Bab 5

89.5K 5K 453
                                    

Iya iya aku juga kangen kalian 😂

Jangan lupa vote komen yaa kalo mau lanjutt

.
.
.
.
.

"Qween" lirih sebuah suara yang sangat amat ia kenal dan sangat ingin ia lupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Qween" lirih sebuah suara yang sangat amat ia kenal dan sangat ingin ia lupakan.

Matanya terbelalak saat pandangannya bertemu dengan mata tajam arion.

"Q-qween kamu-"

"A-abang io, lala, ayo k-kita pulang" ajak qween terburu buru setelah memutuskan pandangannya dengan arion.

"Qween tunggu!" Cegah ation saat qween akan pergi bersama kedua anaknya.

"Qween!" Tangannya terhempas kuat saat ia menyentuh tangan qween.

"Pergi" tekan qween geram dengan menatap tajam tepat di kedua mata arion yang terkejut.

"Qween-"

"Ibu kenapa? Ibu kenal om ini?" Sebuah suara tiba tiba mengintruksi kedua orang dewasa itu hingga menatap mata polos yang menatap mereka bergantian. Lala.

"G-ga apa apa kok, ibu ga kenal. Ayo kita pulang" kata qween tersenyum kaku lalu kembali menuntun kedua anaknya pergi dari sana tanpa menghiraukan suara yang memanggilnya berkali kali.

Arion tak putus asa, ia mengikuti qween dan kedua anak yang ia yakini anak anak itu adalah anaknya yang dulu ia tolak mentah mentah.

Sesaat kemudian arion di buat terpaku saat melihat tempat yang menjadi tempat tinggal qween dan anak anaknya.

Gubuk yang terlihat seperti rumah panggung itu sangat tak layak huni, di sampingnya ada kebun singkong dan di depan rumah ada meja kayu dengan beberapa makanan yang tersisa sedikit.

"Om, om temennya ibu ya?" Tanya sebuah suara yang membuat ia kembali dari keterpaku an nya, arion menunduk dan melihat bocah laki laki yang tadi di gandeng qween sedang menatap bingung arion.

"Bukan, om itu-"

"Bang io masuk! makan dulu sama lala sana!" Teriak qween dari luar rumah membuat kedua lelaki beda generasi itu menatapnya yang sedang melayani pembeli.

"Om nya ajak makan ya bu? Tadi kan om bantu abang sama lala waktu di nakalin anak anak itu" balas rio menatap ibunya polos sementara arion masih terpaku dengan semua yang ia lihat. Keadaan qween dan anak anaknya.

"Ga usah, om nya juga udah mau pulang, ayo! Abis makan kita anterin nenek titi makan siang ke sawah" ujar qween melirik arion sekilas setelah pembelinya pergi.

"Engga kok, om nya belum mau pulang, iya kan om?" Kata rio mendongak menatap arion.

Arion hanya mengangguk kaku lalu tangannya ditarik bocah laki laki itu masuk ke dalam rumah.

My Baby TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang