Bab 11

71.3K 4.2K 97
                                    

Cieee yang kangen haha

Haiii maaf ya nunggu lama

Aku bener bener sibuk dan kalo di paksain bakalan ancur ga tau kemana ini cerita haha

Jangan lupa vote komen oke!

.
.
.
.

Sinar matahari dari celah pintu balkon yang tertutupi gordeng membuat qween terusik dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari dari celah pintu balkon yang tertutupi gordeng membuat qween terusik dari tidurnya.

Perempuan cantik itu beranjak bangun setelah beberapa saat tadi terkejut melihat sekelilingnya di susul kedua anak nya pun sudah tak ada.

Saat melihat jam dinding, ternyata waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi, qween pun beranjak bangun untuk mandi dan bersiap ke bawah.

Beberapa saat kemudian setelah selsai dalam ritual mandi dan berpakaian, qween keluar dari kamar itu dan menuruni tangga dengan hati hati dan gugup, pasalnya dibawah ia mendengar suara ribut anak anaknya yang berarti semua orang sedang berkumpul.

Saat sampai di tangga paling bawah ia bisa melihat ibu arion dan nek titi sedang memasak di dapur dengan sesekali tertawa.

Sementara di ruang keluarga ia melihat kedua anaknya beserta rian sedang seru bermain dengan arion dan ayah lelaki itu, terlihat mereka sangat antusias dan semangat dimana lala yang terlihat tidak mau beranjak dari pangkuan arion.

Di satu sisi hatinya merasa hangat melihat pemandangan itu, tapi di sisi lain hatinya merasa takut. Takut anak anaknya lebih memilih arion daripada dia.

"Eh sudah bangun nak" kata ibunya arion dari arah dapur membuat qween terperanjat kaget karena sempat melamun.

"I iya tante, maaf saya kesiangan" lirih qween menunduk dalam.

"Ga apa apa mending sekarang kamu samperin anak anak gih mereka lagi main tuh sama opa ayah mereka, eh iya panggil mommy oke" ujar ibu arion mengelus kepala qween lembut dengan senyuman hangatnya.

"T-tapi-" kata qween gugup, matanya sesekali melihat dapur.

"Udah gih kamu samperin aja, biar urusan sarapan mommy sama nek titi dan bibi yang urus" kata ibu arion mendorong lembut qween menuju ruang keluarga.

Mau tak mau qween pun pergi, setelah sampai disana ia hanya bisa mematung diam dan gugup karena ayah arion ada disana.

"Teteh!" seru rian saat melihat qween, membuat semua orang yang ada di sana menoleh padanya.

Namun ada yang aneh, lala dan rio terlihat langsung memeluk arion erat. Lalu wajah laki laki itu yang babak belur namun terlihat sudah di obati.

"Sini nak gabung" ujar ayah arion, sementara arion sendiri hanya menatapnya tersenyum.

My Baby TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang