18. Cunning

792 152 43
                                    

"Apakah benar-benar sakit?" Gadis itu berkata dengan cemas, mendekati Draco yang terbaring diatas rumput, dan pingsan.

"Bodoh, gitu aja nanya!" Gertak Draco dengan kesal, "Shhh, s-sakit... s-sakit sekali..."

(Y/N) mengacak-acak kan rambut nya frustasi, dan memukul-mukul kepalanya sendiri dengan keras.

Kenapa sih dia tolol sekali sampai menendang alat kelamin nya?

Selagi dia sibuk berpikir bagaimana cara menangani Draco, dia melihat samar-samar bayangan teman-teman nya bersama Hagrid—yang tentu saja mudah dikenali dengan tubuh nya yang raksasa, sedang berdiri di pinggir danau yang luas, dan jarak nya masih lumayan jauh dari tempat nya dan Draco.

Suara nya dapat terdengar sampai disini, meskipun tidak terlalu jelas bagi nya. (Y/N) memutuskan untuk berjalan hati-hati, meninggalkan Draco yang masih terbaring menyedihkan di atas rerumputan dan wajah Draco yang putih pucat terkena cahaya matahari yang panas.

"K-kau, m-mau k-kemana?" Lirih Draco yang masih terbaring, "(Y/N)?"

Gadis itu tidak memperdulikan perkataan Draco. Dia mengendap-endap mengawasi percakapan mereka, sekaligus menguping pembicaraan antara Hagrid dengan mereka bertiga.

"Aku bilang bahwa Buckbeak adalah Hippogrif yang baik selalu membersihkan bulu nya," Hagrid berkata dengan sedih, "Lalu Lucius Malfoy berdiri. Dia bilang Buckbeak adalah mahkluk mematikan dan berbahaya."

Gadis itu sekarang dilanda kebingungan.

Lucius Malfoy. Siapa Lucius Malfoy? Apakah orang itu ada kaitan nya dengan Draco? Apakah mereka bersaudara?

"Lalu?" Hermione mengeluarkan suaranya dengan pernasaran.

"Lalu, dia meminta hal yang terburuk. Lucius yang tua itu—"

"Mereka tidak memecat mu, kan?" Kata Harry dengan khawatir.

"Tidak, aku tidak di pecat.." Hagrid memunggungi mereka bertiga dan meneteskan air mata nya dengan sedih, "Buckbeak dijatuhi hukuman mati!" Seru Hagrid sambil melemparkan ikan kedalam danau.

Jadi, siapa Lucius Malfoy itu sebenarnya?

Dia perlu bertanya kepada Draco sekarang.

Dia menoleh cepat, dan berjalan mendekati Draco yang masih terbaring, namun sepertinya tendangan dia tidak terlalu menyakitkan, bahkan Draco terlihat lebih baik, walaupun dia masih berlagak manja dan pura-pura menjerit kesakitan ketika gadis itu berbalik ke hadapan nya.

"Tak usah di perlebih-lebihkan deh!" Gadis itu berkata dengan marah, "Aku tahu bahwa itu tidak terlalu sakit."

"Ahhh, aku memerhatikan mu semakin kesini kau semakin tidak sopan kepada ku," Draco berkata dengan wajah smirk nya. Gadis itu hanya memutar matanya dengan malas.

"Kau belum minta maaf kepada ku!" Draco berseru dengan suara kencang, "Kau tidak merasakan bagaimana sakit nya ini."

"Shhh, oke-oke!" (Y/N) menatap Draco dengan tajam, "Maaf. Udah, kan? Selesai!"

"Tidak bisakah kau ikhlas untuk meminta maaf nya kepada ku?" Draco menahan tangan gadis itu ketika dia ingin pergi dari hadapan Draco.

DELACOUR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang