"Ron.." Kini gadis itu berada di kastil Hogwarts yang ada di lantai dasar. Setiap sudut kastil sangat sepi, tidak ada orang yang berlalu-lalang kecuali dirinya yang sedang menenteng tas berisi tempat makan, jus labu favorit nya, dan tempat makan kecil yang berisi sticky toffee pudding, yang sudah dia desain serapi mungkin.
Ron mendengarkan suara gadis itu. Dia tidak memperdulikan nya, dan terus berjalan melalui gadis itu tanpa menatap nya.
"Ron, kau mendengarkan ku." Gadis itu berkata dengan suara parau, masih berdiri di tempat yang sama, hingga langkah Ron terhenti, namun dia belum berbalik dan tetap memunggungi gadis itu.
"Ron, bisa kah kita bicara sebentar, saja?" (Y/N) berkata dengan penuh harapan. Mata nya berkaca-kaca, "Aku tahu kau tidak akan memaafkan ku, tapi aku ingin kau mendengar semua nya yang terjadi dan tidak ada kesalahpahaman."
Ron berbalik, dan masih berdiri jauh dari gadis itu. "Kalau gitu, apa?" Ron berkata dingin, dan masih tidak ingin dekat-dekat dengan pacar nya.
Gadis itu berjalan pelan, mendekati Ron dengan hati-hati, hingga dia berdiri pas di depan Ron yang masih bertampang datar layaknya Profesor Snape.
"Ron, tentang hal itu—" Gadis itu berkata lumayan keras. Hingga dia terdiam dan merasa bodoh sekali untuk berbicara seperti ini, "M-maksud ku, tentang hal itu—hal dimana kau mencurigai tentang hubungan ku dengan Oliver—"
"Kalian berkencan, sudah. Tidak usah di perpanjang." Ron memotong kata-kata gadis itu dengan pedas.
"Kumohon percaya kepada ku." Gadis itu berkata dengan wajah memohon, "Aku benar-benar tidak memiliki perasaan apapun kepada nya. Kami hanya berteman, dan malam itu... setelah latihan Quidditch, dia meminta ku untuk duduk bersama nya sebentar di pinggir lapangan.."
Ron hanya terdiam, memandang wajah gadis itu dengan serius.
Gadis itu menghela nafas lagi dengan gugup, "Aku dan dia hanya bercerita soal Quidditch, dan pekerjaan nya ketika lulus dari Hogwarts. Dia memberi ku bunga, sebagai ucapan selamat tinggal nanti. Tetapi aku tidak selingkuh dari mu, kami hanya sebatas teman dekat."
"Kau pikir aku bisa langsung percaya dengan kata-kata mu?" Ron berdecih dan memutar matanya malas.
"Aku hanya ingin kau percaya dengan kata-kata ku, Ron—aku pacar mu, kan? Kau tak seharusnya percaya dengan kata-kata orang lain yang ingin menghasut mu agar putus dari ku hanya karena aku berteman dengan Oliver Wood!" Seru gadis itu dengan mata berkaca-kaca, memegang tangan dan lengan Ron— memaksa nya agar melihat ke mata gadis itu sekarang.
Gadis itu berusaha tersenyum, meskipun masih tergambar jelas kesedihan yang ada di wajah nya. "Aku ingin memberi mu ini," Gadis itu mengeluarkan tempat makan yang berisi sup kari Perancis yang masih sangat panas, dengan pudding cokelat, dan jus labu kesukaan Ron.
Hermione mengatakan bahwa gadis itu harus memberinya makanan yang dia sukai, dan gadis itu memasak semua makanan nya sudah dari subuh-subuh sekali, dan mungkin saja untuk ini, Ron akan memaafkan nya.
Gadis itu menyodorkan tempat makan yang berisi sup kari yang masih sangat panas, dan satu tempat makan lagi yang berisi ayam goreng, steak, keju, tomat panggang, kacang merah, dan saus bawang yang masih sangat hangat dan harum.
"Aku membuat ini dari subuh." Gadis itu tersenyum berbinar, "Sup kari Perancis yang merupakan resep ibu ku dan dijamin rasanya sangat lezat." Gadis itu menyodorkan tempat makan yang berwarna hijau tua, "Dan yang ini....ini semua makanan favorit mu. Aku tidak yakin rasanya akan melebihi masakan buatan ibu mu ataupun yang lainnya, tetapi aku yakin ini lezat."
Ron hanya terdiam dengan wajah datar. Gadis itu masih menyodorkan tempat makan yang masih panas itu di depan dada Ron.
Gadis itu menghela nafas pendek, dan tersenyum, "Kau akan menyukai nya kok—"
KAMU SEDANG MEMBACA
DELACOUR GIRL
FanfictionLebih dari definisi sempurna, bila digambarkan. Tidak ada yang bisa mengalahkan pesona kecantikan gadis itu di sekolah sihir Hogwarts, karena dia keturunan Veela. Apakah kalian ingin merasakan menjadi dirinya? Oh yeah, tentu aku yakin. Karena orang...