12

1.6K 132 4
                                    

"DIA ITU ADIKMU BRIGHT!!"

"JANGAN KATAKAN ITU!!!" teriak bright kemudian ia jatuh berlutut. Ia menutup telinganya dan meracau. Matanya menatap tak fokus. Air mata yang menggenang sejak tadi sudah luruh membasahi pipi pucatnya.

"Mew ada apa? Bright!!" Sentak nam melihat keadaan bright.

"Bright ada apa nak? Kau kenapa?" Tanya nam setelah mendekati bright dan mengguncang tubuh bright lembut. Ia membawa tubuh bright ke dalam pelukannya. Berharap pelukannya dapat meluruhkan ketakutan yang sedang melanda dirinya.

"Tenanglah bright, ibu disini" ucap nam menenangkan sambil menepuk lembut punggung bright.

Bukkk~~~

Bright mendorong nam. Melepaskan pelukan lembut yang dapat menenangkan. Sebelumnya bright sudah sedikit tenang tapi entah mengapa tiba-tiba ia kembali terlihat marah.

"BRIGHT!!! berani sekali kau menyakitinya" teriak mew kemudian menghampiri bright dengan langkah memburu.

Plaakkkk~

Suara tamparan keras menambah keributan yang sedang terjadi di ruangan tersebut.

Pranggg~~~


"Jangan pernah menyebutkan kata 'IBU'. Ibuku hanya satu!! Dari awal aku tidak pernah menyetujui pernikahan kalian!!!" Teriak bright setelah mendorong guci yang ada disampingnya. Setelah berteriak ia langsung berbalik dan pergi menuju kamarnya. Ia pergi dengan langkah yang penuh amarah. Matanya memancarkan emosi memuncak yang selama ini ia tahan. Ketika sudah sampai di atas tangga ia tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia terdiam dan terpaku menatap seorang gadis kecil yang sedang menatapnya dengan ekspresi ketakutan dan air mata yang mengalir deras di pipinya.

"Phi...." ucapnya dengan suara bergetar sambil terus menangis dengan senggukan yang memutus pernapasannya.

"Maafkan phi ly~" ucap bright sedih kemudian ia pergi meninggalkan lily. Lily menatap kepergian bright dengan tangisan yang masih bertahan.

Brakkkk~


Bright membanting pintu kamarnya setelah masuk. Ia kemudian terduduk di balik pintu. Ia mengacak rambutnya kasar Kemudian ia menangis dalam diam. Tangisan pilu yang selama ini ia coba tahan. Tangisan pilu yang tidak dapat diartikan.

"Kenapa semuanya jadi tidak dapat terkendali" racau bright sambil tetus menangis.

"Aku merindukan kehidupanku yang dulu"

"Aku merindukanmu bu"

"Aku merindukanmu win" racau bright berkali-kali kemudian membenamkan wajahnya dan menangis.

-

-

-

-

-

-

Sreeksreek~

Suara gesekan sepatu di tanah membuka pagi hari di kediaman tine. Suara itu berasal dari sepatu yang di pakai tine. Ia melakukan itu karena sedang gusar menunggu sesuatu. Sedari tadi ia melirik ke kanan dan ke kiri jalan berharap yang di tunggunya segera datang sambil badannya disenderkan ke pagar.

Krieettt~~

"Hooiii..." teriak tine reflek ketika tubuhnya hampir terjatuh karena pagar yang tiba-tiba di buka.

Forgive Me (Brightwin) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang