14

1.7K 140 10
                                    

-

-

-

"Ai'tine... tine... sadarlah..tine" gema sebuah suara yang terdengar sampai ke alam bawah sadar tine.

Tine yang merasa terusik mulai bergerak gelisah. Ia merasakan cahaya merambat yang mengganggu matanya. Ia perlahan membuka kelopak mata yang sedikit berat.

"Tinee..." ucap suara itu lagi ketika melihat kelopak mata orang yang dipanggilnya perlahan membuka.

"Chi...mon..?" Ucap tine terbata ketika memastikan orang yang dilihatnya pertama kali membuka mata.

"Tine kau sudah sadar? Bagaimana keadaanmu? Apakah tubuhmu tidak terasa sakit?" Ucap chimon dengan nada khawatir.

"Dimana aku? Apa yang terjadi? Bukankah sebelumnya aku di.."

"Kau tidak ingat? Phi bright menyelamatkanmu." Ucap chimon memotong ucapan tine.

"Phi bright menyelamatkanku?"

"Emm.." gumam chimon mengiyakan.

"Lalu bagaimana dengan... tu!" Sentak tine ketika mengingat sesuatu. Ia pun dengan segera bangkit walau tubuhnya masih terasa sakit.

"Hei tine kau mau apa?" Ucap chimon mencegah tine.

"Aku harus menemuinya!.." ucap tine setelah bangkit dan bergegas keluar tenda.

"Ai'tine!!! Kau mau kemana?" Teriak chimon.

Tine melangkah dengan tergesa. Ia tidak menjawab orang-orang yang bertanya tentang keadaannya. Sekarang fokusnya hanya satu yaitu menemui tontawan.

"Ai'tine kau..."

Bahkan ketika berpapasan dengan bright tine mengacuhkannya. Ia tetap melangkah dengan pasti.

"Ai'tineee...." teriak chimon yang ternyata masih mengikuti tine di belakang.

"Dia sudah sadar? Ada apa dengannya? Dia mau kemana?" Tanya bright bertubi-tubi pada chimon.

"Kalau aku tahu tidak mungkin aku mengejarnya dan berteriak khawatir seperti ini phi..." kesal chimon.


-


"Dimana tu?" Tanya tine pada salah satu orang yang setenda dengan tu ketika sudah sampai di tenda tu.

"Aku tidak tahu." Jawab gadis itu mengendikan bahu.

"Aishhh.." gerutu tine kemudian ia mengedarkan pandangannya. Seketika pandangannya berhenti ketika melihat orang yang dicarinya sedang duduk di kursi taman yang ada di dekat tenda. Dengan segera tine melangkahkan kakinya menuju orang tersebut.

Kemudian ia berhenti tepat di depan tontawan. Dengan mata tajam dan nafas yang memburu menahan emosi tine menatap tontawan. Sedangkan tu yang menyadari seseorang yang ada di hadapannya hanya menatap balik dengan dingin.

"Ikut aku" ucap tine tajam.

"Tidak mau" balas tu dingin.

"Lalu kau ingin aku mengatakannya disini!" Tantang tine tajam. Seketika tontawan menatap sekitarnya. Banyak orang-orang yang menatap mereka penasaran. Tontawan melirik mereka gelisah. Tine yang sudah kesal segera menariknya. Tontawan sedikit memberontak tapi ia tetap mengikuti langkah tine. Hingga mereka berhenti di tempat yang jauh dari keramaian. Tine pun melepas tangan tontawan.

"Apa? Kau ingin bicara apa? Kau ingin memberitahu semua orang kalau aku yang mendorongmu ke jurang?" Tantang tontawan.

"Kau! Kau benar-benar sudah gila tu! Bagaimana bisa kau melakukan itu?" Tanya tine tidak percaya.

Forgive Me (Brightwin) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang