4

2K 162 5
                                    

Happy reading~~~~

-

-

-

-

Setelah di atas tine langsung bersiap2 untuk meloncat. Ia mengambil ancang2 tapi sayang keseimbangan tine menghilang karena seseorang.

Aaaaaaaaaaaaaa

Duukkkkkkk

-
-
-

"Sudah kuduga" ucap bright sambil menatap tine yang jatuh di pangkuannya.
Niat ingin menangkap ala bridal style tapi apa daya dengan kemampuan menangkap bright yang kurang atau tine yang keberatan sehingga diposisi inilah mereka sekarang.

"Cepat bangun! Bokongku sakit" ucap bright dingin. Tine yang masih kaget dengan kejadian barusan hanya mengedipkan matanya beberapa kali dengan mulut yang menganga.

"Hei kecoa bodoh!!!" Sentak bright didepan muka tine. Tine yang sudah sadar dan sedikit kaget mendorong wajah bright dan segera bangun.

'Shiaaaa' batin tine sambil menepuk-nepuk celananya.

"Ke..kenapa kau ada disini?" Tanya tine gugup.

"Bukankah seharusnya aku yg bertanya kenapa kau ada disini? Seharusnya kau ada di depan gerbang menugguku untuk pulang bersama" ucap bright dengan seringai dinginnya.

"A..aku..." gagap tine bingung ingin menjawab apa.

"Kenapa? Apa kau ingin menyerah? Ciihhh saat di ruangan ayahku kau terlihat sangat berani tapi sekarang hanya karena beberapa kataku kau langsung menyerah?" Ucap bright sambil mendekati tine dan memojokkannya ke tembok.

"Tidak akan ku biarkan" bisik bright dingin disamping telinga tine.

"Masuklah" ucap bright setelah menajuh dari tine dan membuka pintu mobil yang sedari tadi menunggu disana.

'Tuhan tolong aku' racau tine dalam hati sambil mengambil langkah berat menuju mobil itu. Setelah tine masuk, bright menutup pintu. 'Baiklah kita mulai sekarang' senyum licik bright terukir di wajah dinginnya. Bright segera melangkah ke pintu samping dan masuk. Mobilpun pergi dari tempat itu.

-

-

-

-

-

Mobil itu sampai di sebuah gerbang. Gerbang yang menjulang tinggi dengan warna hitam dan sedikit corak emas si atasnya. Gerbang yang akan membawa orang yang didalamnya menuju sebuah rumah mewah. Rumah mewah yang dikelilingi pepohonan dan taman. Rumah mewah yang terlihat hangat namun terasa dingin.

Gerbang itu otomatis terbuka. Tanpa ada security atau penjaga yang membukanya. Jarak gerbang dengan rumah mewah iu sekitar 500m. Melewati pepohonan yang terlihat seperti hutan.

"Keluarlah, kita sudah sampai" ucap bright sambil keluar dari mobil. Tine yang masih menatap takjub rumah itu hanya terdiam dengan mata yang tidak berkedip.

"Cepat keluarlah bodoh" sentak bright sambil membuka pintu mobil agar tine keluar.

"Oh.. i..iya" gagap tine sambil keluar dari mobil.

Forgive Me (Brightwin) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang