itu, pemilik tangan itu menenggelamkan wajahnya di punggung jihoon.

"Soonyoung, jangan seperti ini" Jihoon mengelus tangan kekar soonyoung, kekasihnya itu sejak kepulangan dari Jeju terus-terusan menyuruh jihoon untuk tidak pergi.

"Jihoonie, jangan pergi"

Jihoon berdecak sebal "ck.. Soonyoung ini perjalanan bisnis ayahku, kau mau melihat kepala ku di tebas didepan kedua matamu itu?"

Soonyoung semakin mengeratkan pelukan nya, "soonyoung, a-aku tidak bisa bernafas"

Jihoon melepas paksa pelukan soonyoung, dan meletakkan telapak tangannya di pipi gembul soonyoung, sedikit diarahkan ke sana kemari, sehingga bibir soonyoung mengerucut.

"Aku hanya pergi sebentar sayang, tidak akan lama" Jihoon mengecup singkat bibir soonyoung dan kembali memakai pakaiannya.

"Kalau begitu, aku ikut juga ya " Soonyoung kembali memeluk jihoon, hah.. Jihoon membuang nafasnya kasar "soonyoung, perusahaan mu sudah berapa lama kau tidak di sana hm? Apa kata anak buah mu nanti jika sang bos tidak pernah ada disana".

Soonyoung mengerucut kan bibirnya " Mereka kan tau aku sibuk sayang"

"Sibuk apanya, nempel nempel padaku terus seperti ini"

Jihoon bersiap turun untuk sarapan, diikuti soonyoung yang masih memeluk jihoon. Jihoon tidak perduli, bahkan pegawai di rumah jihoon itu tidak kaget lagi melihat pemandangan seperti ini.

"Selamat pagi Tuan Muda" Mereka membungkuk sopan saat jihoon sudah menuruni tangga. "Selamat Pagi Tuan Kwon".

Hanya di balas deheman oleh soonyoung " Soonyoung, lepaskan. Aku ingin sarapan"

Soonyoung menggeleng, "aku suap ya". Jihoon memutar matanya malas, oh ayolah ini sudah jam berapa " Soonyoung,aku janji nanti setelah aku pulang kau boleh bermanja-manja dengan ku kapan pun"

Soonyoung masih memeluk Jihoon dengan erat. Hah.. "Baiklah selamanya, kau boleh seperti ini selamanya" Soonyoung membulatkan matanya, puppy eyes nya dia keluarkan, terdapat senyuman lebar di bibir soonyoung. Soonyoung mengangguk, kemudian dia lepaskan pelukan nya itu.

"Aku akan mampir ke Kantor sebentar, setelah sarapan ini pergilah ke Kantor mu soonyoung" Soonyoung mengangguk.

"Ah untuk kali ini aku akan mengendarai mobil sendiri, pak Cha siapkan mobilnya"

Sontak saja soonyoung menghentikan kegiatan makannya itu.
Tak! Soonyoung melihat ke arah jihoon dengan tatapan tajam.

"Tidak ji, tidak ku izinkan"

Jihoon menatap soonyoung dengan tajam juga "soonyoung, ini tugas ku. Izin atau tidak terserah padaku"

Srakk. Soonyoung berdiri secepat kilat, menjatuhkan kursinya yang terdorong kebelakang, pegawai yang disana sontak saja kaget.

"Jihoon. Jika kau ingin mengendarai mobil sendiri, gunakan mobil ku saja"

"Soo—"

"Jika begitu kau tidak ku perbolehkan untuk pergi, akan ku katakan sendiri dengan Paman Yoongi"

Jihoon mengalah "baiklah Soonyoung terserah padamu"

...

Kecupan singkat sebelum jihoon dan soonyoung berpisah untuk berangkat ke kantor. Soonyoung menggunakan mobil jihoon, sedangkan jihoon menggunakan mobil Soonyoung seperti perjanjian jihoon tadi.

THE BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang