20. Happiness

907 147 38
                                    

Gadis itu mengerling, menatap-natap seisi rumah lusuh tak berpenghuni dan benar-benar kotor sekali, seperti tidak rawat oleh pemilik rumah nya.

"Yeah, kau tak seharus nya ikut masuk ke dalam hanya karena untuk menolong ku—"

"Kau bilang kau membutuhkan pertolongan!" Potong gadis itu dengan berang, menatap Ron yang sedang menyender di atas kasur kotor sambil menggenggam Scabbers di tangan nya.

"Aku tahu, tapi karena ku, kau jadi ikut masuk ke tempat ini." Ron berkata dengan suara parau, wajah nya masih terpampang air mata, namun dia tidak sesedih itu karena adanya (Y/N) bersama nya dalam tempat yang tidak dikenali nya.

"Aku tidak mengerti maksud mu," Kata gadis itu tersinggung, "Aku menolong mu, dan aku kira dengan aku yang berkorban— ikut terseret masuk ke tempat suram ini, kau menghargai ku. Tetapi ternyata kau sama seperti seorang monyet jelek kurus tolol, ataupun manusia yang tidak tahu diri—"

"Aku menghargai mu, karena kau berusaha menolong ku!" Ron naik darah karena hinaan gadis itu, "Kau tidak usah marah-marah jika kau memang ikhlas untuk menemani ku terseret masuk ke tempat suram ini."

"Aku tidak marah!" Seru gadis itu dengan muram, "Aku hanya tersinggung dengan kata-kata mu. Kenapa sih, kau selalu membuat ku kesal—"

"Kesal? Kau bilang kau tidak marah, jadi kau tidak boleh kesal kepada ku—"

"Diam anak muda!" Seru orang yang bernama Sirius Black dengan rambut yang kotor, mata yang seperti mayat, kulitnya pucat dan kurus, bahkan terlihat seperti tengkorak berjalan.

"K-kau?" Ron berkata dengan gugup, dia rasanya ingin menangis dan matanya tinggal segaris sekarang.

Gadis itu merangkak dari kasur lusuh dan kotor itu, menghadap Sirius Black tanpa rasa takut sedikit pun.

Gadis itu menyeringai, "Apakah kau seorang Animagus yang bisa berubah menjadi anjing? Oh ya—aku tahu, kau adalah tawanan Azkaban yang katanya sangat amat berbahaya. Kau seorang pengecut dan tolol, kukira, jika kau keluar dari Azkaban, hanya untuk membunuh anak-anak yang masih bersekolah di Hogwarts."

"Yeah, kau pemberani...kau tahu kau kau sedang berbicara kepada siapa, dan aku menyukai anak yang pemberani seperti mu, nak," Sirius Black berkata sambil tersenyum dan memperlihatkan gigi kuning nya yang sangat kotor, "Tapi orang yang kubunuh bukan kau sama sekali, jangan bodoh."

"Siapa?" Tanya nya dengan nada menantang, menyodorkan tubuh nya lebih dekat tanpa rasa takut, "Siapa orang itu—dan untuk apa juga kau menginginkan nya!"

"Itu bukan urusan mu, dan kubilang kepada mu dan pacar mu agar tidak membuat keributan—karena jika iya, kalian akan kuhabisi." Sirius berkata dengan pelan, memutar badan nya dan keluar dari ruangan.

"Memang nya kau kira aku takut dan pengecut seperti diri mu, hah? Aku tahu siapa orang itu yang akan kau habisi, dan kukira untuk orang tolol seperti mu tidak akan bisa melakukan nya—dan kecupan Dementor menunggu mu, Black!" Seru (Y/N) dengan kasar, Sirius mendengar nya, dia hanya tertawa menyeringai dan berjalan meninggalkan ruangan.

"Argh, menyebalkan sekali!" Teriaknya sambil menendang barang seperti kotak kecil tua berwarna hitam diatas kayu.

"Kau berani sekali." Ron berkata setengah ketakutan, "Aku hampir mengira setelah kata-kata mu itu, kita akan mati di tangan nya."

DELACOUR GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang