"Well, jika begitu aku mau jadi Chaser." Gadis itu berkata dengan tersenyum paksa, dan sepertinya dia sangat tidak enak hati untuk menolak tawaran Oliver, "Aku akan ikut latihan Quidditch. Kau bisa atur waktu nya, dan kau bisa memberitahu ku kapan akan latihan nya."
Oliver tersenyum gembira, "Nah, gitu dong dari tadi. Nanti aku kabari lagi ke kamu tentang latihan nya. Selamat malam, cantik."
"Selamat malam juga." (Y/N) membalas senyuman nya, dan kembali menatap kearah perapian di samping Ron yang sudah bertampang muram dan cemburu.
"Oh ya, tidur nya jangan malam-malam ya, nanti kamu sakit. Langsung balik ke dorm, oke?" Oliver berkata dengan suara parau sambil menatap gadis itu dari kejauhan, ketika dia baru saja berhenti menaikki anak tangga ke asrama laki-laki-laki.
"Ya, tentu saja." Gadis itu tersenyum kaku, dan dia sangat bingung atas perhatian yang diberikan oleh Oliver kepada nya.
Oliver hanya tersenyum tipis, sambil mengedipkan sebelah mata nya dengan manis sekali—dan kembali berjalan menaikki anak tangga menuju dorm nya.
"Ron." (Y/N) berkata dengan suara tenang, sambil meraih beberapa serpihan ranting kayu dan melemparkan nya kedalam perapian api unggun, "Kau mau mengatakan apa kepada ku?"
Gadis itu dengan polos nya, menyenderkan kepala nya dengan lembut di bahu Ron.
Seluruh tubuh Ron seakan membeku kaget. Dia benar-benar tidak sanggup dengan perlakuan gadis itu kepada nya. Menyenderkan kepala nya di bahu nya? Astaga tidak ada yang perlu dikatakan, bahwa saat ini juga, dia benar-benar menjadi gila dan salah tingkah.
"T-tidak. M-maksud ku, aku hanya mengatakan bahwa mungkin saja aku menyukai kepintaran mu dalam belajar." Ron nyengir tak berdaya. Tangan nya, setengah berani mengusap-usapkan rambut pirang gadis itu, "Kau tahu, aku tidak mungkin sepintar diri mu—"
Gadis itu mendengus, "Astaga. Sudah kukatakan, aku tidak terlalu pintar. Aku hanya menyukai belajar saja. Hermione memiliki kepintaran yang jauh lebih baik daripada ku."
"Yeah, baiklah jika kau memang bersikeras ingin merendah." Ron berkata dengan suara pelan dan tetap tersenyum memandangi wajah cantik yang dimiliki (Y/N).
Alih-alih, tanpa sepengetahuan mereka berdua. Hermione yang telah berdiri di dekat tumpukan anak tangga menuju dorm perempuan, dengan tubuh nya yang membeku dan mata yang memerah basah dan berkaca-kaca.
Dia melihat nya.
Dia melihat kedekatan romantis antara gadis itu dengan Ron.
Tetapi untuk apa juga dia menangis cemburu seperti orang sinting? Toh hubungan Hermione dan Ron dari awal hanya sahabatan saja, kan?
Tetapi kali ini beda...
Hermione dapat merasakan nya dengan tajam, bahwa anak baru yang bernama (Y/N) itu benar-benar membawa pengaruh yang sangat berbeda kali ini.
Haruskah dia membenci gadis itu dan memutuskan pertemanan baik nya selama ini?
Oh tidak. Dari awal memang Hermione sudah terlihat jelas, bahwa dia benar-benar tidak menyukai kehadiran gadis itu—apalagi dengan satu fakta yang harus dia terima dengan pahit, bahwa Ron Weasley menyukai nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELACOUR GIRL
FanfictionLebih dari definisi sempurna, bila digambarkan. Tidak ada yang bisa mengalahkan pesona kecantikan gadis itu di sekolah sihir Hogwarts, karena dia keturunan Veela. Apakah kalian ingin merasakan menjadi dirinya? Oh yeah, tentu aku yakin. Karena orang...