"Menarik bukan?" Profesor Lupin berkata dengan nada ceria setelah menunjukkan lemari tua yang didalam nya seperti bergerak-gerak aneh. "Apakah ada yang ingin menebak apa yang ada di dalam nya?"
"Itu adalah Boggart!" Gadis itu berkata dengan mantap, matanya berbinar cerah meskipun dia tak akan melupakan tentang apa yang barusan terjadi tentang dirinya dengan Hermione.
"Bagus sekali, Miss Delacour." Profesor Lupin berkata dengan ramah, berjalan santai melewati anak-anak yang bertampang ketakutan akan lemari itu, "Sekarang, ada yang bisa memberitahu ku seperti apa Boggart itu?"
(Y/N) mengacungkan tangan nya di udara lagi untuk menjawab pertanyaan, "Boggart adalah perubah bentuk. Ia berbentuk apapun yang paling ditakutkan oleh orang tertentu. Itu lah yang membuat nya begitu—"
"Sangat menakutkan, yeah." Potong Profesor Lupin tersenyum, dan kembali berjalan mendekati lemari itu, "Untung nya, ada sebuah mantra yang sangat sederhana untuk menangkis Boggart. Ayo kita latihan sekarang, tanpa tongkat, tolong."
"Ulangi kata-kata ku." Dia berkata sekali lagi dan suara nya meninggi jelas, "Riddikulus!"
"Riddikulus." Seru (Y/N) yang paling bersemangat, dibanding anak-anak yang lain, mengikutinya dengan tampang datar.
Lupin tampak tidak puas dengan ketidak antusias an murid-murid, dan dia berkata, "Ayo! Sedikit lebih keras dan sangat jelas—Riddikulus!"
"RIDDIKULUS!" Teriak gadis itu dengan suara paling kencang dari semua murid. Yeah tidak diragukan lagi, (Y/N) memang sudah menjadi anak murid yang selalu bersikap ceria dan pintar dimata orang-orang sekarang.
"Nah, bagus. Kalian tahu, mantranya saja tidak cukup. Hal yang benar-benar mengalahkan Boggart adalah tawa. Kalian harus memaksa nya agar ia berbentuk hal yang kalian anggap lucu. Biar ku jelaskan—" Lupin sejenak memikirkan sesuatu dengan kebingungan.
Pandangan nya langsung kearah gadis itu yang tampak paling antusias dari semua anak, "Nah, (Y/N), maukah kau bergabung dengan ku, tolong? Kukira kau sangat berantusias dari yang lain." Lupin tersenyum hangat.
Dengan cepat mata gadis itu berbinar cerah, dan mengangguk, "Tentu saja, Profesor!" Dia berkata dengan nada semangat dan berjalan melewati anak-anak yang menegang.
"(Y/N), apa yang paling membuat mu merasa takut?" Lupin berkata kepada gadis itu dengan serius.
"Zombie. Mayat hidup yang sangat menyeramkan." (Y/N) berkata dengan tampang ketakutan sekali.
"Yeah, aku tahu, kau adalah orang Perancis asli, dan pastinya mempercayai mitologi kuno itu." Dia berkata dengan nada mengerti, "Dan setelah itu, kau harus tahu, apa yang bisa membuat Boggart itu berubah menjadi hal lucu. Apakah kau sudah tahu, hal apa yang membuat mu lucu?"
Gadis itu mengangguk dan mendadak ceria, "Yeah, Zombie itu akan memakai payung berwarna merah muda, dengan pakaian nyentrik seperti nenek buyut ku yang ada di Perancis—dengan tas kantung plastik berisi muntahan dahak manusia, dan dia memakan permen yang terbuat dari daging cicak, dicampur oleh kecoak yang sudah di panggang."
"Well, sudah dikatakan bahwa kau harus merubah nya dengan hal yang lucu—bukan hal yang menjijikan, sayang ku." Draco berkata demikian sambil tertawa-tawa menghina diikuti oleh rombongan anak-anak Slytherin lainnya, "Atau ternyata memang kau sudah kelainan?"
"Masa cantik-cantik otak nya ga waras sih.." Pansy terkikik-kikik sambil menatap hina gadis itu, "Dan kau mengharapkan kami akan tertawa tentang lelucon yang telah kau buat?" Pansy menatap tajam gadis itu.
"Shut up Pansy!" Draco berkata tampang kesal, dengan cepat Pansy menundukkan kepalanya malu, "Jangan dengarkan dia, dan sekarang lanjutkan itu, sayang." Draco tersenyum memandang gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELACOUR GIRL
FanfictionLebih dari definisi sempurna, bila digambarkan. Tidak ada yang bisa mengalahkan pesona kecantikan gadis itu di sekolah sihir Hogwarts, karena dia keturunan Veela. Apakah kalian ingin merasakan menjadi dirinya? Oh yeah, tentu aku yakin. Karena orang...