Bab 4

88.3K 5.5K 339
                                    

Haiii kangen?

Jangan lupa vote komennya ya

.
.
.

"Ibu kok aa lama ya pulang nya" kata seorang anak perempuan yang duduk di depan teras rumahnya sambil melengok - lengokan kepala menunggu seseorang datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ibu kok aa lama ya pulang nya" kata seorang anak perempuan yang duduk di depan teras rumahnya sambil melengok - lengokan kepala menunggu seseorang datang.

"Iya bu aa lama ah aku kan pengen maen bola sama aa" kata seorang anak laki laki yang duduk di samping anak perempuan itu cemberut.

"Sabar sayang sebentar lagi juga aa pulang kok" ujar seorang wanita dengan tersenyum lembut menatap kedua anak kembar beda kelamin itu sayang.

"Ih abang io jangan main bola, lala kan mau main masak masak sama aa!" Kata anak perempuan yang di panggil lala itu.

Maura Lydia Stuart dan Mario Aidyn Stuart, kedua anak kembar yang qween lahir kan 4 tahun lalu tanpa ada sosok ayah dari kedua anak itu yang mendampinginya.

5 tahun lalu ia ikut nenek titi dan rian ke kampung halaman mereka, dan disinilah ia. Di daerah perkampungan yang berada di Jawa barat.

Sehari hari ia menjual gorengan di depan rumah karna jika ia mencari pekerjaan di luar tidak ada yang menjaga anak anaknya di rumah.

Nenek titi sudah tua, ia tak ingin merepotkan beliau, sudah syukur ia ditampung dirumah nenek titi.
Rian? Anak lelaki itu kini sudah masuk sekolah dasar.

Jadi ia memutuskan untuk berjualan saja di depan rumah. Lumayan juga banyak pembeli meskipun kadang sepi.

"Lala, anak laki laki itu mainnya main bola bukan main masak masakan!" Kekeuh mario yang sering di panggil rio itu.

"Aahh tapi lala mau main masak masak sama aa!" Ujar lala sembari berkacak pinggang di depan rio dengan wajah yang di buat sangar namun malah kelihatan lucu.

"Tapi abang mau main bola! Abang udah janjian sama aa!" Timpal rio yang mengikuti gaya lala berkacak pinggang.

Qween yang menjadi penonton hanya terkekeh geli melihat kelakuan anak anaknya yang sangat sering beradu mulut memperebutkan sesuatu yang berakhir di antara keduanya akan ada yang merengek mengadu.

"Ibu~" tuh kan baru saja ia bilang, kini lala sedang merengek menghentak hentakan kaki kecilnya ke tanah dengan bibir cemberut dan mata yang sudah berkaca kaca menatap ibunya.

"Mending lala sama abang io bantuin ibu beliin tepung terigu ke warung ya? Kembalian nya boleh deh di jajanin sama kalian, gimana?" Tawar qween setelah menghela nafas pelan.

"Yeeyyy jajan! mana bu sini uangnya" ujar lala dan rio berbarengan.

Dasar anak anak, untung sayang. Batin qween.

"Ingat, hati hati jangan lari lari an nanti jatuh" amanat qween setelah memberi uang 10 ribu pada mereka.

"Siap bu" hormat kedua anak itu yang lalu bergandengan pergi menuju warung.

My Baby TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang