"Tapi jika kau mau tak apa-apa.." Draco tersenyum bodoh dan terkesan layak nya laki-laki mesum.
Gadis itu hanya terdiam.
"Kau benar-benar mau?" Draco berkata lagi sambil terkekeh.
"Aaah, aku tidak percaya jika kau mau." Desah Draco dengan kepala yang di miringkan dan menatap gadis itu puas.
Draco mendekati gadis itu, mencoba untuk mendekatkan wajah nya, dan mendekati bibir gadis itu.
Semakin dekat lagi.
Plakkk
(Y/N) kali ini tidak akan menjadi gadis tolol yang membiarkan Draco mencium bibir nya, dan menyentuh wajah nya.
Yup, dia menampar wajah Draco dengan keras.
"Kau kira dengan semudah itu kau melakukan nya?" Gadis itu terkekeh dengan nada mengejek, "Kau kira aku gadis i-d-i-o-t ?"
Gadis itu berjalan mundur dengan hati-hati, mengawasi tampang muram Draco yang kesal bercampur malu.
Dia segera mengambil asal-asal an, gumpalan salju di atas tanah, dan melemparkan nya dengan kasar tepat ke arah tubuh Draco.
"Shhh," Desah Draco melindungi kepala nya yang terkena hamparan salju dari (Y/N), "Aku hanya bercanda, astaga!"
Ketika Draco memunculkan tampang takut nya dari belakang pohon besar yang bersalju, dengan cepat gadis itu mengambil gumpalan salju untuk terakhir kali nya dan melemparkan nya tepat pada hidung Draco sehingga Draco menjerit kesakitan dan memegang hidung nya, "Bercanda?" Gadis itu terkekeh, memutar matanya malas, "Kau bercanda setelah nyaris melakukan hal senonoh kepada ku?"
"AKU HANYA BERCANDA—KAU TIDAK HARUS MENYERANG KU!" Draco memekik dengan suara keras sekali, masih takut untuk dekat-dekat dengan (Y/N), dan memilih untuk bersembunyi dengan konyol di belakang pohon bersalju.
Dia berdiri jauh dari Draco. Memasang wajah jahat yang mengerikan, "Ber-canda? Heumm," Gadis itu menirukan suara pekikkan Draco, "Memang nya kau kira aku apa? Ahhh ya, kan selama ini kau mengira aku adalah gadis yang dengan gampang kau bodohi." Gadis itu terkekeh.
"Aku bilang, aku hanya bercanda!"
"KAU BERLINDUNG DARI KATA BERCANDA SETELAH AKU INGIN MENGHABISI DIRI MU YANG NYARIS INGIN—" Gadis itu menghentikan teriakan nya karena dia tidak ingin orang lain mendengar percakapan ini, "KAU KIRA AKU LEMAH?"
Ini adalah saat yang tepat untuk menjadi perempuan yang tegas, dan tidak gampang di bodohi lagi, bukan?
Saat (Y/N) berjalan, dan ingin menemui Draco, langkah nya tiba-tiba terhenti. Seluruh tubuh nya hampir terhuyung diatas permukaan tanah bersalju, karena ada dia merasakan genggaman tangan yang begitu kuat sekali, dan menyuruh nya untuk tetap berdiri di sini.
Dia menoleh kebelakang kebingungan, pasti lah ada seseorang yang menggunakan jubah gaib.
Tak perlu gadis itu mengangkat tangan nya untuk meraba udara di belakang nya. Jubah gaib itu terbuka sendiri. Memperlihatkan wajah pucat, memakai kacamata, matanya yang memerah sedih, tetapi pandangan nya menatap tajam Draco yang berada jauh di belakang pohon bersalju.
Harry menggeser tubuh gadis itu dengan kasar, sehingga rambut Harry yang tadinya tertutup jubah gaib, menjadi terkena hujan salju, dan berlari menemui Draco dengan wajah memerah galak.
"Apa maksud mu mengganggu (Y/N), Malfoy?" Harry berkata dengan suara nyaring, mengancam Draco dengan marah.
"Dan untuk apa juga kau ikut campur, Potter?" Draco berdecih dengan suara cemooh nya, "Kau tidak ada urusan nya kan—"
KAMU SEDANG MEMBACA
DELACOUR GIRL
FanfictionLebih dari definisi sempurna, bila digambarkan. Tidak ada yang bisa mengalahkan pesona kecantikan gadis itu di sekolah sihir Hogwarts, karena dia keturunan Veela. Apakah kalian ingin merasakan menjadi dirinya? Oh yeah, tentu aku yakin. Karena orang...