Gadis itu memandangi Draco dengan kesal, namun dia sebenarnya senang sekali dengan kehadiran Draco meskipun dia sangat menyebalkan, setidaknya dia tidak terlalu kesepian berada di Rumah Sakit.
Gadis itu terlanjur memasukkan bubur nya yang masih panas ke dalam mulutnya, sehingga wajah nya berubah drastis menjadi kemerahan padam dan matanya berair karena menahan rasa panas di lidah nya.
"Haduh, kalau mau makan tuh di tiup dulu. Kan kau tahu bubur nya masih panas." Draco mendekatkan wajah nya kearah wajah merah gadis itu dan mulutnya berbentuk 0 dan meniup nya.
Tetapi dengan cepat gadis itu menelan bubur yang masih panas itu tanpa ragu dan buru-buru menjauhkan dirinya dari hadapan Draco. "Tidak-tidak. Aku trauma, nanti kau mencium ku lagi!"
"Memang nya kenapa sih." Draco tertawa renyah. "Kamu takut si Weasley tahu tentang kedekatan kita?"
"Yeah begitu deh." Gadis itu menjadi salah tingkah dan berkata, "aku menjaga perasaan pacar ku sendiri! Kau brengsek, selalu mendekati ku."
Draco tidak memperdulikan kata-kata itu. Dia meraih mangkuk yang berisi bubur yang masih panas, mengambil sedikit bubur dari sendok nya, dan meniup bubur itu. "Nih," Draco menyodorkan sendok itu.
Mata gadis itu melotot, "tidak, aku bisa makan sendiri, tanpa bantuan mu—"
"Udah sini, cepet." Draco menyodorkan sendok itu lebih dekat lagi, "kau makan sendiri saja tidak mampu, dan bahkan lupa untuk meniup nya."
(Y/N) terdiam. Dalam hatinya dia sudah menggerutu kesal. Draco menyuapi gadis itu dengan bubur yang sudah di tiup agar tidak terlalu panas.
Beberapa kali Draco tertawa sendiri, membuat gadis itu menjadi salah tingkah dan ragu dengan kedekatan nya dengan Draco.
Alih-alih, si kembar Weasley yaitu Fred dan George bersembunyi di ambang pintu, mengintip kedekatan romantis gadis itu dengan Draco.
"Wah, ini akan kacau sekali jika Ron tahu, kawan." Fred menyenggol tangan George sambil terkikik pelan.
"Kurasa jika kita menyebarkan skandal ini, sudah pasti akan menjadi gosip terbaik sepanjang masa di Hogwarts." George berbisik kepada kembaran nya dengan senyum iseng.
"Kita harus melakukan sesuatu, George." Fred berkata sambil mengintip dari kejauhan, Draco yang masih menyuapi gadis itu dengan romantis, "Tidak mungkin juga kita langsung menyebarkan berita ini, meskipun kita mempunyai kamera sekarang."
"Tapi kurasa kita harus memotret mereka diam-diam, Fred." George berkata dengan serius, "Sementara nanti kita akan berpikir bagaimana cara nya untuk menyebarkan berita ini secara halus."
"Oke-oke." bisik Fred, mengeluarkan kamera muggle dari saku nya, yang merupakan kamera milik Dudley, sepupu Harry yang sudah dicuri diam-diam saat musim panas lalu.
Cekrekkk
Bunyi kamera muggle itu terdengar keras sekali, "Yuk kabur! Oliver sedang menunggu kita di lapangan." Bisik George, dan dengan cepat si kembar Weasley bersembunyi hati-hati dan kabur, menuruni anak tangga pualam, menjauh dari pintu Rumah Sakit yang sudah terbuka dari tadi.
"Apakah kau mendengarkan suara kamera tadi?" Kata gadis itu dengan cemas.
"Apa? Aku tidak mendengar—"
"Tapi aku mendengarkan nya jelas sekali!" Kata gadis itu dengan cepat ketika dia sudah menjauhkan dirinya dari Draco.
"Kau takut?" Draco tertawa sambil menyeringai, "dan, kau benar-benar yakin bahwa ada yang memotret kita dan menyebarkan nya?"
"Kan bisa aja hal seperti itu terjadi!" Kata gadis itu dengan suara keras. Suasana hati nya mendadak buruk karena dia mendengar dengan jelas suara orang yang memotret foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELACOUR GIRL
FanfictionLebih dari definisi sempurna, bila digambarkan. Tidak ada yang bisa mengalahkan pesona kecantikan gadis itu di sekolah sihir Hogwarts, karena dia keturunan Veela. Apakah kalian ingin merasakan menjadi dirinya? Oh yeah, tentu aku yakin. Karena orang...