Pintu kelas terbuka lebar memperlihatkan Snape dengan wajah datar biasanya, menutup pintu dengan kencang sekali membuat anak-anak murid yang tadinya sibuk berbincang-bincang dan membuat keributan yang keras sekali, menjadi terdiam karena adanya kehadiran Snape yang membuat suasana menjadi mendadak tegang dan suram.
Gadis itu sudah pasti tahu dan kenal siapa guru Ramuan itu. Sudah pastilah Profesor Snape yang pernah mengurangi dua puluh poin Gryffindor akibat ulah nya direbutkan oleh dua laki-laki saat berada di Aula Besar bulan lalu. Tetapi bukannya seharusnya hari ini yang mengajar kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam adalah Profesor Lupin? Lantas kenapa harus guru berhati dingin dan galak ini yang mengajar di kelas ini?
Snape melambaikan tongkat sihir nya kearah jendela, sehingga setiap jendela-jendela yang tadinya menampilkan cahaya matahari pagi yang menusuk, menjadi tertutup rapat dan suasana menjadi setengah gelap dan menegang. Dia terus berjalan lurus kedepan dengan langkah yang sangat cepat sekali tanpa memandang kearah jendela dan anak-anak lainnya yang bertampang ketakutan.
Dia melebarkan papan yang berada di depan nya, menghadap kearah murid-murid yang menegang, "Buka halaman 394."
Ron yang sekarang berada di samping gadis itu memasang tampang sama bingung nya dengan gadis itu, dan tak lupa, Harry juga melemparkan tatapan kesal kepada mereka berdua kenapa harus Snape yang mengajar hari ini.
(Y/N) tidak memperdulikan hal itu sekarang, sama seperti Ron yang disampingnya hanya menggeleng-geleng kepala. Pasangan itu fokus berkutat kepada biku yang tebal nya sama seperti kamus, dan sibuk mencari halaman 394.
"Permisi, Sir. Dimana Profesor Lupin?" Tanya Harry yang masih kebingungan dan tidak memperdulikan tentang bukunya sekarang.
"Itu bukan urusan mu kan, Potter?" Snape memasang tampang dingin dan tidak bersahabat nya, seolah-olah dia tidak senang dengan pertanyaan yang ditanyakan oleh Harry.
Dia berjalan lagi melewati meja-meja anak yang sibuk membaca halaman 394. "Cukup untuk mengatakan bahwa Profesor kalian berada dalam kondisi tak mampu mengajar pada saat ini." Snape berhenti di paling belakang, dan menyentuh sesuatu barang aneh menggunakan tongkat sihir nya.
Gadis itu dapat melihat bahwa Ron sangat bermalas-malas an, sehingga membuat Profesor Snape geram dan melambaikan tongkat nya yang berada jauh dari Ron, sehingga tepat sekali halaman buku Ron yang berjudul Manusia Serigala di halaman 394 membuat Ron kaget setengah takjub.
Hermione yang berada di sebelah Harry, menolehkan kepala nya kebelakang menatap tajam Snape. "Namun, Sir, kami baru saja belajar tentang Red Cap dan Hinkypunk." Suara Hermione jelas sekali membuat seisi murid menjadi kaget dan perhatiannya penuh kepada Hermione.
"Tak seharus nya kami mulai mempelajari makhluk nokturnal selama berminggu-minggu." Tambah Hermione membuat ekspresi Snape tepat sekali menjadi jengkel dan muram.
"Diam." Snape berkata singkat tanpa memperdulikan ekspresi Hermione yang setengah kesal.
"Kapan dia datang? Apa kau melihat dia masuk?" Gadis bertanya kepada Harry yang sekarang berada di seberang meja (Y/N) dengan pacar nya, Ron.
Harry hanya menjawab pernyataan gadis itu dengan sebuah gelengan yang membingungkan. Sementara, alih-alih Snape berjalan maju melewati meja-meja dan berkata, "Sekarang, siapa diantara kalian yang bisa menceritakan perbedaan antara Animagus dan manusia serigala." Snape berkata dengan suara berat nya, dan berjalan terus sampai ke tempat yang paling depan.
(Y/N) mengangkat tangan nya tinggi-tinggi di udara, tetapi sayang nya Snape tidak menyadari itu melainkan dia berkata lagi, "Tidak ada yang tahu? Mengecewakan sekali." Snape berbalik badan, dan menampilkan tampang licik nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELACOUR GIRL
FanfictionLebih dari definisi sempurna, bila digambarkan. Tidak ada yang bisa mengalahkan pesona kecantikan gadis itu di sekolah sihir Hogwarts, karena dia keturunan Veela. Apakah kalian ingin merasakan menjadi dirinya? Oh yeah, tentu aku yakin. Karena orang...