3. Disappointed

2.3K 373 243
                                    

"Selamat datang murid-murid ku," Profesor Trelawney dengan mata nya yang sangat besar karena lensa tebal nya, mengamati anak-anak yang saling bertatap aneh, "Di ruangan ini...kalian akan mempelajari seni mulia Ramalan. Di ruangan ini, kalian akan mengetahui apakah kalian memiliki penglihatan." Profesor Trelawney beranjak dari kursi nya, membuat meja yang terdapat gelas piala dan barang-barang antik nya hampir berjatuhan.

"Halo. Aku, Profesor Trelawney." Dia berjalan dengan santai, dan gadis itu dapat melihat jelas bahwa guru Ramalan nya memiliki ciri khas dengan  dandan an yang nyentrik, gelang yang mencolok, jubah dan syal yang dihiasi manik-manik berkilauan, "Bersama-sama, kita akan membawa diri kita ke masa depan!" Guru Ramalan itu mengangkat kedua tangan nya dengan dramatis dan senyum ceria nya, namun tak ada satupun murid yang menanggapi kata-kata hebat dari Trelawney kecuali (Y/N) dengan polos mengacungkan jempol nya sambil tersenyum kepada guru itu sebagai pujian.

"Pada semester ini, kita akan berfokus pada Tasseomancy, yaitu seni membaca daun teh. Jadi, tolong ambil cangkir orang yang duduk di seberang kalian." Gadis itu menoleh, menatap teman laki-laki di sebelah mya, Harry yang sudah mengambil cangkir milik nya, dengan cepat dia mengambil cangkir milik Harry dan mengamati nya.

"Apa yang kalian lihat?" Trelawney bertanya dengan nada rendah sekali, sambil berjalan kearah beberapa
meja murid dan berkata, "Namun, pertama-tama, kalian harus memperluas pikiran. Pertama-tama kalian harus melihat ke luar!" Guru itu melambaikan tangan nya setinggi-tinggi nya, dengan tampang dramatis, membuat banyak murid mendonggak kaget.

"Benar-benar omong kosong." Hermione berkata dengan jengkel, setelah dia berjalan datang ke meja mereka dengan nafas terengah-engah, namun seperti nya gadis itu memiliki kesan yang berbeda tentang kelas Ramalan ini.

"Tapi menurut ku, tidak." Dia berkata dengan polos sambil terus mengamati cangkir Harry yang berada di tangan nya sekarang.

"Jangan aneh deh, kau menyukai pelajaran sinting seperti ini?" Ron berkata tidak habis pikir dengan sikap polos (Y/N).

"Aku bukan hanya menyukai Ramalan. Aku menyukai semua mata pelajaran." Gadis itu berkata dengan suara lembut sambil tersenyum tipis.

"Yah Hermione, kurasa kau mempunyai saingan berat sekarang." Bisik Ron kepada Hermione sambil tertawa terbahak-bahak.

Profesor Trelawney berhenti di meja mereka, dan melotot memandang cangkir yang gadis itu pegang sekarang, "Aura mu berdenyut, sayang. Apa kau berada di luar sana?" Trelawney memandang gadis itu dengan khawatir, alih-alih Hermione yang sudah sangat kesal dengan guru itu memandang nya dengan tajam. Tetapi seperti nya tidak bagi (Y/N) yang sangat bersemangat.

"Kurasa begitu, Profesor." Gadis itu tersenyum tenang, dan semua murid di sekitar nya berbisik-bisik membicarakan nya, dan menganggap bahwa (Y/N) anak baru yang berusaha mencari muka kepada guru—padahal dia hanyalah gadis polos yang menyukai belajar di kelas.

"Tentu, tentu saja... Siapa nama mu, nak?" Trelawney tersenyum seolah-olah sepertinya dia mendapatkan anak murid favorit nya sekarang.

"(Y/N) Delacour." Dia berkata dengan nada lembut dan mengamati ke dalam cangkir itu.

"Baik-baik. Sekarang katakan apa yang kau lihat di dalam cangkir itu, Miss Delacour?"

Gadis itu dengan cepat mengamati cangkir Harry sekali lagi dan membuka halaman demi halaman buku Ramalan nya, "Kurasa—daun teh Harry terlihat seperti berbentuk silang yang berantakan, dan di buku ini berkata bahwa itu pertanda nya cobaan dan penderitaan. Nah, lalu ada matahari yang melambangkan kebahagiaan.." (Y/N) berkata dengan serius sambil membaca buku nya, Trelawney hanya mengangguk tersenyum dan mempersilahkan gadis itu untuk melanjutkan kesimpulan dari yang dia dapatkan.

DELACOUR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang