Bab 2

101K 5.6K 115
                                    

Haiii nugguin ga hehe
.
.
.

.
.

Mata yang sembab dan langkah yang gontai membawanya menuju sebuah rumah sederhana yang selama ini ia tinggali setelah kedua orang tua nya meninggal beberapa tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata yang sembab dan langkah yang gontai membawanya menuju sebuah rumah sederhana yang selama ini ia tinggali setelah kedua orang tua nya meninggal beberapa tahun yang lalu.

Rumah om dan tante serta seorang anak laki laki mereka yang 2 bulan lalu pergi ke luar negri karena tuntutan pekerjaan.

Selama ini meskipun ia mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari mereka tapi ia tetap harus berterima kasih karena sudah menampungnya.

Disamping itu sepupu dari om dan tantenya sangat baik padanya, selalu membela dan ada di saat ia membutuhkan.

Pukul 9 malam, qween memutuskan masuk ke dalam setelah memandang sebentar rumah itu.

Dari luar ia bisa melihat lampu yang masih menyala dan pintu rumah yang terbuka lebar. Tidak biasanya batin qween.

Karna seingatnya pukul 9 malam om dan tante nya itu sudah tidur dan semua lampu akan di matikan kecuali lampu teras.

Saat ia baru memasuki rumah tiba tiba sebuah tas yang besar terlempar dihadapannya dan sebuah benda kecil mengenai keningnya dengan keras membuat qween terperanjat kaget.

Sesaat kemudian qween melihat benda kecil yang tadi mengenai kening terjatuh di depan kakinya membuat wanita itu terbelalak.

Bagaimana bisa batin qween.

Dan saat mengangkat pandangannya qween bisa melihat paman dan bibi nya sedang berdiri tak jauh darinya, menatap dengan tatapan tajam dan geram.

"O-om itu-"

"Dasar perempuan ga guna!! Bisanya cuman malu malu in keluarga ini aja!! Pergi kamu dari sini!!" Suara sang tante menggelegar di seluruh ruangan.

Sontak qween berlutut dan memeluk kaki tantenya dengan air mata yang kembali mengalir deras.

"T-tante maafin aku hiks, tolong jangan usir aku hiks, aku ga punya siapa siapa lagi hiks" tangis qween tersedu sedu namun sang tante malah menendang qween sampai tangan wanita itu terhempas keras.

Dirasa sang tante tak menanggapi, ia lalu memeluk kaki om nya. Adik dari ayahnya.

"O-om hiks tolong jangan usir aku hiks, a-aku minta maaf om hiks aku-"

"Halah banyak omong kamu dasar cewe murahan! Jalang! Pelacur! jadi selama ini kamu bilang kerja itu melacur?!! Iya!!" Gelegar sang tante lagi kembali mendorong qween agar terlepas dari kaki suaminya.

My Baby TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang