13

1.8K 144 12
                                    

🤡Happy reading🤡

-

-

-

-

"Kalau kau belum baikan kita bisa melanjutkan belajarnya besok phi" ucap tine ragu.

"Aku sudah baikan tine..." ucap bright.

"Baiklah, kalau begitu kita mulai pelajarannya ya" ucap tine pasrah. Kemudian ia mulai mengeluarkan buku-buku yang akan di pelajari hari ini.

"Ini apa?" Tanya bright sambil mengambil selembaran di selipan buku tine.

"Oh itu tadi chimon memberikan padaku. Katanya itu pengumuman study tour" ucap tine yang masih sibuk membuka bukunya.

"Kau akan ikut?" Tanya bright penasaran.

"Aku tidak tahu. Tapi sepertinya aku tidak bisa" ucap tine.

"Kenapa? Disini tertulis semua tingkat wajib mengikutinya." Tanya bright.

"Kau juga tahu kan phi aku tidak punya uang." Ucap tine sedih.

"Apa ayahku belum membayarmu?" Tanya bright lagi.

"Uang itu untuk keperluan lain phi" ucap tine berusaha tersenyum.

"Untuk apa?"

"Rahasia" ucap tine.

"Aku tidak mau tahu kau harus ikut" putus bright.

"Aku yang bayar" ucap bright menghentikan tine yang hendak menyahut.

"Phi...." ucap tine tidak suka.

"Anggap saja sebagai hadiah karena membantuku menaikan nilai"

"Sudah cepat kita mulai belajar" ucap bright yang lagi-lagi menghentikan tine yang hendak protes. Tine hanya pasrah melihat kelakuan bright yang bertindak sesukanya.

-

-

-

-

"Berikan aku nomornya" ucap tine pada love.

"Nomor apa?" Tanya love bingung.

"Itu orang yang kau sebut detektif" ucap tine.

"Ahhh..." ucap love mengerti kemudian merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya.

"Memang uangmu sudah cukup?" Tanya love ragu.

"Demi ini aku rela menghemat love" kesal tine.

"Yasudah iya iya.." ucap love sambil mengota-atik ponselnya.

"Tapi kau benarkan orang itu dapat diandalkan?" Tanya tine ragu.

"Tinee... kau tenang saja. Dia adalah sahabat ayahku. Dia mantan polisi, jadi kalau soal mencari-cari dia bisa kok" ucap love.

Forgive Me (Brightwin) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang