"Aku hamil kak" jawab Qween cepat.
Hening.
Lelaki itu tak merespon apapun, ia hanya menatap Qween datar membuat wanita hamil itu gelagapan.
"Kak, kakak udah janji kan mau tanggung jawab waktu itu" kata Qween cemas.
Lelaki itu pun mengeluarkan sesua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 bulan kemudian..
"Aaahh! Ayah! Lala mau ikut ayah"
Terdengar rengekan Lala dari arah tangga lantai dua bersama langkah sebuah sepatu mendekati meja makan yang sudah di isi oleh Rio dan Rian, sementara Nek titi masih hilir mudik menyajikan makanan dan minuman bersama Qween.
"Manja banget ya a" ejek Rio saat Arion datang bersama Lala yang berada di dalam gendongannya.
"Sstt!" Balas Rian memperingati saat melihat Lala yang sudah akan menangis mendengar Rio.
"Ayah" rengek Lala dengan mata berkaca kaca, kini tak mau turun dari pangkuan Arion.
"Izin dulu sayang sama Ibu, jangan nangis dong nanti bedaknya luntur loh" ujar Arion terkekeh mengelus lembut pipi anaknya itu yang sudah memerah dan mata yang berkaca kaca.
"Ada apa? Lala kenapa?" Tanya Nek Titi menghampiri lalu duduk di samping Rian saat makanan terakhir sudah di hidangkan.
"Lala mau ikut Ayah ke tempat kelja Ayah, Nek" kata Lala merengek.
"Jangan sayang, nanti yang ada Lala malah gangguin Ayah kerja" ujar Qween datang membawa kopi dan susu untuk Arion dan anak anak.
"Lala bakal jadi anak yang baik, janji Ibu" rengeknya lagi menatap Qween dengan puppy eyes nya.
Sementara Arion hanya terkekeh dengan kelakuan anak perempuannya yang sangat manja ini.
"Engga, mending Lala di rumah aja temenin bang Io, Ibu, sama Nenek. Nanti kita buat cake kesukaan Lala gimana?" bujuk Qween, karena ia tau bagaimana kini manjanya Lala pada Arion yang apabila anak itu ikut akan sangat merepotkan dan mengganggu ayahnya.
"Iya, Lala di rumah aja temenin bang Rio kan kasian di rumah ga ada temen main. Aa kan harus sekolah" ujar Nek Titi lalu membawakan Rio dan Rian nasi goreng ke dalam piring.
"Yaudah nanti Lala ke sana nya siang aja sama Ibu ya, sekalian kita nganterin makan siang buat ayah, gimana?" Tawar Qween setelah menghela nafas melihat anaknya merajuk cemberut menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Arion.
"Nah iya, nanti pulang kerjanya ayah beliin Lala, bang Rio sama aa es krim yang banyak deh" ujar Arion mengelus lembut kepala Lala.
"Huh! Yaudah deh tapi janji ya es krim yang banyak" kata Lala menyodorkan jari kelingkingnya pada Arion.
"Janji" balas Arion.
"Ayo sekarang Lala duduk di kursinya sarapan dulu" ujar Qween lalu memindahkan Lala duduk di sebelah Rio yang masih memperlihatkan tampang mengejeknya membuat Lala semakin cemberut.