Bab 15

62.5K 3.3K 45
                                    

Tes tes!!

Masih ada orang kah? Wkwk

Maaf ya lama banget up nya 😭

Jangan lupa vote komen oke!

.
.
.
.

Hamparan laut jernih yang enak di pandang mata tak membuat Arion menampakan senyumnya sejak ia dan rombongan tiba di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hamparan laut jernih yang enak di pandang mata tak membuat Arion menampakan senyumnya sejak ia dan rombongan tiba di sana.

Maldives. Tempat itu yang jadi tempat Arion dan Qween berbulan madu, seharusnya.

Ya, nyatanya bukan hanya mereka yang pergi tapi kedua anaknya pun ikut. Tapi bukan itu yang membuat ia merasa jengkel, tetapi kehadiran Ayah, Ibu, Nek Titi, dan Rian yang pada akhirnya ikut serta di acara yang katanya honeymoon itu.

Setelah menidurkan anak anaknya di kamar, ia langsung mengasingkan diri di gazebo villa yang ia sewa, sementara yang lain sedang beristirahat di kamar masing masing.

Ia hanya diam sesekali meminum minuman dingin yang ia bawa sambil menikmati pemandangan, sampai seseorang tiba tiba duduk di sebelahnya membuat ia sedikit tersentak kaget.

"Kenapa? Butuh sesuatu?" Tanya Arion saat melihat Qween duduk tak jauh di sebelahnya menatap hamparan laut dengan dress putih bunga bunga setengah paha memperlihatkan kaki putih mulusnya.

Arion berdehem pelan mencoba menormalkan sesuatu yang terasa bangun di dalam dirinya saat melihat paha mulus Qween.

"Mau minum?" Tawar Arion lagi, menyodorkan minuman kaleng yang ada di tangannya namun hanya di balas gelengan kepala oleh wanita itu.

Qween memejamkan mata meresapi hembusan angin yang menerpa wajahnya tak memperdulikan Arion yang masih menatapnya tak berkedip.

"Kenapa?" Tanya Qween melirik Arion yang masih menatapnya.

"Hah?"

"Kenapa ga istirahat di dalem?" Kata Qween lagi setelah menghela nafas melihat Arion yang cengo.

"O-ohh, ga kenapa napa. Cuman lagi mau ngadem aja dulu disini, kalo kamu? Kenapa ga istirahat?" Tanya Arion kembali melihat hamparan laut di depannya.

Hening. Qween hanya diam kembali merasakan hembusan angin dan pemandangan di depannya tanpa menjawab pertanyaan Arion.

Sampai sebuah tangan tiba tiba menyelipkan rambut nakal Qween yang berterbangan, ke belakang telinga.

"Cantik" lirih Arion tersenyum menatap Qween kagum. Sementara Qween yang tersentak kaget mengerutkan dahi melihat tatapan Arion yang tak biasa tentu ia tau apa arti tatapan itu hingga segera ia melepaskan tangan Arion yang kini mengelus sebelah pipi Qween.

"Arion, kamu tau kan kita menikah hanya untuk anak anak. Jadi aku mohon jangan berharap lebih" kata Qween pelan seketika menyurutkan senyuman yang tersungging di bibir Arion dan berganti dengan senyuman miris.

My Baby TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang