Bab 18

51.7K 2.8K 113
                                    

Haiii🤭

Kangen ga?

Ada yang udah lupa ya sama cerita nya? Sama kok aku juga wkwkwk

Jangan lupa vote komennya ya😄

.
.
.
.

15 menit kemudian Arion datang dengan kaos putih dan celana training nya serta rambut yang masih basah, menghampiri Qween yang berada di meja makan terlihat gelisah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15 menit kemudian Arion datang dengan kaos putih dan celana training nya serta rambut yang masih basah, menghampiri Qween yang berada di meja makan terlihat gelisah.

"Kamu kenapa?" Tanya Arion setelah mengecup kepala wanita itu dan duduk di kursinya.

"Ah engga apa apa, ayo makan" ujar Qween yang lalu beranjak untuk mengambil piring Arion dan mengisinya.

"Anak anak mana? Pasti disuruh nginep lagi nih sama Mom" rajuk Arion saat Qween menyimpan piring yang sudah di isi di hadapannya.

"Iya, yaudah sih biarin aja. Pun ga sering juga. Mungkin Mom kesepian" bujuk Qween mulai memakan makan malamnya.

"Huh! Lagian Mom sama Dad di suruh tinggal disini aja ga mau" ketus Arion saat mengingat anaknya yang selalu di culik kedua orang tuanya itu, padahal ia sudah meminta agar mereka tinggal dengannya saja toh ada Nek Titi juga agar Mom tidak kesepian, tapi mereka tidak mau dengan alasan mau berduaan menikmati masa tua tapi anak anaknya selalu di culik seperti sekarang, apa apaan itu. Bukannya Arion melarang, tapi ia ingin mengganti waktu yang mereka lalui tanpanya kini.

Qween hanya diam menikmati makanannya namun pikirannya sekarang berkecamuk memikirkan apa yang terjadi di kantor tadi, sementara Arion masih menggerutu tak jelas.

Selsai makan, Qween mencuci piring kotor dan di bantu Arion yang mengeringkannya, ia sempat menolak tadi namun laki laki itu kekeuh ingin membantu.

"Hmm Qween, Mas mau ngejelasin soal yang tadi di kantor" kata Arion membuka pembicaraan sontak Qween menegang sejenak lalu kembali melanjutkan kegiatannya, wanita itu hanya diam tak merespon ucapan Arion.

"Dia Luna, sahabat Mas. Dia lagi ada masalah sama suaminya, jadi dia datang ke Mas buat minta bantuan" jelas Arion lagi hati hati saat melihat tak ada respon apapun dari Qween.

"Mas cuman ga mau kamu salah paham sama apa yang kamu liat tadi, dia udah Mas anggap adik sendiri. Maaf juga tadi Mas belum ngenalin ke dia kalo kamu istri Mas. Dia masih kalut jadi mungkin nanti akan Mas kasih tau kalau kita ketemu lagi" lirih Arion berbalik menatap penuh Qween yang kini membalikan tubuhnya menghadap laki laki itu setelah apa yang mereka kerjakan selsai.

"Ga apa apa Mas, aku ngerti kok" balas Qween tersenyum, dimana senyuman itu menular pada Arion yang langsung memeluk istrinya erat.

"Makasih udah ngerti, Mas cuman takut kamu salah paham" katanya mengeratkan pelukan dan sesekali mencium kepala Qween.

My Baby TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang