Akhirnyaaaa
Jangan lupa vote komennya ya
.
.
.
."Lumayan juga, gue ga perlu cape cape ngotorin tangan gue" kata arion dengan senyum yang masih tersungging di bibinya, setelahnya ia masuk ke dalam rumah dengan wajah datar.
Saat kembali memasuki rumah, arion melihat rian yang sedang duduk di tempatnya tadi tidur dengan kepala terkantuk kantuk.
Ia pun memutuskan untuk memasuki kamar yang di tempati qween dan anak anaknya.
Kamar kecil yang hanya ada kasur yang di gelar dilantai dan lemari plastik.
Ukuran kamar mandi di rumahnya saja 10 kali lipat lebih besar daripada kamar yang di pakai tidur sehari hari oleh qween dengan kedua anak mereka.
Dilihatnya qween sedang duduk melipat pakaian dan memasukannya pada tas kain besar dengan air mata yang terus bercucuran dan sesekali wanita itu hapus dengan kasar.
Qween dan kedua anaknya sudah cukup menderita selama ini, kenapa orang orang malah makin mempersulit hidupnya dengan makian dan fitnahan mereka pada keluarga nya.
Arion berjalan mendekati wanita itu setelah memastikan kedua anak mereka masih terlelap tidur.
"Aku bantu" ucap arion lalu duduk di samping qween membantu melipat baju.
Beberapa saat kemudian barang barang yang akan dibawa sudah di masukan ke dalam bagasi mobil dan kini siap untuk pergi.
"Kita mau kemana nek?" Tanya rian yang masih setengah mengantuk menatap nek titi yang sedang duduk disisi nya sambil memangku lala yang masih tertidur.
"Kita pindah" sahut arion dari kursi depan melirik ke arah rian yang terlihat bingung.
Sementara qween sedari tadi hanya duduk diam melihat keluar jendela memeluk rio yang sama masih tertidur agar hangat.
"Pindah kemana om?" Tanya rian lagi.
"Ke rumah om. Kamu tidur lagi aja, perjalanan masih lama" balas arion dan di angguki oleh anak itu yang langsung bersandar dan tertidur karena memang masih jam 11 malam.
"Nak arion, apa engga apa apa kita pindah ke rumah nak arion? Istri nak arion ga akan marah?" Tanya nek titi yang terlihat tak enak saat mendengar tujuan mereka kini.
"Ga apa apa nek, nenek tenang aja"
"Soal istri, saya belum punya istri. Saya masih nunggu" lanjut arion sambil melirik qween yang tak peduli dengan apa yang di ucapkan arion.
Nek titi hanya tersenyum mengangguk lalu merapatkan selimut yang membungkus lala dan rian, lalu memutuskan untuk tidur.
Sementara di kursi depan terjadi keheningan meskipun arion tau qween masih terbangun, sampai gumaman rio membuat keduanya tersentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Twins
Romance"Aku hamil kak" jawab Qween cepat. Hening. Lelaki itu tak merespon apapun, ia hanya menatap Qween datar membuat wanita hamil itu gelagapan. "Kak, kakak udah janji kan mau tanggung jawab waktu itu" kata Qween cemas. Lelaki itu pun mengeluarkan sesua...