"Aku hamil kak" jawab Qween cepat.
Hening.
Lelaki itu tak merespon apapun, ia hanya menatap Qween datar membuat wanita hamil itu gelagapan.
"Kak, kakak udah janji kan mau tanggung jawab waktu itu" kata Qween cemas.
Lelaki itu pun mengeluarkan sesua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laluna Andreas, wanita cantik yang menjadi sahabat Arion dari masa sekolah menengah atas.
Wanita yang 4 tahun lalu menikah dengan orang yang di cintainya dan di karuniai seorang anak laki laki yang kini berusia 3 tahun setengah.
Wanita yang dulu langsung pergi ke Singapura dan menetap di sana bersama suaminya itu kini berada di ruangan Arion, memeluk laki laki itu dan menangis sesenggukan.
Entah dimana suami dan anaknya, yang membuat Arion terkejut adalah kedatangannya yang tiba tiba setelah 4 tahun hilang tanpa kabar.
"L-luna?!"
"Arion hiks hiks" tangis wanita itu semakin menjadi, Arion pun membalas pelukan wanita itu erat sesekali mengelus punggung dan kepalanya lembut.
"Kamu kenapa? Sama siapa kesini? Mana suami sama anak kamu?" Tanya Arion khawatir.
"A-aku hiks, aku mau cerai sama suamiku Arion hiks dia selingkuh" ujar Luna masih memeluk Arion erat menumpahkan segala keluh kesah pada sahabatnya itu.
"Bagaimana bisa? Terus anak kamu mana?"
"Dia hiks dia masih di Singapura sama ayahnya yang berengsek itu hiks ak-aku kabur kesini Arion hiks aku ga kuat aku mau cerai aja hiks" lirih Luna menatap Arion sendu.
Arion menghela nafas berat lalu mengiring wanita itu untuk duduk di sofa bersamanya, tapi saat ia berbalik matanya terbelalak saat melihat wanita yang menjadi istrinya itu diam di ambang pintu toilet menatapnya datar.
Apakah Qween melihat semuanya tadi? Tentu iya Arion bodoh!
Ia meneguk ludahnya gugup, Luna masih memeluknya erat tak mungkin ia lepaskan begitu saja karena wanita itu sedang bersedih tapi di sisi lain ia tak ingin Qween salah paham.
Saat Arion akan membuka suara Qween tiba tiba menyambar tas jinjing yang tadi ia bawa lalu berpamitan pulang.
"Aku pulang" katanya lalu beranjak pergi melewati si sekretaris yang masih berada disana.
Arion menghela nafas berat dan menatapnya nanar saat melihat Qween yang pergi, mungkin nanti saat di rumah akan ia jelaskan, pikirnya.
"Si-siapa?" Lirih Luna.
"A-ah bukan siapa siapa, ayo kita duduk. Ekhm kamu boleh pergi, dia teman saya" balas Arion lalu memerintahkan si sekretaris pergi dan menutup pintunya kembali.
Luna belum tau ia sudah menikah dan mempunyai anak, jadi ia akan memberitahukannya nanti setelah mendengar keluh kesah sahabatnya ini, pikir Arion lagi.