Sebelum membaca, alangkah baiknya memberikan Vote terlebih dahulu, dan alangkah senangnya jika setelah membaca memberikan komentar.
*biar aing semangat up di sela-sela KKN guys🤧
Oke.. Happy reading
.
.
.Hari itu menjadi hari yang sangat tidak di sangka-sangka, terjadinya kebakaran di perusahaan terkenal dan kepalanya tiba-tiba saja meninggal,korban jiwa yang lumayan banyak dan juga kerugian yang cukup besar.
Mata publik yang melihat ini tentu saja mempunyai beberapa pendapat yang berbeda,tapi ke banyakan yang mereka bilang adalah 'permainan politik'.
Para Orang-orang penting yang di atas sana juga tidak luput dari perhatian publik,mereka juga turut waspada. Koneksi Jihoon kuat dan ada di mana-mana, jika ada sesuatu hal yang menimpa seperti ini, siapa lagi yang tidak repot jika bukan Jihoon?
Seperti sekarang, rapat besar di adakan di Gedung Putih, gedung pusat pemerintahan Korea Selatan itu. Jihoon mengadiri rapat dadakan yang diajukan oleh Perdana Menteri itu.
Saling saut menyaut, ocehan yang tidak henti-hentinya, Jihoon tidak suka keributan kan? Sungguh ini cobaan yang berat untuknya.
"Jadi Tuan Jihoon, apa yang harus kita lakukan untuk kedepannya?" Tanya Perdana Menteri Keuangan.
Jihoon menatap mata Perdana Menteri tersebut, kelam. 'Sudah berapa banyak yang dia sembunyikan' - wz
"Untuk saat ini aku ingin anda semua untuk terus berhati-hati, jangan ada satu pun orang-orang baru disekitar anda semua. "
Mereka mengangguk paham "aku dengar kepala perusahaan x itu bunuh dir—
" Tidak dia dibunuh" Sahut yang lain.
Hah.. Mulai lagi
"Aku belum tau yang pasti, kita juga punya koneksi yang kuat dengan semua yang ada di sini, jadi kita tunggu saja hasilnya. Cepat atau lambat aku akan mendapatkan hasilnya anda semua tenang saja. Ini tidak akan membuat anda bangkrut, uang kalian aman, pendapat publik aman. " Ucap jihoon panjang lebar. Jihoon meneguk segelas air, tenggorokan nya merasa kering.
"Anda boleh pulang, Hati-hati dijalan" Jihoon berdiri dan salam hormat, menunduk secara hormat. Bagaimana pun dia harus menjaga tata krama kan.
Jihoon memijat pelan pelipis nya, pusing. Itu yang di rasakan jihoon, teror yang terus menerus tiada hentinya. Sungguh dia ingin segera menyelesaikan ini. Dia lelah.
Jihoon sedikit merenggangkan dirinya "ah kaku sekali, pantas saja woozi mengomel padaku"
Cklek.. Pintu itu terbuka, teman-teman jihoon datang, mereka menduduki kursi kosong disana. Jihoon kembali duduk, kakinya dia angkat keatas meja sesekali di goyangkan.
"Apa yang kalian dapat" Tanya jihoon cepat sembari melonggarkan sedikit dasinya yang mencekek lehernya itu.
"Riwayat panggilannya tidak ada yang aneh hyung, dia sering menghubungi satu nomor dan sisanya nomor perusahaan kita" Jawab Dino sembari membalik balikan kertas yang dia pegang.
Jihoon mengangguk "apa lagi"
"Cctv mobilnya, dia terakhir pergi ke daerah Daejeon ji" Jawab Joshua.
"Kenapa dia disana?"
"Seperti nya dia bertemu seseorang hyung" Jawab vernon menunjuk ke arah layar lebar di sana menunjukan sebuah foto.
"Ah wanita ya" Jawab jihoon "sudah kalian cari wanita ini?"
"Sudahh hyung, dia sudah meninggal 3 hari yang lalu. Kematian nya tiba-tiba, dokter bilang dia mati mendadak karena serangan jantung, dia hobi mengonsumsi alkohol" Oke kali ini dokyeom yang menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOS
FanfictionJihoon merupakan bos sekaligus teman yang soonyoung cintai. Soonyoung ingin mengungkapkan perasaan nya kepada Jihoon, namun Teror mulai menyerang Jihoon. Akankah Soonyoung mampu menyelamatkan Jihoon? "Tidak!! Ku mohon. Jangan bunuh Jihoon" - Soonyou...