"TUAN-TUAN DAN NYONYA-NYONYA HARAP TENANG." Teriak gadis itu beranjak dari tempat duduk nya, memecahkan keheningan yang mengerikan antara Draco, Ron, Harry, Pansy yang saling berpandangan tajam.
Belum lagi anak-anak yang lain sibuk membicarakan dan berbisik-bisik, tentang gosip ini, "Tak semua momen bisa kau foto, Colin!" Gertak gadis itu mengambil kasar kamera muggle milik Colin Creevey dengan kesal.
Dia memisahkan Draco dan Ron yang hampir saja menaikkan tongkat sihir mereka. "Nah, Tuan Malfoy yang terhormat, silahkan kembali duduk ke tempat duduk Slytherin." (Y/N) berkata lembut sekali, dan dia dengan cepat mendorong paksa tubuh Draco agar menjauh dari Ron dan Harry.
"Aku tidak mau duduk, sebelum kamu mengatakan terus terang kenapa kamu berpacaran dengan si Darah-Pengkhianat ini, babe." Draco berkata dengan menyeringai licik.
"Beb bab beb. Menjijikan, tau!" Gertak gadis itu dengan kesal, "Jangan sekali lagi aku dengar kau menyebut ku dengan nama menjijikan itu—"
"Bagaimana dengan darling—"
"Tidak!"
"Sayangku—"
"Sudah kukatakan tidak!"
"My honey?"
"Tidak Malfoy!"
"Baby girl—"
"Panggil dengan namaku saja!!" Seru (Y/N) dengan nafas terengah-engah sangkin kesal nya, "Apa susah nya tinggal manggil D-e-l-a-c-o-u-r!"
"Well, baiklah s-a-y-a-n-g." Draco tertawa terbahak-bahak bersama anak-anak Slytherin lainnya.
Gadis itu mengangkat tangan nya, dan bersiap untuk menampar wajah Draco kali ini.
Tetapi tangan nya terhenti ketika Pansy Parkinson dengan cepat memegang tangan gadis itu kuat sekali, "Jangan sekali-sekali kau menampar Draco! Berani nya kau dasar gadis miskin!"
"Oh yea? Setidaknya aku lebih cantik dari mu, dasar hidung pesek yang jelek!" Seru gadis itu sambil tertawa rendah meremehkan.
Suasana Aula semakin riuh. "Kalau soal kecantikan mah, (Y/N) tak ada yang bisa ngalahin!" Teriak Fred sambil tertawa-tawa.
"Kalau gitu mah, masih cantikan gadis itu dari pada mu, Pansy." Lucian Bole berkata sambil mengedipkan sebelah mata nya sambil tersenyum kepada gadis itu.
"Udah deh, tidak ada gunanya juga kau marah-marah dengan (Y/N). Cewek cantik akan selalu menang." Hermione tiba-tiba datang dari pintu masuk Aula. Dia sepertinya sedang menyindir gadis itu.
"Ada apa ini?" Profesor Snape datang dengan wajah datar nya, dia memicingkan mata nya kearah gadis itu dengan tajam.
"Dia membuat keributan, Profesor." Pansy menuduh gadis itu, "Dia ingin menampar Draco, dan dia juga menghina ku, Profesor. Dia pantas mendapat hukuman!"
"Tuduhan yang sangat serius, Parkinson." (Y/N) berkata dengan tampang galak, "Kau tidak boleh menuduh sembarangan—"
"Potong dua puluh poin dari Gryffindor!" Snape berkata dengan menyeringai puas, "Kali ini masih kumaafkan karena kau murid baru, Miss Delacour. Kalau kau mengulangi nya lagi, detensi akan menunggu mu."
"Baik, Profesor." Gadis itu berkata dengan pasrah. Seluruh tubuh nya lemas sekali sekarang.
Selama hidup nya dia tidak pernah melanggar peraturan. Ini semua karena nya, karena kehadiran dirinya, poin Gryffindor dikurang dua puluh poin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELACOUR GIRL
FanfictionLebih dari definisi sempurna, bila digambarkan. Tidak ada yang bisa mengalahkan pesona kecantikan gadis itu di sekolah sihir Hogwarts, karena dia keturunan Veela. Apakah kalian ingin merasakan menjadi dirinya? Oh yeah, tentu aku yakin. Karena orang...