Bab 6

87.3K 4.9K 502
                                    

Akang teteh kalo saya bilang vote komen, vote komen ya😂

Up lagi jangan?

.
.
.

"Kalo aku punya bukti kamu mau apa? Aku bisa bawa ini ke jalur hukum kalo emang bener mereka anak anakku dan aku jamin hak asuh mereka tentu akan jatuh ke tangan ku, kalo kamu ga lupa siapa aku" ancam arion tajam membuat mata qween terbelalak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo aku punya bukti kamu mau apa? Aku bisa bawa ini ke jalur hukum kalo emang bener mereka anak anakku dan aku jamin hak asuh mereka tentu akan jatuh ke tangan ku, kalo kamu ga lupa siapa aku" ancam arion tajam membuat mata qween terbelalak.

Mata keduanya kini saling menatap tajam menyalurkan apa yang mereka rasakan, dengan cengkraman tangan arion yang bersarang di pergelangan tangan qween.

"Dan kalo kamu ga lupa aku ibu mereka, yang mempertahankan mereka disaat ayahnya yang brengsek pengen mereka mati" tekan qween geram yang lalu menghempas keras cengkraman tangan arion hingga terlepas.

Ia tidak akan takut, ia ibu mereka, yang mengandung hingga melahirkan mereka, yang membesarkan mereka hingga sekarang tanpa arion tentunya. Karna lelaki yang menyebut dirinya ayah dari anak anaknya itu dulu tidak pernah menginginkan anak anaknya. Tekad qween.

"Teh.." tiba tiba suara lembut seseorang terdengar, sontak dua orang dewasa itu menengok ke asal suara.

"Nenek udah pulang?" Tanya qween yang lalu menghampiri nenek titi dan membantu membawakan barang yang beliau bawa.

"Iya, nenek disuruh pulang lebih awal soalnya tadi nenek sempet jatuh" kata nenek titi lalu mengalihkan tatapannya dengan dahi berkerut pada arion yang masih diam di tempat memperhatikan interaksi nenek titi dan qween.

"Ya Allah, nenek jatuh? Yaudah ayok istirahat aja" ajak qween memapah nenek titi setelah menyimpan barang yang di bawa beliau.

"Iya, tapi ini siapa teh?" Tanya nenek titi tersenyum pada arion dan di balas senyum kaku oleh lelaki itu.

"Dia-"

"Saya arion nek, ayah dari lala sama rio" jelas arion tegas lalu menjabat tangan nenek titi yang terkejut menatap arion dan qween bergantian.

"Teteh, ini-"

"Engga nek, dia bukan ayah lala sama rio, dia bohong!" Tuduh qween tajam sesekali melirik arion yang diam menatap qween dingin.

"Aku. ayah. mereka" tekan arion tak menghiraukan nenek titi yang kini menghela nafas melihat kedua orang itu berdebat.

"Aku bilang bukan ya bukan!" Teriak qween.

"Ya sudah, kita masuk dulu. Ga baik diliat tetangga" tegur nenek titi mengelus pundak qween yang menatap tajam arion.

"Ga usah nek saya masih ada urusan, mungkin nanti malam saya kesini lagi" terang arion yang lalu sedikit menengokan kepalanya ke dalam rumah.

My Baby TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang